Bank BCA Sampaikan Himbauan Penting, Untuk Seluruh Nasabah Se-Indonesia, Simak!

Bank BCA Sampaikan Himbauan Penting, Untuk Seluruh Nasabah Se-Indonesia, Simak!

4 Maret 2024 0 By Tim Redaksi 1

NKRIPOST.COM – Bank Central Asia Tbk atau BCA Menghimbau agar para nasabah tetap berhati-hati saat melakukan transaksi digital saat ini.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengingatkan agar nasabah berhati-hati di tengah pesatnya digitalisasi perbankan.

Hal tersebut ia sampaikan saat konferensi pers BCA Expoversary 2024 pada Kamis (2/3/2024).

“Karena produk digital itu rawan, hati-hati menggunakannya dan kita selalu memberikan peringatan-peringatan,” ujarnya.

Baca Juga:

Adapun BCA mencatat layanan digital mereka telah melaju pada 2023

Nilai transaksi mobile banking dan internet banking tercatat sebesar Rp24.825 triliun, naik 8,37% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara itu, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking di BCA mencapai 25,6 miliar transaksi, naik 27,36% yoy.

Kemudian BCA juga mencatatkan jumlah pengguna layanan digitalnya sebanyak 30,3 juta.

BCA juga mengembangkan layanan digital seperti di myBCA dengan meluncurkan produk baru, salah satunya Paylater BCA.

Selain itu, BCA telah melengkapi platform di gitalnya dengan layanan investasi atau wealth management.

Lebih lanjut, Jahja mengatakan pihaknya memberikan literasi keuangan secara terus menerus di berbagai platform seperti situs hingga media sosial.

Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan peringatan-peringatan jika ada keanehan.

Menurutnya, salah satu yang menjadi kerawanan saat layanan digital melesat adalah keamanan siber.

Selain rawan penipuan, lanjutnya, sektor perbankan juga rawan terkena serangan siber.

Baca Juga:

Data dari Checkpoint Research 2022 menyatakan sektor jasa keuangan mendapatkan 1.131 kali serangan siber setiap pekannya.

Kemudian menurut data International Monetary Fund (IMF) 2020, total kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber di sektor jasa keuangan secara global mencapai sekitar US$100 miliar.

Sementara itu, Direktur BCA Santoso sebelumnya telah memastikan BCA melakukan sederet upaya keamanan siber.

Salah satunya yakni bekerja sama dengan peretas topi putih untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem perbankan.

Sebagai informasi, peretas topi putih merupakan istilah bagi peretas etis atau pakar keamanan siber.

Peretas ini menguji penetrasi dan menjalankan metodologi pengujian lain untuk mengetahui titik-titik kelemahan sistem informasi suatu organisasi.

Santoso menyebut hacker topi putih juga mengupdate informasi terkait tren-tren modus serangan siber terbaru sehingga pihaknya mendapatkan skema keamanannya.

Namun hingga kini, pihaknya belum mendengar adanya kelemahan pada sistem BCA.

Menurut Santoso, sejumlah kasus yang terjadi, seperti penipuan, merupakan kelemahan dari sisi pengguna.

Hal tersebut yang menjadi tantangan, bagaimana bank bisa menyiapkan security system agar customer dapat melakukan proteksi.

Selain itu, BCA pun terus melakukan upgrade terhadap sistem keamanan siber, seperti adanya konsep gembok dan kunci.

Nasabah akan di lengkapi dengan user ID dan biometrik untuk mengakses platform digital serta terdapat PIN hingga password.

Baca Juga: