Tak Akan Mati, Sosok Terbaik Bang Mul: Dari HMI Hingga Embrio Politik Nasional
10 Januari 2021Tak Akan Mati, Sosok Terbaik Bang Mul : dari HMI hingga Embrio Politik Nasional
Oleh: Muliansyah A. Ways
Peristiwa manusia itu bagian dari peristiwa alam, alam lah yang mengatur gerak setiap langkah hidup manusia maupun sederetnya. Manusia dalam agama pasti berkeyakinan pada satu etape hidup, dalam Islam tentu hidup di dunia ini hanyalah etape persinggahan dari pasca etape alam rahim ke alam dunia.
Agama mengajarkan kita hidup ini hanyalah sementara, tidak ada satupun yang abadi, tetapi semua itu hanyalah hiasan kehidupan sebagaimana peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ – 182 dari Jakarta menuju Pontianak, inilah peristiwa alam yang di skenariokan dan hiaskan dalam batin dari setiap manusia di muka bumi, apapun bentuk peristiwa di muka bumi ini tanpa ada sebab, semua hanya Allah SWT yang tahu maksudnya.
Kerinduan dan kebatinan setiap orang yang pernah terasa sebagaimana peristiwa sebelumnya pernah menjadi pertalian hidup, perjumpaan hidup dan bagian dari sejarah abadi manusia dari kehidupan ke kehidupan kita masing – masing.
Peristiwa Sriwijaya Air hari ini, bulan Januari 2021 juga tergesek di hati para setiap manusia yang ada, apalagi terkhusus keluarga dekat, saudara, anak, orang tua dan sahabat serta koleganya, semuanya terasa betul hikmat duka cita atas peristiwa ini, namun apakah kita harus memaksakan kehendak Tuhan, ternyata tidak, kita hanya hadir meratap hidup semasanya, hidup sekenangannya, hidup sekeluarganya dan hidup sehidup apa yang sudah di takdirkan oleh Tuhan segala pengetahuanya.
Sebagai manusia, penulis juga ingin menorehkan sosok manusia dalam ikut peristiwa ini, Sosok yang memang menjadi perhatian sejagat raya Indonesia, karena Ia adalah seorang Tokoh Muda yang pernah menjadi Pemimpin organisasi terbesar di Indonesia.
HMI telah menjadi peristiwa sejarah Mulyadi P. Tamsir sebagai tempat Pergumulan pemikiran, tempat pergerakan kemajuan kaum terpelajar, tempat mengasa akal dan hati menjadi pemuda terbaik di masanya, dialah Bang Mul atau Mulyadi P. Tamsir, berjejak dari komisariat hingga sekjen PB. HMI dan akhirnya menjadi Ketua Umum PB. HMI di periodenya.
Ia mencetak sejarah seorang yang nanting tulus membawa gerbong peradaban kaum mahasiswa dari gerakan keilmuan ke gerakan praktis seorang kaum muda, dialah menjadi sejarah HMI dan pemuda Indonesia.
Penulis tak akan juga menulis antara penulis dan tokoh muda Indonesia yang menjadi peristiwa bersama, tetapi penulis lebih pada konteks sosok Mulyadi yang menjadi bagian dari keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam, semenjak pasca di KeHMIan, berapa kali pertemuan penulis dan sosok tersebut, tetapi hal itu hanya menjadi kesaksian hidup setiap orang, penulis juga tidak mau ikut tergerus antara kedekatan penulis dan tokoh muda Bang Mulyadi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Musibah Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ 182
Penulis melihat Bang Mul adalah tokoh muda yang terbaik dari HMI, banyak peristiwa sejarah yang Ia torehkan, itulah penulis mempersembahkan bahwa Ia tidak akan mati, karena pikiran dan perbuatan adalah kehidupan yang abadi bukan jasatnya, tapi pemikiran dan perbuatanya adalah bagian dari keabadian dalam kehidupan kita.
Ia melangkah dari HMI hingga ke panggung nasional, kenangan saat mendeklarasikan Joko Widodo for Presiden, Kenangan saat melanjutkan optimisme di Organisasi Pergerakan Bang Anas Urbaningrum dan terakhir ikut menjadi petarung nasional di Partai Hati Nurani Rakyat / HANURA tahun 2019 kemarin.
Bang Mul adalah ikon pemuda Indonesia yang cepat langgeng ke panggung politik nasional, sebagaimana pernah dilakukan oleh senior – seniornya, namun bergegas di Panggung politik nasional, Bang Mul memilih cepat untuk bertarung di politik nasional, walaupun alhasilnya belum di daftarkan sebagai pemenang, tetapi sesungguhnya dia adalah pemenang dalam merebut panggung politik nasional
Tokoh muda Bang Mul Tak akan mati, Ia selamanya hidup dalam pemikiran dan perbuatanya, Ketenangan dan kesederhanaan menjadi teladan buat kita yang masih bergumulan dalam hiasan dunia, Bang Mul adalah peristiwa hidup yang kita lanjutkan, semoga amal dan ilmunya Bang Mul menjadi pijakan kehidupan alam selanjutnya. Selamat jalan pendekar brilian, engkau terus di kenang sepanjang hayatmu. Engkau adalah terbaik dari sang saka hijau hitam. Kami hanya bisa bacakan bismillahirrahmannirahim ..Alfatiha. untuk mu Kawan Bang Mul.
PENULIS: Muliansyah Abdurrahman Ways, Mahasiswa Doktor Politik UNAS dan Mantan Ketua Umum Koms. HMI FISIP UMM Malang