Penutupan Jalan Mudik Di Pos Batas TTS Menuai Sorotan Publik

Nkripost.com, SoE/TTS – Dalam rangka menjalankan instruksi presiden terkait larangan mudik dan juga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna pengendalian Covid 19, Pemda TTS melakukan penjagaan secara ketat di Pintu 8Kami hanya jalankan perintah perintah presiden sehingga akan dilakukan pengawasan secara ketat.

Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan Pemda hanya menjalankan perintah presiden terkait larangan mudik dan PPKM mulai tanggal 6-17 Mei 2021.

Bagi masyarakat yang melintas pintu masuk/keluar Batuputih wajib membawa surat hasi rapit test/swab atau sertifikat vaksin Covid 19”,ujar Bupati Epy.

“Kami hanya jalankan perintah perintah presiden sehingga akan dilakukan pengawasan secara ketat.
Bagi masyarakat yang melintas pintu masuk/keluar Batuputih wajib membawa surat hasi rapit test/swab atau sertifikat vaksin Covid 19”,ujar Bupati Epy.

Menurutnya Pemda ini adalah himbauan nasional sehingga wajib ditaati,jikalau ada pelanggaran silahkan berhadapan dengan aparat.
Rencananya penjagaan dilakukan 1x 24 melibatkan Tim gabungan terdiri TNI Polisi, BPBD, Pol PP dan Dinas Kesehatan.

Hal ini akhirnya banyak dikeluhkan oleh publik.pantauan media ini, banyak akun-akun facebook bahkan WhatsAp yang kini mengeluh terkait penutupannya pos batas (Batuputih).

BERITA TERKAIT : Ratusan Kendaraan Tertahan Di Pos Batas TTS

Seperti yang di tulis oleh salah satu akun yang bernama Maritor Siregar,yang rupanya Ia adalah seorang sopir, dalam tulisan itu ia rupanya mengeluh.

Dalam tulisan itu katanya,jangan biarkan anak-anak kami menangis pilu disaat anak-anak kalian tertawa gembira.

Jangan biarkan kami kelaparan disaat kalian terlelap tidur karena kekenyangan,yang kami takuti anak-istri kami mati kelaparan karena tidak dapat makan,padahal Allah menyuruh kami untuk berusaha menafkai keluarga kami.

rupanya ia juga mengeluh apabilah akan tertunggaknya pembayaran angsuran mobilnya

Sedangakan dari salah satu akun yang bernama Ari Missa tulisnya,jangan membuat aturan yang akhirnya menciptakan kerumunan,mungkin yang perlu ditutup itu bandara dan pelabuhan.(rey)