Bentrok Kembali Terjadi Antara Nelayan Jepara dengan Nelayan Juwana
24 Maret 2021Nelayan Jepara Utara dan pemilik kapal asal Juwana bermediasi di Markas Pol Air Jepara
NKRIPOST.COM, JEPARA – Kelompok nelayan tradisional Jepara utara lagi-lagi bersitegang dengan nelayan yang berasal dari wilayah Juwana, Kabupaten Pati. Konflik di laut itu ditengarai kedua belah pihak saling berebut area mencari ikan.
Beberapa waktu lalu, sebuah kapal milik nelayan Juwana diseret sekelompok nelayan yang berasal dari daerah Jepara utara. Pasalnya, nelayan asal Juwana tersebut menjaring ikan jenis cumi-cumi di perairan 4 sampai 12 mil dari bibir pantai. Oleh Yanto, ketua Kelompok Nelayan Jonson Bondo, tindakan itu sangat merugikan dirinya dan nelayan-nelayan tradisional lainnya. Pada area itu, para nelayan tradisional biasa mencari ikan atau cumi-cumi menggunakan sistem sederhana.
”Kami ini nelayan pancing tradisional sangat resah dengan adanya nelayan kapal obor (nelayan Juwana yang berkonflik dengan nelayan tradisional, red). Mereka menggunakan jaring yang tak ramah lingkungan. Jadi semua jenis dan ukuran ikan atau cumi-cumi terjaring,” terang Yanto saat audiensi di Markas Pol Air Jepara, Rabu (24/3/2021).
Yanto menyebut, bahwa konflik tengah laut tersebut terjadi tidak hanya sekali dua kali. Melainkan sudah sering terjadi. Hanya saja, baru kali ini pihaknya berhasil menangkap nelayan yang meresahkan mereka itu.
Kepada pemerintah, Yanto berharap ada ketegasan. Yaitu dengan membuat aturan tentang jarak diperbolehkannya kapal non tradisional menjaring ikan di perairan Jepara Utara.
”Jarak perairan yang kerap disinggahi nelayan kapal obor itu sebenarnya tempat kami mencari makan. Kalau begitu caranya kami tidak bisa makan. Kami minta jangan lagi menjaring di pinggir,” tegas Yanto.
Sementara itu, Beni, pemilik kapal yang tertangkap, mengaku pihaknya menangkap cumi-cumi tidak dengan melanggar aturan. Meskipun hal area yang disinggahinya dipermasalahkan oleh nelayan tradisional.
”Saya kira, saya tidak melanggar aturan. Kalau memang nelayan dan Pemerintah Jepara membuat regulasi tentang pelarangan penangkapan ikan di area dengan jarak tertentu, saya pikir semua nelayan bisa memakluminya. Masalahnya tak ada aturan yang mengatur itu,” jelas Beni.
Supaya tidak kembali terjadi konflik, Beni mengusulkan agar nelayan di Jepara Utara bersurat kepada Dinas Perikanan Provinsi Jawa Tengah untuk membuat kesepakatan baru. Kemudian, hasil kesepakatan tersebut disosialisasikan kepada seluruh nelayan yang biasa mencari ikan di perairan Jepara Utara.
NkriPost – Purnomo.