Paguyuban Etnis Madura Lahir Di Kubar, Wilhelmus: Saya Diminta Untuk Fasilisitasi Bertemu Keluarga Korban

Paguyuban Etnis Madura Lahir Di Kubar, Wilhelmus: Saya Diminta Untuk Fasilisitasi Bertemu Keluarga Korban

17 Februari 2021 0 By Nkri Ku

NKRI POST KUTAI BARAT – Forum Kerukunan Keturunan Madura (FKKM) lahir di Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur.
Sejumlah tokoh Madura dan pengurus mendatangi rumah kediaman Wilhelmus akrab disapa Mus di Barong Tongkok meminta dipasilitasi bertemu dengan keluarga korban tindak kekerasan yang dilakukan MM terhadap MS warga kampung Linggang Bigung RT. 02 kecamatan Linggang Bigung sekira pukul 10.30 wita bertempat di rumah Almarhumah Medelin Sumual pada hari Rabu (16/2/2021).

Meski Paguyuban Madura Kubar baru terbentuk beberapa hari lalu namun tak mengurangi semangat sejumlah tokoh Madura menyampaikan curhatan dari lubuk hati yang paling dalam.
Paguyuban Etnis Madura ini menyambangi Wilhelmus karena dianggap ketokohannya.

“Mereka datang kepada saya dan meminta agar menyelesaikan permasalahan yang telah terjadi. Selama ini suku Madura bukannya tidak bertanggung jawab dan perlu diketahui bahwa mereka tidak paham akan tanggungjawabnya sehingga mereka menyerahkan kepada saya untuk menyelesaikan permasalahan ini,”ujar Mus.
Lebih lanjut, tujuan kedatangan kami yaitu kami menyebutnya “SAHABAT DAMAI” saya permulaan membuka penyampaian dari tokoh suku Madura dengan keluarga korban MS untuk memediasi penyelesaian terkait peristiwa itu,”sambungnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain :

  1. Korwil BIN daerah Kaltim Letkol Chb Asmawi.
  2. Posda Kubar Lettu Inf Krestu.
  3. Dantim BAIS untuk wilayah Samarinda, Kukar, Kubar dan Mahakam Ulu (Mahulu) Kapten Marinir Hendro. 
  4. Danramil 0912-13 Barong Tongkok Kapten Inf Rahman.
  5. Kapolsek Barong Tongkok Iptu Irianto. 
  6. Dan Unit Inteldim 0912 Kubar Letda Inf Subadi.
  7. Tokoh Masyarakat Kubar Wilhelmus.
  8. Kepala Paguyuban Etnis Madura Imam Alabi Hardromi. 
  9. Sekertaris Paguyuban Etnis Madura Arbayanti.
  10. Kepala adat besar Linggang Mangku Jaya Kesuma Yustinus Dullah.
  11. Camat Linggang Bigung Kristian.
  12. Petinggi kampung Rejobasuki Supriadi.
  13. Petinggi kampung Sendawar Akhmad Yani.
  14. Petinggi kampung Linggang Bigung Bastianus.
  15. Kepala kampung Bigung Baru Dion.
  16. Kepala kampung Linggang Mapan Desen.
  17. Kepala adat kampung Bigung baru Deli.
  18. Kepala adat linggang Bigung Ardin.
  19. Nenek korban Medelin Sumual Asmariana Riyeng.

Pertemuan yang dipimpin Wilhelmus berjalan lancar dan ada beberapa poin yang dihasilkan.
“Hari ini bukti sementara semangat permohonan maaf sebesar-besarnya atas kesalahan ini, artinya kesalahan ini merupakan perbuatan oknum tapi bukan suku kita Madura. Kemudian warga yang asli tinggal di Barong datang kesini untuk menyelesaikan kasus ini dengan semangat perdamaian,”jelas Mus.

Masih kata Mus, pada prinsipnya inilah keputusan yang benar jadi kami datang membawa alat adat dan ini bukan final atau membayar sanksi adat tapi ini bentuk keseriusan kami untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Saya meminta agar lembaga adat besar Linggang kecamatan Linggang Bigung untuk memfasilitasi mereka dan duduk bersama bertemu dengan lembaga adat Kabupaten untuk menyelesaikan permasalahan ini,”sambungnya.

Bentuk keseriusan suku Madura untuk menyelesaikan permasalahan ini hingga membentuk kerukunan etnis Madura di Kubar sekaligus menggalang dana guna menyelesaikan denda adat sebagaimana yang diputuskan pada sidang adat tanggal 4 Pebruari di Taman Budaya Sendawar (TBS).
“Saya berharap, penggalangan dana ini bukan orang Madura saja tapi warga suku yang lain juga bisa membantu mengumpulkan dana untuk pembayaran sanksi adat sehingga permasalahan ini cepat selesai,”ucap Mus.

Sekretaris Paguyuban Madura Kubar Arbayanti mengatakan.
“Maksud kedatangan kami kesini menyerahkan diri agar dapat menyelesaikan permasalahan ini dan
kami keturunan Madura mengharapkan agar Kubar bisa aman, damai dan tenteram hidup berdampingan seperti saudara sendiri,”sebut Arbayanti.

Ia juga meminta kepada kepala adat besar Linggang Bigung agar supaya masalah ini  cepat selesai agar dalam bekerja maupun beraktifitas lainnya tidak merasa resah lagi.
“Kami meminta pak Mus untuk membantu kami, karena kami tidak tau dan tidak mengerti tentang permasalahan adat ini.
Saya memohon perlindungan dan menyelesaikan permasalahan ini sesingkat mungkin sehingga kami bisa hidup tenang, tenteram seperti biasanya,”harap Arbayanti.

Kepala adat besar Linggang Bigung Yustinus Dullah mengatakan.
“Ini adalah sebagian dari apa yang sudah kami sampaikan sebelumnya pada saat dilamin adat kampung Linggang Bigung.
“Dengan adanya pertemuan ini kami lembaga adat besar Linggang menyambut baik.
Kami sampaikan bahwa suku Madura tidak perlu takut ke Linggang Bigung kami akan tetap melindungi suku Madura dan tidak ada kata dendam,”kata Dullah.

Lebih lanjut,”yang terpenting dari lembaga adat dan para petinggi sekawasan Linggang menyambut baik dengan adanya kegiatan ini dan kami menerima barang adat berupa Antang (barang adat) dengan tangan terbuka,”ujar Dullah.

Kepala Adat Linggang Mapan Desem menambahkan.
“Kami lembaga adat besar Bigung tidak mendukung untuk adanya pengusiran terhadap warga Madura di Kubar karena itu merupakan oknum seseorang jadi jangan sampai orang yang tidak terlibat itu ikut-ikutan diusir dari Kubar.
Kemudian menyambut baik dan kami berterima kasih kepada teman kita suku Madura, siapapun kita baik suku Madura maupun suku-suku yang lain yang tinggal di Kubar semua adalah masyarakat adat Kubar.
Dan saya bersyukur sekali kepada pak Mus yang telah hadir dan kami terima Antang yang dibawa, kami merasa senang dan menerima dengan tangan terbuka,”jelas Desem.

Camat linggang Bigung Kristian menyebutkan.
“Sesuai dengan hasil kesepakatan lembaga adat bahwa telah memenuhi kelengkapan untuk mendinginkan masalah yang ada dan saya selaku camat Linggang Bigung berterima kasih,”jelas camat Linggang Bigung.

Untuk itu mari kita semua menjaga kondisi ini khusunya kecamatan Linggang Bigung bisa aman dan damai.
Kita doakan bersama supaya permasalahan ini bisa cepat selesai  dan saya menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga adat untuk menyelesaikan permasalahan ini,”tambahnya.

Kepala kampung Sendawar Ahmad Yani juga mengatakan.
“Kedatangan saya kesini salah satu bentuk keprihatinan karena warga saya banyak orang Madura.
semoga permasalahan ini bisa cepat selesai dan warga saya suku Madura bisa melaksanakan aktifitas seperti biasanya,”ujar Ahmad Yani.

Petinggi kampung Linggang Bigung Ir Bastianus menyebutkan.
Pada saat Danrem datang saya mengucapkan terima kasih atas kedatangan beliau karena itu merupakan kepedulian Beliau untuk mengatasi permasalahan ini.
Kami berterima kasih kepada pihak kepolisian polres Kubar karena sigap langsung menangkap tersangka sehingga kami bisa langsung meredam masyarakat Linggang Bigung supaya tidak anarkis.
Kami berterima kasih kepada Danrem 091 ASN yang sudah berkenan datang kesini dan itu merupakan bentuk kepedulian beliau agar permasalahan ini cepat selesai dan beliau memastikan Kubar aman,”kata Bastianus.

Kepala kampung Rejobasuki Jupriadi juga menambahkan agar permasalahan ini cepat selesai karena warga kami banyak suku Madura dan supaya masyarakat kami asli orang Madura yang tinggal di kampung Rejobasuki bisa melaksanakan aktifitas seperti biasanya dan tidak merasa resah,”jelas Jupriadi.

Korwil BIN daerah Kaltim Letkol Chb Asmawi mengatakan.
“Masalah ini bisa segera selesai dan kami sangat mengapresiasi adanya pertemuan ini.
Saya mengantisipasi permasalahan ini bisa kondusif dan ini merupakan beban bagi mereka suku Madura. Dengan adanya kegiatan ini merupakan permulaan suku Madura untuk memahami tentang kearifan lokal agar mereka menyesuaikan diri,”jelas Letkol Asmawi.

Kemudian antara Lembaga Adat Besar Kabupaten dan lembaga Adat Kecamatan Linggang Bigung bisa bertemu dan mengenai denda bisa disepakati bersama sehingga permasalahan bisa cepat selesai.
Kalau dibiarkan suku yang lain merasa resah dan takut karena mereka mempunyai aset disini,”pungkasnya.

Adapun kelengkapan adat yang di serahkan tersebut berupa uang tunai
Rp.10.000.000,- Satu buah Antang Besar, satu buah buah Mandau dan satu buah Tombak.

NKRIPOST KALTIM – JOHANSYAH.