BREAKING NEWS! Komika Babe Cabita Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
9 April 2024NKRIPOST.COM – Aktor sekaligus Komika Babe Cabita meninggal dunia.
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (9/4/2024), Komika Babe Cabita dikabarkan meninggal dunia pagi ini.
Pada September 2023 lalu Babe Cabita sempat bercerita mengidap penyakit anemia aplastik yang membuatnya harus menjalani perawatan di rumah sakit selama dua pekan.
Baca Juga:
Lalu apa itu Anemia Aplastik seperti yang diderita Babe Cabita?
Anemia aplastik terbilang sebagai salah satu kondisi yang langka. Mengutip laman Mayo Clinic, kondisi ini terjadi saat sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah baru.
Kondisi ini membuat pengidapnya mudah lelah dan lebih rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tak terkontrol.
Penyebab anemia aplastik yang paling umum adalah gangguan imun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel induk di sumsum tulang belakang.
Selain itu, beberapa faktor lainnya juga turut berpengaruh seperti paparan bahan kimia beracun seperti pestisida, insektisida, dan benzena.
Ada juga penggunaan obat tertentu seperti yang biasa digunakan untuk rheumatoid arthritis dan beberapa jenis antibiotik.
Selain itu, kondisi seperti kehamilan juga dapat memicu anemia aplastik. Saat hamil, sistem kekebalan tubuh punya potensi menyerang sumsum tulang belakang.
Anemia aplastik juga bisa terjadi sebagai efek samping dari terapi radiasi dan kemoterapi pada pasien kanker.
Anemia aplastik bisa muncul pada usia berapa saja.
Kondisi ini juga bisa muncul tiba-tiba atau terjadi perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca Juga:
Gejala anemia aplastik
Setiap sel darah memiliki peran yang berbeda. Sel darah merah bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Sel darah putih berperan dalam melawan infeksi.
Sementara trombosit berperan untuk mencegah pendarahan.
Gejala anemia aplastik tergantung pada jenis sel darah yang mengalami kekurangan. Berikut di antaranya.
Saat jumlah sel darah merah rendah:
- kelelahan,
- sesak napas,
- pusing,
- kulit pucat,
- sakit kepala,
- nyeri dada,
- detak jantung tidak teratur.
Saat jumlah sel darah putih rendah:
- sering infeksi,
- demam.
Saat jumlah trombosit rendah:
- mudah memar dan berdarah,
- mimisan.
Baca Juga: