Heboh! Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun karena Piala Dunia U20 Batal, FX Rudy Malah Berkomentar Begini

Heboh! Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun karena Piala Dunia U20 Batal, FX Rudy Malah Berkomentar Begini

14 April 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo memberi tanggapan mengenai turunnya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Anjloknya elektoral Ganjar disebabkan salah satunya karena batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Tanah Air.

Ganjar dinilai menjadi salah satu penyebab Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena sempat lantang menolak kepesertaan Timnas Israel.

Rudy sapaan akrab menilai para pecinta sepak bola perlu memahami lebih dalam lagi persoalan batalnya Piala Dunia U20.

Menurut dia, batalnya Piala Dunia U20 2023 bukan semata karena Ganjar maupun Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak Timnas Israel.

“Apa pun yang dilakukan itu sebetulnya sudah diputuskan terlebih dahulu mestinya. Ganjar karo (dan) Koster bisa mempengaruhi FIFA? Itu kan cah deso-deso, opo yo isoh (orang desa, apa ya bisa)? Kan gitu. Ibaratnya kan orang-orang desa toh. Ndak mungkinlah bisa mempengaruhi (batalnya Piala Dunia U20),” kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/4/2023), Dilansir dari Kompas.

Mantan Wali Kota Solo itu menilai penyebab batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia karena masalah keamanan.

“Jadi sudah ada pertimbangan-pertimbangan khusus. Dan tentunya pertimbangan yang lebih mendasar tentang keamanan. Tidak ada yang lain,” ungkap Rudy.

Rudy menilai momen kebersamaan Ganjar dengan Presiden Jokowi di Solo selama beberapa hari bisa mendongkrak kembali elektabilitaas orang nomor satu di Jateng tersebut.

“Oh sangat bisa (mendongkrak elektabilitas). Kan sekarangkan sudah mulai paham toh. Yang ditolak itu bukan siapa-siapa. Bukan penyelenggaraan Piala Dunia-nya kok. Tapi Israel itu sendiri,” sambungnya.

“Kalau mau sesuai dengan permintaan yang dilakukan oleh PSSI. Sesuai dengan Permenlu tidak ada lagu kebangsaan, tidak ada bendera, tidak ada atribut. Lha terus bal-balan opo polosan? Sana kan tidak mau, akhirnya dicarikan Argentina dengan jadwal yang sama. Itu logika berpikir saya aja,” tambah Rudy. (Yar/Sis)