Drs. Junarso Wakil Ketua DPRD Jepara, Tidak Ingin Covid-19 Merugikan Teman dan Kerabatnya

Drs. Junarso Wakil Ketua DPRD Jepara, Tidak Ingin Covid-19 Merugikan Teman dan Kerabatnya

13 Januari 2021 0 By Nkri Ku

Drs. Junarso Wakil Ketua DPRD Jepara

NKRIPOST.COM, JEPARA – Wakil Ketua DPRD Jepara, Drs. Junarso yang tinggal di Desa Watuaji RT 1 / RW 1 Kecamatan Keling adalah salah satu dari 16 orang staf dan anggota DPRD Jepara yang semalam diumumkan telah terkonfirmasi Covid-19. Ia menjalani test swab bersama 100 lebih staf dan anggota DPRD Jepara pada hari Jumat tanggal 31/1/2020

Junarso diumumkan sebagai warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan pemeriksaan Loboratorium PCR dengan No. urut pasien 4.668. Sedangkan pada pengumuman semalam ia berada di nomor urut 41.

Pria berusia 55 tahun yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan ini memilih untuk membuka identitasnya sebagai orang yang terpapar virus corona disease- 2019, dengan status Orang Tanpa Gangguan ( OTG). Sebab ia sadar dirinya bisa saja telah menjadi agen atau pembawa virus bagi orang lain.

Apalagi ia mengaku memiliki banyak kegiatan yang bersentuhan dengan banyak orang. Baik dalam posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD maupun sebagai Sekretaris PDI Perjuangan Jepara. “Saya mohon maaf jika seandainya berdasarkan pelacakan kontak erat dengan saya nanti, ada yang dinyatakan terinfeksi,” ujar Junarso.

Merasa pegal dan cepat lelah,
Junarso lantas mengungkapkan, walaupun ia merasa sehat namun sebenarnya sejak tanggal 29 Desember 2020 ia sudah merasakan ada sedikit batuk, cepat lelah, sedikit pegal-pegal dan ingin tidur siang. Padahal selama ini ia mengaku tidak pernah berkesempatan istirahat siang.

Karena itu tanggal 30 Desember 2020, ia membeli obat di apotik dan setelah saya minum merasa sehat kembali. “Saya sama kali tidak merasa bahwa telah terpapar Covid-19,” tambahnya dalam wawancara melalui percakapan japri,

Baru ketika tanggal 31 Desember kami semua dikejutkan dengan meninggalnya seorang kawan, salah satu pejabat di Sekretariat DPRD yang meninggal dalam status positif terkonfirmasi.

“Kami segera mengajukan permintaan untuk rapid tes antigen ke DKK Jepara. Namun permohonan itu baru ditindaklanjuti seminggu kemudian dan hasilnya baru diketahui lima hari kemudian. Saya sendiri karena merasa ada sedsikit perubahan pada kondisi tubuh minta dilakukan tes swab,” ujar Junarso.

Ia lantas menjelaskan, karena merasa sehat dan hanya ada keluhan kecil, maka Junarso tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa. Ia nyaman melakukan aktivitasnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Bahkan bisa beraktivitas mulai pagi sampai malam, ,” ujar Junarso.

Tidak Ingin Diam Menjadi Agen Covid-19.

Kini Junarso telah diumumkan terkonfirmasi Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah. “Sebagai manusia biasa saya tentu saja cemas. Juga ada rasa takut menghadapi virus ini. Karena itu saya mohon dukungan doa dari teman-teman untuk proses penyembuhan,” ujar Junarso.

Namun ia mengerti, rasa takut dan cemas itu harus dibuang jauh-jauh untuk mengembalikan daya imunitas dan daya tahan tubuhnya agar dapat memenangkan peperangan melawan virus ini. “Saya mulai pagi ini dengan olah raga, dan minum minuman yang terbuat dari buah. Juga sarapan dan minum vitamin,” ujar Junarso.

Sebagai seorang Wakil Ketua DPRD, Junarso mengaku mendapatkan pelayanan dari teman-teman di Puskesmas dengan baik. “Harapan kami, semua warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 dan melakukan isman juga mendapatkan perlakukan yang sama, baik dari Satgas Desa, Kecamatan, Kabupaten dan juga Puskesmas,” pinta Junarso.

Lakukan Prokes Bukan Karena Operasi Justisi

Sebagai seorang yang sedang berjuang melawan Covid-19, Junarso juga mengerti bahwa Virus Corona ini memiliki cara penyebaran yang sangat cepat, mudah dan juga tidak nampak. Apalagi bagi Orang Tanpa Gangguan.

“Oleh sebab itu saya mengajak semua warga untuk bersama-sama menjalani protokol kesehatan mulai memakai masker, mencuci tangan, menghindari kontak langsung, mengurangi mobililtas atau bepergian dan menjahui kerumunan. Semua itu kita lakukan bersama bukan karena ada himbauan pemerintah atau operasi justisi, tetapi untuk melindungi diri kita dan keluarga, teman dan bahkan masyarakat yang ada disekitar kita” pinta Junarso.

Menurut Junarso, jika ada gejala seperti yang dirasakan segera konsultasi dengan petugas medis di Puskesmas hingga dapat dilakukan deteksi lebih awal, termasuk mengatasi potensi penularan.

“Harapan kami semua tenaga medis dan satgas bersedia memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Bantuan Logistik Isolasi Mandiri, Hendaknya Ditingkatkan
Harapan lain yang disampaikan Junarso saat menjalani isolasi mandiri pada hari pertama ini adalah peningkatan jumlah bantuan logistik bagi semua warga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri dari Pemerintah Kabupaten Jepara yang saat ini hanya Rp. 160.000,- Sedangkan sebelumnya hanya senilai Rp. 109.000,-.

“Jika yang dirawat dirumah sakit biaya perawatannya ditanggung pemerintah, untuk warga yang jalani isman diharapkan bantuan paling tidak Rp. 300.000,- Saya dapat membayangkan betapa berat dan sulitnya seorang kepala keluarga yang harus jalani isolasi mandiri, sedangkan dia tidak memiliki penghasilan tetap,” ujarnya.

Kini Junarso dari tempatnya isolasi mandiri di Desa Watuaji, hanya bisa berdoa, semoga ia dapat melalui hari-hari karantina ini dan memenangkan peperangan melawan Virus Corona. “Kami mohon doa dari teman dan seluruh warga masyarakat,” pinta Junarso.

16 Orang Anggota dan Staf DPRD Jepara Positif Terinfeksi, Kerja Pansus Dipertanyakan.
Selasa (12/1-2021) malam Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan hasil pemeriksaan test swab anggota dan staf DPRD belum diketahui.
Namun berdasarkan penelusuran media, ternyata pada pengumuman semalam terdapat nama 2 orang anggota DPRD dan 14 staf DPRD Terkorfirmasi Covid-19. Jumlah ini menambah daftar anggota dan staf DPRD yang telah terkonfirmasi Covid-19. Disamping itu ada sejumlah anggota DPRD yang melakukan swab mandiri yang hasilnya belum diketahui.

Temuan adanya staf dan anggota DPRD Jepara tersebut bermula dari tes swab yang dilakukan Jumat kemarin menyusul adanya salah satu pejabat dikantor Sekretariat DPRD Jepara meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 31/1-2020.

Jauh sebelumnya Ketua DPRD Jepara, Imam Zusdhi Gozali juga meninggal pada tanggal 1 Agustus 2020 di Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta. Juga ada beberapa anggota DPRD yang positif terinfeksi termasuk beberapa orang anggota keluarganya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Muh Ali menyatakan, sampai Selasa malam ini pihaknya belum mendapatkan data pemeriksaan PCR tersebut hingga belum bisa diumumkan. Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif yang dihubungi media pagi membenarkan bahwa ada sejumlah anggota DPRD dan staf sekretariat. Ujarnya

NKRIPOST – Ponco. S