Terungkap, Kekasih Brigadir J Ternyata Bukan Orang Biasa, Ini Profesinya
17 Juli 2022KEKASIH Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua), Vera Simanjuntak terlihat bak malaikat bagi warga desa di pelosok Jambi.
Ternyata kekasih Brigadir Yosua punya profesi mulia yang kerap memberikan bantuan terhadap sesama.
Foto mesranya dengan sang kekasih tersebar luas.
Brigadir Yosua yang meninggal dunia dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sudah menyisakan duka yang mendalam bagi sang kekasih.
Terlebih lagi, Brigadir Yosua sudah punya rencana mulia, ingin menikahi kekasihnya Vera Simanjuntak sekitar tujuh bulan lagi.
Kekasih Brigadir Yosua sempat membagikan foto kenangan dengan sopir dinas istri Kadiv Propam Polri itu.
Foto mesranya dengan sang kekasih tersebar luas. Ternyata kekasih Brigadir Yosua punya profesi mulia. Dia bak malaikat bagi warga desa.
Menurut kesaksian dari pihak keluarga korban, terdapat kejanggalan pada jasad Brigadir Yosua.
Rohani Simanjuntak, tante Brigadir Yosua, mengatakan keponakannya itu tewas dengan 4 luka tembak, yakni dua luka tembak di dada, 1 luka tembak di tangan, dan 1 luka tembak di leher.
Bahkan, dia menyebut di jasad Brigadir Yosua terdapat luka sayatan.
Namun menanggapi hal itu, pihak Polri menyebutkan, sayatan di tubuh jenazah Brigadir Yosua alias Brigadir J akibat proyektil yang ditembakkan oleh Bharada E.
“Iya, itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil yang ditembakan Bharada E,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan yang menjumpainya, Senin (11/7/2022).
Menurut Ramadhan, proyektil yang ditembakan itu mengenai tubuh Brigadir J sehingga membuat luka seperti sayatan.
Kasus polisi tembak polisi tersebut menyita perhatian banyak pihak, tak terkecuali Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto.
Bahkan, pihaknya mengatakan dalam kasus tersebut terdapat kejanggalan.
“Bahwa ada kejanggalan ya tentu ini ada kejanggalan. Saya sepakat dengan dikau,” kata Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/7/2022)
Ia mengaku heran dua anggota Polri bisa terlibat aksi baku tembak.
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu berpendapat bahwa kasus ini menjadi sebuah kejanggalan yang perlu diusut secara terang benderang.
“Kalau kau sama aku berkelahi biasa itu tersinggung, orang sipil. Tapi, kalau antar aparat begini kan ngeri bos. Pasti itu kejanggalan yang utama bagi saya, sesama anak negara kok,” jelasnya.
Kejelasan pengungkapan kasus pun terus didorong, sehingga kasus tersebut dapat tuntas dan menemui titik terang.
Sehingga dapat meredam isu-isu, spekulasi yang beredar di tengah masyarakat.
Rohani Simanjuntak juga bercerita banyak mengenai rencana pernikahan sang keponakan.
Adik Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir Yosua ini terlihat begitu sedih begitu mendapati rencana mulia itu harus buyar dengan cara tragis.
Menurut cerita Rohani yang dijumpai wartawan di rumah duka di Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Brigadir Yosua sudah berencana menikahi Vera Simanjuntak sekitar tujuh bulan lagi. Keduanya sudah menjalin asmara selama 8 tahun.
Rohani mengatakan, Brigadir Yosua berkenalan dengan Vera Simanjuntak ketika sang keponakan bertugas di Pamenang, Kabupaten Sarolangun.
Perkenalan sejoli yang saling tertarik itu terjadi setelah Brigadir Yosua bertugas selama satu tahun di sana.
Rohani menceritakan, setelah menjalin hubungan asmara jarak jauh yang lama, keponakannya sudah menyusun rencana mulia.
Katanya, Brigadir Yosua berjanji akan menikahi Vera, setelah naik pangkat menjadi perwira.
“Ya sudah ada pembicaraan, katanya mau menikahi pacarnya setelah jadi perwira, 7 bulan lagi,” kenang Rohani. Adik Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir Yosua, mengatakan soal keseriusan Vera terhadap keponakannya itu.
Ibunda Brigadir Yosua juga telah menanyakan keyakinan kekasih putranya tersebut untuk menunggu keseriusan Brigpol Nofriansyah.
“Kakak saya (menyebut ibu korban) sudah nanya, sanggup tidak nunggu si abang, dia (Kekasih korban) bilang sanggup dan dia bilang tidak bisa nemukan laki-laki sebaik dia,” katanya.
Kedua keluarga telah saling kenal baik, dan sudah saling membicarakan rencana pernikahan.
Kepada keluarga, Brigadir Yosua mengatakan, akan mendapat kenaikan pangkat sekira 7 bulan lagi.
Vera Simanjuntak tinggal di Merangin, Kabupaten Sarolangun yang berjarak sekitar 4 sampai 5 jam perjalanan ke daerah keluarga Brigadir J di Kabupaten Muarojambi.
Mendengar kabar kekasihnya telah tiada, Vera Simanjuntak langsung datang ke kediaman orangtua Brigadir Yosua.
“Almarhum dan calon istrinya saling kenal di Jambi, dan rencananya mau nikah setelah sekolah perwiranya selesai. Paling menunggu tujuh bulan lagi nikah, dan si calon istrinya dua hari di sini,” kata Rohani.
Vera Simanjuntak sempat membagikan foto kenangan bersama kekasihnya, Brigadir Yosua.
Foto mesranya bersama sang kekasih tersebar luas di media sosial.
Di foto itu, Vera duduk di depan Brigadir Yosua. Keduanya tampak menebarkan senyum manis di depan kamera.
Vera sengaja menjadikan foto mesranya dengan sang kekasih sebagai potret profil akun Facebook miliknya.
Foto mesranya ini diunggah pada 26 Juli 2016. Ketika itu, Brigadir Yosua masih mengenakan seragam dinas Brimob.
Dia belum lagi bertugas sebagai sopir dinas istri Irjen Ferdy Sambo.
Vera Simanjuntak adalah lulusan STIKES Merangin.
Dia mengambil program studi III kebidanan.
Karena itu, Vera kerap mengunggah foto dirinya saat bertugas di sebuah rumah sakit.
Dia membuat foto bareng bersama rekan-rekan bidan lainnya yang bertugas pada tahun 2015.
Bak malaikat bagi warga desa, kekasih Brigadir Yosua Vera Simanjuntak ternyata punya profesi mulia.
Dia tentunya memliih menjadi bidan agar dapat menolong terhadap sesama. Terlebih lagi, dia tinggal di pelosok Jambi.
Dalam kesempatan berjumpa awak media, Rohani Simanjuntak mengungkapkan, keponakannya adalah sosok yang pendiam, baik serta penurut.
Brigadir J juga sayang terhadap keluarganya.
“Sama keponakan-keponakannya biasa dipanggil Om Ganteng,” ucap Rohani.
Menurut Rohani, almarhum Brigadir J terakhir kali menghubungi keluarganya di Jambi tepat pada hari kejadian yakni Jumat (8/7/2022).
Saat itu sekitar pukul 16.00 WIB, almarhum mengabarkan jika ia sudah pulang dari Magelang dan mau sampai ke Jakarta.
“Saat perjalanan ke Magelang dia memberi kabar kepada keluarga. Pada saat pulang dari Magelang dia juga memberi kabar kepada keluarga,” katanya.
Brigadir Yosua atau Brigadir J tewas setelah insiden maut baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Jakarta.
Brigadir J tewas dengan bekas luka empat tembakan di dada, tangan dan leher.
Ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat merasa heran lantaran anaknya yang pernah ditugaskan sebagai penembak jitu ketika adu tembak dengan Bharada E, tak ada satupun peluru yang mengenai sasaran.
(NKRIPOST/Fotokita)