Tak Miliki Visi Sampah Akan Bau Busuk, Tapi Menjadi Emas Di Tangan Pemimpin Visioner
4 Januari 2021Paguyuban pengelola sampah masyarakat wilayah selatan Audiensi Bersama DPRD Jepara
NKRIPOST, JEPARA – Paguyuban pengelola sampah masyarakat wilayah selatan (Kalinyamatan, Mayong, Welahan dan Pecangaan) melakukan demo di pendopo Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Senin (4 Januari 2020)
Berangkat dari pasar Pecangaan, kemudian melanjutkan ke kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara, namun dikarenakan kantor tutup akhirnya Paguyuban pengelola sampah masyarakat wilayah selatan melanjutkan audiensi dengan DPRD kabupaten Jepara.
Hadir pada audiensi tersebut, Wakil Pimpinan DPRD Jepara, Drs. Junarso dan H. Pratikno serta Ketua Komisi C Nor Hidayat, H. Sutrisno, S.E ketua komisi D dan anggota komisi D Muhammad Latifun, S.Sn, S.T, M.T beserta jajaran sekwan, serta Ketua LSM Pekat-IB Priyo Hardono.
Mawardi Ketua Koordinator audiensi mengatakan “Para pengelola sampah merasakan problem mendasar dengan penutupan TPA Gemulung, karena beban pekerjaan yang menumpuk dan kapasitas masing-masing armada motor roda tiga yang mengalami kendala dalam muatan dan beban operasional, dalam pembuangan sampah dan adanya pungli tanpa retribusi di area TPA Gemulung,” ujarnya.
Mendengar keluhan masyarakat tersebut Drs. Junarso mengatakan “tempat pembuangan ke TPA, merupakan tanggung jawab Pemda, dan DPRD dalam fungsi pengawasan termasuk pelayanan publik, dan akan memperjuangkan aspirasi dari peserta audiensi agar bisa dibuka kembali operasional TPA Gemulung,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama H. Sutrisno, S.E ketua komisi D menyatakan “seharusnya penutupan harus di laksanakan dengan regulasi yang benar, jangan penutupan di lakukan secara sepihak, menutupi hal-hal yang buruk atas penghargaan Adipura untuk menutupi sesuatu yang kita tidak tahu, kenapa tidak dari dulu dinyatakan TPA tidak layak. Kami akan memperjuangkan dan mengembalikan fungsi TPA Gemulung karena Komisi D DPRD sebagai mitra DLH. Karena keputusan Pemda Jepara, bahwa TPA Gemulung belum resmi ditutup dan belum ada surat resmi penutupan, jadi DPRD tidak menyetujui atas penutupan TPA Gemulung.”
Nur Hidayat, anggota DPRD dari Fraksi Partai Nasdem menambahkan “problem penutupan TPA Gemulung salah satunya mengakibatkan penuh sesak di TPS Kalinyamatan dan mengakibatkan pembuangan sampah sembarangan dan terjadilah penyumbatan sungai yang melintas di 4 desa, dan mengakibatkan banjir di beberapa desa lain,”tambahnya.
H. Pratikno Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Nasdem dan M. Latifun Anggota DPRD Partai Demokrat, menyepakati akan memeriksa kembali informasi dari peserta audiensi dengan kepala DHL, untuk informasi yang berkaitan dengan TPA Gemulung, baik tentang sosialisasi penutupan dan pembinaan kelompok pengelola sampah, mulai dari desa, kecamatan hingga kabupaten.
SAMPAH, dimata pemimpin yang punya visioner adalah emas Tapi kalau ditangan pemimpin yang tidak memiliki visi adalah bau busuk
Seorang pemimpin harus mempunyai sikap visioner. Pemimpin jika memiliki visi yang jelas dalam suatu kepemimpinan dan sesuai dengan kebutuhan organisasi, akan mampu menumbuhkan komitmen aparatur serta rakyatnya terhadap pekerjaan, dan mampu memupuk semangat untuk bekerja harus punya visi, karena visi adalah bentuk masa depan yang diimpikan.
Di Jepara tantangan sampah dan limbah kedepan akan semakin kompleks karena Jepara sudah menuju kawasan industri. Kalau tata kelola penanganan sampah tidak ditangani oleh Pemimpin yang punya visi yang jelas, kedepan akan menjadi masalah sosial yang sangat kompleks.
Kita lihat contoh sekarang ini, sudah berapa tahun permasalahan pencemaran Kali Troso dan Kali Karangrandu sampai saat ini belum ada solusinya.
NKRIPOST – Purnomo.