Tak Main-main, Susi Pudjiastuti Keluarkan Pernyataan serius Ini Usai KKB Masih Sandera Pilotnya

Tak Main-main, Susi Pudjiastuti Keluarkan Pernyataan serius Ini Usai KKB Masih Sandera Pilotnya

8 Mei 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Tepat tiga bulan sudah pilot pesawat Susi Air Philips Mark Mehrtens disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda sang pilot akan segera dibebaskan.

Seperti diketahui pada 7 Februari 2023, KKB membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot asal Selandia Baru, Philips Mark Mehrtens.

Meski pihak KKB sempat menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua, namun hal itu tak terjadi lantaran KKB malah melakukan penyerangan terhadap pasukan TNI.

Ulah KKB ini membuat bos makapai Susi Air, Susi Pudjiastuti merasa kesal sekaligus marah.

Susi mengaku tak tahu apa kesalahannya sehingga KKB tega membakar pesawatnya dan menyandera sang pilot.

Susi juga kesal lantaran KKB pimpinan Egianus Kogoya tidak juga membebaskan Kapten Philips sejak disandera pada 7 Februari 2023 lalu.

Dalam percakapannya dengan Pendeta Karel Phil Erari yang juga merupakan tokoh Papua, Susi mengungkapkan kekesalannya.

Percakapan lewat sambungan telepon itu kemudian viral di media sosial.

Rekaman pembicaraan tersebut telah diizinkan oleh Susi Pudjiastuti untuk ditayangkan sebagai pemberitaan.

“Saya tuh jahat apanya Pak Phil? Coba cari kejahatan saya apa di Papua?” ujar Susi Pudjiastuti sebagaimana dikutip dari rekaman telepon yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/5/2023).

“Saya cari makan iya di Papua. Tapi, saya bantu orang Papua juga banyak,” kata Susi.

Pendeta Karel Phil juga membenarkan bahwa Susi Pudjiastuti kerap membantu masyarakat Papua dengan ikhlas.

Susi kemudian menjelaskan bahwa dalam sehari maskapainya bisa memberangkatkan 70 hingga 90 penerbangan ke wilayah gunung-gunung di Papua.

Penerbangan itu membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga hingga membawa bantuan untuk anak-anak Papua.

“Di semua tempat bisa saya bantu. Saya cuci luka anak-anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, Apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?” kata Susi Pudjiastuti.

Ia lantas menceritakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua. Namun, dua hari kemudian ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.

“Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi. Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan,” ujarnya.

Susi mengatakan, pasukan TNI yang baru-baru ini ditembaki oleh KKB di Papua merupakan pasukan yang dipersiapkan untuk mengevakuasi pilot Philips.

Menurut Susi Pudjiastuti, pasukan tersebut terdiri dari prajurit-prajurit muda.

“Bukan pasukan tempur. Tapi mereka ditembaki begitu saja, ya saya marah. Ikut marah. Anak istri yang ditembaki ini bagaimana, terpikirkan kah oleh Egianus (Kogoya) dan kawan-kawan?” kata Susi.

Susi kemudian tak kuasa menahan tangis saat berdialog dengan pendeta Karel Phil Erari.

“Saya bicara dengan bapak, saya nangis karena marah. Tidak adil, kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan untuk menghidupi ratusan ribuan orang, kalian aniaya,” ujar Susi.

“Marah saya Pak Phil,” katanya lagi yang diikuti suara terisak.

Menanggapi cerita Susi Pudjiastuti, Karel Phil meminta maaf. Ia menyampaikan rasa simpati untuk Susi.

“Saya ikut menangis bersama Bu Susi. Sehat-sehat Bu Susi, God bless you,” ujar Karel Phil.

Kemudian, Susi meminta maaf karena dia sampai menangis.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengaku tak kuasa menahan kemarahan dan kejengkelannya.

Seperti diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.

Tak hanya membakar, KKB juga menyandera sang pilot yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan KKB.

Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.

Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.

Setidaknya ada empat personel yang gugur.

Mereka adalah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prajurit Dua (Prada) Sukra.

(Yar/Sis)