Penting! Surat Edaran Baru Pemerintah Provinsi, Wilayah Ini Diimbau Waspada
5 September 2024NKRIPOST.COM – Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan sebuah surat edaran sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi megathrust.
Ditetapkan pada 28 Agustus 2024, Surat Edaran Nomor 360.0/2094 ini ditandatangani oleh Sekretaris Daerah, Sumarno.
Dokumen ini memuat seruan untuk kesiapsiagaan lintas instansi dan komunitas lokal, mengingat risiko terjadinya gempa dan tsunami.
Menurut Sumarno, inisiatif ini diambil sebagai tanggapan atas data dan analisis terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Hal tersebut ia sampaikan usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat (30/8/2024).
“Kita sudah melakukan mitigasi. Setelah mendapat info dari BMKG, kita langsung membuat surat edaran ke kabupaten/kota, agar melakukan mitigasi,” ujarnya, seperti dikutip dari laman jatengprov.go.id.
Selain melakukan mitigasi bencana, ia juga berharap masyarakat berdoa agar ancaman bencana gempa dan tsunami tidak terjadi.
Terutama, bagi masyarakat di sejumlah daerah di Jateng berhadapan langsung dengan zona megathrust.
Seperti Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Wonogiri.
Sumarno mengatakan pihaknya tetap melakukan antisipasi dan berharap gempa dan tsunami tidak terjadi.
Namun jika memang terjadi, pihaknya telah memiliki kesiapsiagaan untuk antisipasi.
Kemudian Sumarno menyampaikan beberapa imbauan yang tertuang dalam edaran tersebut.
Pertama, ia menginstruksikan kepada seluruh instansi dan warga untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadi bencana akibat adanya seismic gap, terutama di wilayah zona megathrust Pantai Selatan Jawa Tengah.
Ia juga meminta instansi-instansi terkait untuk mengecek kembali alat peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan.
Serta memastikan ketersediaan tempat-tempat evakuasi yang aman dan bebas bencana.
Selanjutnya, memastikan ketersediaan papan informasi, rambu-rambu, serta arah evakuasi yang memadai, terutama untuk wilayah Pantai Selatan Jawa Tengah.
Di samping itu, Sumarno juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan pelaksanaan edukasi, sosialisasi, dan literasi kepada masyarakat.
Serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami.
Hal tersebut, kata dia, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko gempa bumi dan tsunami.
Kemudian yang tidak kalah penting adalah meningkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan dan melaksanakan simulasi rencana kontingensi menghadapi ancaman bencana dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.
Selain itu, Pemprov Jateng juga meminta instansi terkait meningkatkan koordinasi dengan BMKG.
Terutama soal informasi cuaca dan aktivitas seismik zona megathrust di wilayah masing-masing, serta pemantauan secara berkala baik melalui website maupun media lainnya.