Ribut BBM Naik di Indonesia, Ternyata Harga Bensin Sekelas Pertamax di Malaysia Cuma Segini

Ribut BBM Naik di Indonesia, Ternyata Harga Bensin Sekelas Pertamax di Malaysia Cuma Segini

4 April 2022 0 By Tim Redaksi

KENAIKAN harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi Pertamina, Pertamax menjadi perbincangan di masyarakat.

Tetapi, masyarakat memalingkan perhatiannya kepada harga BBM di negeri tetangga yaitu, Malaysia.

Sebab, harga BBM di Malaysia terbilang sangat murah ketimbang harga BBM di Indonesia yang mengalami lonjakan.

Diketahui jika BBM ron 95 (mendekati ron Pertamax) dijual di Malaysia dengan harga sekitar RM2 per liter. Jika di konversikan ke Rupiah sekitar Rp7000 per liter.

Sedangkan, untuk BBM jenis solar dijual dengan harga per liternya sekitar RM2.15 atau Rp7300.

Lalu, mengapa BBM di negeri jiran dapat dibanderol dengan harga yang terbilang sangat murah padahal di Indonesia sendiri Pemerintah berusaha untuk menaikan harga BBM untuk menyusaikan harga minyak global?

Berikut informasi bagaimana harga BBM di Malaysia bisa murah.

Subsidi Pemerintah
Penetapan harga BBM yang murah tersebut tidak lepas dari campur tangan Pemerintah Malaysia untuk memberikan bantuan subsidi ke produk bahan bakar yang dijual di negaranya.

Bantuan subsidi Pemerintah dimulai dari BBM yang memiliki ron atau oktan 95.

Sebagai informasi, BBM dengan nilai oktan semakin tinggi berpengaruh kepada kinerja mesin yang lebih baik dan semakin optimal.

Uniknya, tidak seperti di Indonesia yang menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat untuk menaikan harga BBM sehingga menjadi pembicaraan di kalangan publik, harga bensin di Malaysia berganti-ganti setiap minggunya, lebih tepatnya berganti pada hari Kamis.

Jika Pertalite menjadi BBM dengan ron terendah, di Malaysia ron 95 (setara dengan produk Pertamax Plus sebelum digantikan dengan Pertamax Turbo) menjadi yang terendah diikuti ron 97 dan diesel.

Pemerintah Malaysia mengungkapkan jika mereka menggelontorkan RM2 miliar untuk subsidi BBM yang mereka jual dengan tujuan untuk pemulihan perekonomian negara.

Jumlah PDB yang lebih tinggi daripada penduduk

Rata-rata impor minyak yang dilakukan oleh negara yang memiliki sistem pemeritahan monarki itu terhitung dari tahun 2010 sampai 2019 adalah 213.970 barrel per hari setiap tahunnya.

Perlu menjadi fokus, jumlah penduduk di Malaysia sekitar 32 juta jiwa dengan pendapatan per kapita sebesar Rp149.25 juta.

Jumlah pendapatan per kapita di Malaysia tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang Indonesia yang saat ini sekitar Rp62.2 juta atau US$4.349 per tahun dengan jumlah penduduk yang jauh lebih banyak dari Malaysia yaitu 274 juta jiwa.

Hal tersebut yang menjadi permsalahan Indonesia yang tidak bisa mengatasi naiknya harga BBM saat ini.

(NKRIPOST/HopsID)