Refleksi di Hari Lahir R.A. Kartini

17 April 2021 0 By NKRI POST

RA Kartini

Refleksi di Hari Lahir R.A. Kartini.
oleh. : Purnomo.

NKRIPOST.COM, JEPARA – Setiap Tanggal 21 April seluruh Bangsa Indonesia memperingati tokoh Inspiratif Raden Ajeng Kartini atau R.A. Kartini dikenal sebagai salah satu pahlawan yang menginspirasi kaum perempuan pribumi untuk bangkit dan menjadi bagian penting dalam hidup.

Berkat inspirasi yang ditularkan RA.Kartini, Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional melelui Kerppres Nop. 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964. Tanggal lahirnya pun diperingati besar, Hari Kartini.

R.A. Kartini merupakan perempuan dari kalangan priyayi, sebutan untuk kelas bangsawan Jawa. Ayahnya, Mas Adipati Ario Sosroningrat, merupakan seorang patih yang juga Bupati Jepara,

Sementara ibunya, M.A. Ngasirah, merupakan putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama yang juga tinggal di kota yang sama dengan sang ayah.

Kartini muda belajar bahasa Belanda di ELS (Europese Lagere School), berkat kemahiran bahasa itu, ia lantas melahap beraneka bacaan. Mulai dari Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus hingga buku-buku karya Augusta de Witt.

Persinggungannya dengan dunia literasi Belanda itu membuat pikiran gadis muda ini terbuka lebar. Bahkan, dirinya juga membaca majalah dan koran Eropa, yang tentu saja semakin membuka cakrawala. Hingga pada kesimpulan, dirinya tertarik untuk memajukan perempuan pribumi.

Kartini juga dikenal sebagai perempuan yang rajin menulis. Lagi-lagi, berkat kemampuannya berbahasa Belanda itu, memudahkannya untuk berkorespondensi dengan karibnya asal Belanda, Rosa Abendanon. Rosa, bukan hanya teman, melainkan juga pendukung bagi R.A. Kartini

Kalau kita menilik sejarah perjuangan bangsa Indonesia, tidak terlepas dari peranan para pahlawan yang rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa kita. Dalam hal ini peranan ini muncul juga dari kaum wanita yang merasa hak-haknya dikesampingkan pada masa penjajahan Hindia Belanda.

Sejarah mencatat bahwa R.A Kartini adalah pahlawan nasional yang sangat berjasa dalam mengangkat harkat dan derajat kaum wanita di masa penjajahan tersebut.

Cita-cita dan semangat beliau dalam memperjuangkan kaum wanita agar bebas dari belenggu penindasan patut diteladani.
Keinginan beliau adalah mendapat kesetaraan derajat antara pria dan wanita. Seorang wanita tidak hanya bertugas mengurus suami, anak dan rumah saja, tapi juga mendapatkan pendidikan yang layak.

Peran besar RA Kartini pernah diungkapkan oleh Dr Cipto Mangunkusumo di surat kabar De Exspress tanfgal 24 Mei 1912. “Dalam tulisannya beliau menganggap tiap halaman surat RA Kartini  tertuang keinginan, harapan dan perjuangannya  untuk mengajak bangsanya bangun  dari tidurnya yang panjang yang telah baratus-ratuis tahun.

Adalah suatu kekliruan kalau hanya menganggap RA Kartini sebagai pahlawan emansipasi yang berjuangan untuk mendapatkan persamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Yang dilakukan oleh RA Kartini jauh lebih besar, yaitu peradaban dan kemajuan bangsa. Pintu masuknya memang pendidikan perempuan agar menjadi  cerdas, terampil dan berbudi pekerti serta sadar akan tanggung jawab moral Bangsanya.

Oleh karena itu beliau R.A. Kartini memiliki hubungan yang sangat erat dengan para pemuda progresif yang berada di sekolah kedokteran STOVIA. Bahkan menjadi mentor dan motivator mereka, Ajaran-Ajarannya. Bahkan kemudian pokok-pokok pikiran Kartini menjadi pedoman resmi organisasi Indische Vereeninging, organisasi para mahasiswa Hindia Belanda yang sekolah di Belanda. “Organisasi ini kemudian nantinya berubah menjadi Perhimpunan  Indonesia  yang menjadi salah satu pelopor pergerakan kemerdekaan

Bagi warga masyarakat Jepara, Spirit RA Kartini Harus Terus Dihidupkan, Jangan Hanya Kegiatan Seremonial. tidak boleh hanya dikenal  sebatas kulit ari. Atau hanya dikenal sebatas  peringatan-peringatan serimonial.

R. A. Kartini merupakan kekuatan absolud Jepara, oleh karena itu spirit dan nilai perjuangannya harus terus dihidupkan dalam setiap generasi.

Oleh sebab itu lewat Tulisan saya ini saya mengajak perempuan Jepara untuk bangkit meneladai spirit dan nilai-nilai perjuangan RA Kartini yang masih memiliki relevansi kuat hingga saat ini.

NkriPost