Penyelamat Adik Eril yang Peluk Ridwan Kamil Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ini Profil dan Pekerjaannya

WARGA BERN, Heinrich, menjadi sorotan publik Indonesia usai memeluk dan menyampaikan simpati kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Swiss, Senin (30/5).

Heinrich diketahui sebagai warga lokal yang turut menyelamatkan adik Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), Camilia Laetitia Azzahra di Sungai Aare.

Eril sendiri saat ini masih hilang dan terus berupaya dicari tim penyelamat dan kepolisian maritim Bern.

Tindakan heroik dia diungkap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern dalam pernyataan resminya pada Senin (30/5).

“Bapak Ridwan Kamil beserta Ibu Atalia juga bertemu dengan Bapak Heinrich, penduduk Bern yang pada saat kejadian turut membantu adik perempuan saudara Eril dan temannya naik ke daratan saat itu,” bunyi pernyataan itu.

Dalam foto yang menyertai rilis itu, tampak Heinrich yang memakai jaket hitam dengan garis biru di lengan memeluk RK.

“Bapak Heinrich turut menyampaikan simpati yang mendalam kepada Bapak Ridwan Kamil, serta menerima apresiasi dan rasa terima kasih dari keluarga saudara Eril,” lanjut pernyataan itu.

Melalui pernyataan KBRI di Bern, Heinrich enggan dirinya diberitakan media setelah menyelamatkan adik Eril.

Wali Kota Bern Temui RK, Jamin Dukungan Optimal Pencarian Eril
Heinrich tak sendiri bertemu dengan RK dan keluarganya.

Wali Kota Bern, Alec Van Graffenried, serta Duta Besar RI untuk Bern, Muliaman Hadad turut hadir dalam pertemuan itu.

Sebelumnya, Eril dilaporkan hilang saat berenang di sungai Aare pada Kamis (26/5) siang waktu setempat. Ia disebut terseret arus sungai yang cukup deras.

Upaya pencarian Eril telah berlangsung selama enam hari dan kini menjadi prioritas polisi di Swiss.

Di hari kelima ini, pihak berwenang menyisir area Eichholz sampai Wohlensee demi menemukan anak sulung RK.

Pada Minggu (29/5) lalu, polisi maritim Bern juga mulai mengerucutkan area pencarian di lokasi yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili.

Fokus pencarian juga berlanjut di pintu air Schwellenmaetteli dan Engehalde dengan menggunakan perahu.

(NKRIPOST/CNN Indonesia)