Akhirnya Terbongkar, Ini Penyebab Atlet Bulutangkis China Meninggal Saat Tanding di Yogyakarta
2 Juli 2024NKRIPOST.COM – Penyebab atlet bulutangkis china meninggal saat tanding di yogyakarta akhirnya terbongkar.
Melansir dari Detik, Selasa (2/7/2024), Kabid Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy mengatakan penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie karena henti jantung mendadak.
Hal ini dipastikan setelah sang atlet dilarikan ke RSPAU Dr S Hardjolukito dan kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
“Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban baik di RSPAU Dr S. Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menunjukkan hasil yang sama yaitu korban mengalami henti jantung mendadak,” ujar Broto.
Spesialis jantung dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP mengatakan penyebab terjadinya henti jantung pada atlet seringkali karena gangguan irama jantung.
Hal ini terjadi karena jantung dipacu dengan sangat intens saat berolahraga. Sementara untuk non-atlet, henti jantung biasanya diakibatkan karena penyakit jantung koroner.
“Pada atlet, henti jantung lebih banyak terjadi karena gangguan irama jantung. Akibat jantung dipacu dengan sangat intens ketika olahraga. Sementara pada non-atlet penyebab henti jantung tersering adalah serangan jantung akibat penyakit jantung koroner,” kata dr Berlian.
Pada kondisi henti jantung, dr Berlian menekankan pentingnya memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat.
Salah satu cara menolongnya adalah dengan resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).
“Apapun penyebabnya, penderita henti jantung mendadak harus diresusitasi segera. Hal ini tidak terlihat dilakukan pada pemain bulu tangkis tersebut (Zhang Zhi Jie),” tegas dr Berlian.
“Sekiranya dilakukan dengan cepat dan tepat (RJP), seperti pada Christian Eriksen (di Euro 2020), sangat mungkin Zhang Zhie Jie bisa diselamatkan,” sambungnya.
Bagaimana cara melakukan RJP?
Berikut adalah langkah-langkah melakukan pijat jantung atau RJP untuk mereka yang belum terlatih.
1. Kenali respons korban henti jantung dengan menepuk atau mengguncangkan bahu. Melihat apakah korban merespons atau tidak.
2. Tanpa ada respons, seseorang hanya memiliki waktu 10 detik dan harus cepat memutuskan untuk melakukan RJP darurat.
3. Letakkan tangan di bagian tengah dada korban. Mengatupkan bagian dasar telapak tangan lalu menekan bagian tengah dada.
4. Lakukan pijat jantung dengan kecepatan 100-120 kali per menit dengan kedalaman 5-6 cm dengan bantuan tenaga badan bagian atas, bukan siku.
Namun, sebelum melakukan RJP darurat perlu diketahui bahwa menelpon bantuan profesional tetaplah menjadi prioritas.
Spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP(K) mengatakan baik atlet profesional maupun pegiat olahraga rekreasional, perlu mengetahui kondisi jantung sendiri. Hal ini untuk mengidentifikasi apakah ada masalah di jantung, sehingga bisa segera ditangani sebelum menyebabkan henti jantung.
“Pentingnya screening jantung perlu digarisbawahi. Screening jantung sangat penting untuk mendeteksi kondisi jantung yang tersembunyi pada atlet profesional dan pegiat olahraga not-atlet,” ujar dr Vito ketika dihubungi detikcom, Senin (1/7/2024).
“Melalui tes seperti EKG (elektrokardiogram), echocardiogram, dan tes stres jantung. Masalah dapat diidentifikasi dan ditangani sebelum menyebabkan henti jantung, meningkatkan keselamatan dan kesehatan jangka panjang mereka,” tutupnya.