PBNU Beri Syarat Tegas Jika Ganjar Pranowo Ingin Cawapres dari Kader NU, Ini Syaratnya

PBNU Beri Syarat Tegas Jika Ganjar Pranowo Ingin Cawapres dari Kader NU, Ini Syaratnya

9 Mei 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi alias Gus Fahrur mempersilakan kandidat capres 2024 bersanding dengan kader dari NU.

Akan tetapi, dia memberikan syarat kepada para capres yang hendak berduet dengan kadernya, yakni meminta agar NU tak diseret dalam konflik kepentingan dalam Pilpres 2024.

Pernyataan itu ia ucapkan merespons isu PDIP yang ingin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berduet dengan kader NU dalam Pemilu 2024.

“Silahkan setiap capres memilih pasangan dari NU secara langsung. Akan tetapi, tanpa melibatkan institusi organisasi agar tidak menyeret nama NU dalam pusaran konflik kepentingan,” ujar Gus Fahrur, Senin (8/5), Dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ia menegaskan NU tidak akan berpolitik atau menyodorkan kadernya kepada partai politik agar tak menyeret masalah dalam perbedaan pilihan warga masyarakat.

“Akan tetapi, perbedaan pilihan politik dalam kontestasi Pilpres dan Pileg harus tetap berjalan dengan kesantunan dan aturan demokrasi yang sehat, tanpa intimidasi dan kebencian,” tuturnya.

Gus Fahrur menduga kandidat capres ingin bersanding dengan kader NU lantaran merasa nyaman dan dikenal sebagai ormas moderat.

Meski demikian, pihaknya tetap mengingatkan kader NU menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, stabilitas keamanan, dan ketertiban masyarakat.

“PBNU tidak akan pernah terlibat dalam proses pengajuan ataupun memberi dukungan kepada kandidat Pilpres tertentu karena itu bukan bagian dari fungsi ormas sosial keagamaan,” kata dia.

Di sisi lain, Ketua bidang Kesra PBNU Jusuf Hamka menilai sah-sah saja jika rakyat menginginkan kader NU menjadi cawapres.

“Sah-sah saja namanya alam demokrasi. Sebagaimana Pak Jokowi milih Pak Ma’ruf Amin sudah terbukti NU cukup baik selama ini mendampingi 5 tahun adem-adem aja enggak ada masalah apa-apa,” katanya

Terkait duet dengan Ganjar, ia menilai hal tersebut tidak hanya diperuntukan bagi kader NU saja.

Menurutnya, siapa saja bisa menjadi pasangan bagi orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

“Nah gimana kalau PDIP meminta untuk mendampingi Ganjar? Ya silahkan saja. Tapi ini kan orang perorang bukan dari organisasi mengusulkan. Bisa saja nanti yang dipilih dari kader Muhammadiyah atau ormas lain, bukan tidak mungkin. Jadi, kalau NU diminta untuk menyiapkan kami enggak akan memberikan,” tambahnya.

Klaim banyak yang minta kader NU jadi cawapres

Jusuf mengklaim sudah banyak yang minta kader NU untuk menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Akan tetapi, ia menegaskan ketua umum PBNU Yahya Staquf memutuskan tidak cawe-cawe dalam Pemilu 2024.

“Kalau saya sih berharap siapa pun dia harus putra-putri terbaik. Enggak perlu dari ormas, menurut saya karena hal itu akan menimbulkan perpecahan. Jadi, siapapun itu lebih baik kita dukung saja,” kata Jusuf.

Sebelumnya, Ganjar yang merupakan bakal capres PDIP tersebut sudah sempat menyambangi tokoh-tokoh NU.

Di antaranya, yakni Gus Mus di komplek Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh dan Gus Baha di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Quran LP3iA Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Rabu (3/5)

Ia mengaku hanya bersilaturahmi dan tidak membicarakan soal politik saat bertemu kedua tokoh tersebut. Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan deklarasi PPP mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 semakin memperkuat basis dukungan warga Nahdliyin.

“Dukungan PPP terhadap pencapresan Mas Ganjar tentu memberi arti yang sangat besar, makin menguatkan basis dukungan Mas Ganjar, khususnya di kalangan santri dan Nahdliyin,” kata Said kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/4).

(Yar/Sis)