Ngebet Mau Begituan, 3 Pria Ini Malah Dibikin Kecapean Oleh Gadis 19 Tahun, Begini Kisahnya

Ngebet Mau Begituan, 3 Pria Ini Malah Dibikin Kecapean Oleh Gadis 19 Tahun, Begini Kisahnya

5 Mei 2022 0 By Tim Redaksi

BEGINILAH jadinya jika gadis 19 tahun memberikan perlawanan pada tiga pria yang hendak memaksanya melakukan hubungan badan.

Sekuat tanga ia melakukan apapun agar tidak menjadi korban perbuatan tak senonoh itu.

Pelaku yang berjumlah tiga orang terus memaksanya untuk mau berhubungan badan.

Namun, tetap saja gadis 19 tahun itu melakukan perlawan sengit.

Usahanya membuat tiga pria itu kecapean untuk membujuk dan memaksa korban.

Sampai akhirnya melakukan pemukulan dan mengingat kaki, tangan dan mengikat mulut korban.

Meski dalam kondisi kiris ditinggal di lokasi sepi, namun gadis 19 tahun itu selamat.

Begini Kisah Lengkapnya

Seorang gadis berusia 19 tahun ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat tali serta mulut dibekap kain di Beji Puseh Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, Senin 2 Mei 2022 kemarin.

Ia diduga menjadi korban penganiayaan dan percobaan pemerkosaan oleh tiga orang pria. Para pelaku sedang dikejar oleh pihak kepolisian.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu 30 April 2022 lalu.

Sebelum kejadian, korban sedang memetik buah pepaya yang hendak dimasak menjadi sayur di sebuah tempat wilayah Kecamatan Kediri.

Namun tak disangka, terduga pelaku yang disebutkan bernama Gede Amo bersama dua temannya langsung membekap korban dan dibawa ke tengah mobil.

Korban tak hanya dibekap, ketika sudah masuk ke mobil, para pelaku ini kemudian mengikat mulut korban dengan kain putih, kemudian mengikat tangannya dengan tali plastik, dan mengikat kakinya dengan tali sapi.

Para pelaku ini kemudian membawa korbannya ke sebelah Taman Ayun Mengwi, Badung.

Setibanya di sana, korban kemudian dipaksa untuk melakukan hubungan badan dengan para pelaku, namun pelaku terus berontak untuk menolak.

Karena terus menolak, korban dipukul menggunakan botol minuman keras warna hijau dan dicekik. Beruntung korban terus menolak dan memberikan perlawanan.

Karena gagal dan merasa capek memaksa korbannya, para pelaku kemudian menurunkan korban dan diikat kemudian ditinggalkan di arel Beji Puseh Desa Nyitdah. Di sana, ia tak ada yang mengetahui selama satu hari.

Hingga akhirnya, Senin 2 Mei 2022 aore ada seorang warga setempat yang menemukan korban. Saksi ini lantas segera menghubungi pihak keluarga dan melaporkannya ke Polsek Kediri.

“Sesuai keterangan awal, korban kenal para pelaku ini. Hanya saja sekarang korban masih shock berat akibat peristiwa itu dan sedang menjalani perawatan di RS Nyitdah,” ungkap Kapolsek Kediri, Kompol I Kadek Ardika saat dikonfirmasi, Selasa 3 Mei 2022.

Dia melanjutkan, kini pihaknya sedang melakukan pengejaran untuk mengamankan para pelaku ini.

“Kita masih kejar, anggota masih di lapangan,” tandasnya.

Ditemukan di Jalan Sepi

Kisah pilu kini datang dari wilayah Tabanan, Bali.

Seorang wanita berusia 19 tahun, menjadi korban penganiayaan dan percobaan pemerkosaan.

Ia ditemukan dalam kondisi terikat pada kaki, tangan, dan mulut tertutup.

Kini kasus tersebut, terus diselidiki pihak kepolisian.

Apalagi, peristiwa seperti ini termasuk baru terjadi di Tabanan.

Pihak desa pun, meminta seluruh masyarakat untuk tetap waspada terlebih kepada orang yang tak dikenal.

“Informasi yang kami terima, korban itu disebutkan ditinggal di areal Beji atau dekat Beji Puseh Pura Desa Minggu dini hari. Kondisinya kaki dan tangannya, masih terikat serta mulut korban diiikat kain putih. Itu (ikatan tali) sampai berbekas,” ungkap Perbekel Nyitdah, Dewa Putu Alit Arta, saat dikonfirmasi, Selasa 3 Mei 2022.

Ia melanjutkan, setelah ditinggalkan oleh pelaku di dekat Beji Puseh Pura Desa setempat.

Korban hanya sendirian selama satu hari.

Hal itu mengingat lokasi ditemukan, atau jalan menuju areal Beji Puseh yang terletak di Banjar Sengguan, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri itu, memang sepi.

Jalan tersebut jarang digunakan masyarakat, kecuali ada upacara agama yang berkaitan dengan Beji tersebut.

“Korban baru ditemukan kemarin sore jadinya. Lokasi ditemukan memang jarang dilintasi orang. Karena lokasinya agak ke dalam juga dan jalan setapak. Mungkin saat ada acara tertentu, dan warga yang memiliki lahan pertanian disana baru ada orang melintas kesana. Artinya ada jalan tapi jarang digunakan,” jelasnya.

Disinggung mengenai identitas korban, wanita 19 Tahun berinisial DAT ini berasal dari Banjar Batanpoh, Desa Pandak Gede yang kemudian menikah ke Banjar Mengening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri.

Hanya saja ia tak mau berkomentar banyak, mengenai hal tersebut mengingat saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan atas laporan tersebut.

“Sudah menikah ke Mengening, asal korban ini dari Pandak Gede,” ungkap Dewa Putu Alit.

Disinggung mengenai apakah akan melaksanakan patroli siang malam, dengan melibatkan Linmas dan Pecalang.

Dewa Alit menyatakan pihaknya tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar tetap waspada setiap saat.

“Kami harap seluruh masyarakat harus waspada karena kita tidak tau kondisi di sekeliling kita. Apalagi kita tidak tau apakah orang tersebut berniat baik atau tidak kepada kita. Kalau kita tidak kenal kita harus hati-hati saja. Ini demi keamanan kita bersama. Waspada itu wajib,” tegasnya.

(NKRIPOST/Tribunnews)