Masih Ingat Sumanto si Kanibal? Begini Kabarnya Sekarang

Masih Ingat Sumanto si Kanibal? Begini Kabarnya Sekarang

2 Agustus 2021 0 By Tim Redaksi

MASIH ingat dengan Sumanto, pria yang menghebohkan tanah air karena memakan mayat atau jadi kanibal?

Lama tak terekspos, kehidupan Sumanto berubah drastis setelah ditahan lalu direhabilitasi.

Lebih mendalami agama hingga sering diajak ke luar negeri.

Pria asal Desa Pelumutan, Purbalingga, Jawa Tengah itu menjadi perbincangan publik karena perilakunya pada tahun 2003 silam.

Sumanto harus mendekam di balik jeruji besi karena kasus pencurian mayat.

Kala itu, Sumanto percaya bahwa daging mayat yang dimakannya bisa memberikan kekuatan supranatural. Ia mengaku telah memakan daging dari tiga mayat berbeda.

Perilaku menyimpang Sumanto hanya tinggal kenangan kelam masa lalu.

Kini ia telah menjadi ‘manusia baru’ yang siap menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.

Sejak keluar dari penjara pada 24 Oktober 2006 silam, Sumantotinggal di panti rehabilitasi mental An-Nur, Bungkanel,Purbalingga.

Sumanto sebenarnya sangat ingin pulang ke kampung halaman. Tapi apa daya, ia selalu ditolak warga di sana.

Mau tidak mau, ia pun harus rela menghabiskan waktunya berada di panti rehabilitasi.

Selama tinggal di panti An-Nur, Sumanto telah memperlihatkan progres perubahan sikap yang cukup signifikan.

Ia menjadi lebih dekat dengan Tuhan dan melakukan beberapa pekerjaan.

Hal itu diungkapkan pengurus panti rehabilitasi sekaligus orang yang merawat Sumanto, Haji Supono.

“Aktivitas saya bantu-bantu pak Haji (Supono) cabut-cabut rumput, bertani, ikut pengajian, pokoknya ikut pak haji,” ujarnya.

Menurut Supono, Sumanto mampu membaca Alquran. Pada beberapa kesempatan, Sumanto juga mengumandangkan azan.

Malah, Sumanto mendapat kepercayaan menyampaikan ceramah saat diundang ke acara pengajian.

Di samping itu semua, ada satu momen di mana Sumanto membuat sang pengasuh dongkol tapi kemudian merasa terharu.

Ya, Sumanto pernah diberi tugas untuk mengurusi burung kicau milik Supono.

Untuk diketahui, Supono memang pecinta burung. Beberapa sangkar burung pun terlihat tergantung di atap selasar panti An-Nur.

Ada tujuan tersendiri mengapa sang pengasuh memberi kepercayaan itu.

Ia berharap, Sumanto akan mempunyai keterampilan merawat burung dan hal itu bisa berguna di kehidupannya kelak.

Namun, bukannya merawat burung Supono, Sumanto malah bikin ulah.

Ia melepaskan burung-burung yang diketahui mempunyai harga cukup mahal itu.

Ulah Sumanto itu bikin sang pengasuh tepuk jidat.

“Saya pasrahi untuk beri pakan burung, eh malah dilepas burungnya, haduh,”kata Supono.

Tidak mungkin bila Supono memarahi Sumanto karena hal tersebut.

Ditambah lagi, alasan bijak sekaligus konyol yang dilontarkan Sumanto justru membuat Supono terharu.

Menurut Sumanto, ia melepaskan burung sang pengasuh karena merasa iba.

Ia tidak tega burung-burung harus terpenjara dalam sangkar dan tidak bisa menghirup udara bebas.

“Itu kan burung berhak hidup bebas, kasihan kalau dikurung,” kata Supono menirukan jawaban Sumanto

Perasaan Supono campur aduk.Ia mendongkol, geli sekaligus terharu dengan jawaban Sumanto.

Supono memaklumi perbuatan Sumanto. Menurutnya, nasib Sumanto tak berbeda dari burung-burung di sangkar.

Ia tak bisa ke mana-mana, terpenjara di sisa usian karena ulah masa lalunya.

Nasib burung masih lebih baik, ketika dilepaskan, mereka masih diterima alam.

Beda halnya dengan Sumanto, ia mau pulang ke kampung halaman pun malah mendapat penolakan dari warga.

Kabarnya Terakhir Sumanto saat kembali Terekspos

Dilansir dari dari kanal YouTube Palas weleh-weleh dengan judul konten “6 Menit Lebih Dekat Bersama SUMANTO Si Manusia KANIBAL Dari Indonesia” pada Selasa (27/07), pemilik akun mengunggah kabar terbaru dari Sumanto si manusia kanibal.

Saat itu rombongan Haji Supono tengah diundang mengisi acara ke Desa Sukapura, Lampung Selatan.

Ikut bersama Haji Suppono, keberadaan Sumanto pun mencuri perhatian.

Meski kondisinya sudah membaik, tapi cara bicaranya kerap kali melantur.

“Guys, kata pengasuhnya kalau Sumanto ditanya A jawabannya B dan ngelantur berarti Sumanto asli,” tulisnya dalam video.

“Pak Sumanto sampai di Lampung ini senang pak? Selain ke Hong Kong, katanya pernah ke luar negeri lagi pak?,” tanya sang perekam video.

“Iyo seneng, nggone dhewek ya (ya senang, tempat saya sendiri). Ya waktu itu kerja tebang tebu teng GMP, belum pernah ke luar negeri. Keluarga kami keluarga Amerika,” ungkap Sumanto.

Tampak Sumanto merasa senang karena bisa bertandang lagi ke Lampung.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Sumanto pernah memakan 2 mayat lain saat ia masih bekerja di perkebunan tebu di Lampung.

Tinggal Tempat Rehabilitasi

Menurut pengasuh yayasan Ahmad Sugimin, Yayasan An-Nur merupakan tempat rehabilitasi untuk penderita penyakit jiwa dan pecandu narkoba.

“Saya yang ngurusin di sana. Ngurus anak-anak, pasien-pasien lain yang di sana juga. Di yayasan punya Haji Supono dan punya Rumah Sakit Jiwa di Purbalingga,” terang Sugimin.

Sumanto saat ini sudah lebih terawat dan belajar mengenai agama Islam.

Berbeda dengan kondisi saat pertama kali datang, banyak kelakuan aneh yang ditampakkan.

“Ya kalau di sana dulu, sudah ada keanehan karena kan baru datang. Anehnya ya macam-macam gitu, alasan belum kenal,” terang Sugimin yang belum selesai menjelaskan langsung disela Sumanto.

“Ayo munggah kana (ayo naik ke sana), wawancara ning panggung,” tukas Sumanto.

Sumanto sudah bisa bermasyarakat dan berbaur.

Kondisi Sumanto yang kian membaik juga berkat dukungan dari warga sekitar.

Sehingga dia tidak berkeinginan mengulangi kesalahan yang telah lalu.

“Tapi sekarang sudah samaan lah. Sudah mendingan. Bisa bermasyarakat, ikut mengunjungi, ya itulah rehabilitas untuk penyembuhan.Didukung dengan lingkungan setempat,” imbuh Sugimin.

Kerap Diundang ke Luar Negeri

Ketenaran Sumanto bukan hanya di Indonesia saja. Bahkan namanya disebut terkenal pula di negara lain.

Sehingga Haji Supono tak segan mengajaknya berkeliling dunia, setiap kali diundang mengisi acara.

Sumanto sampai sudah menginjakkan kaki di enam negara.

“Sumanto ini sudah ke berbagai tempat, banyak, enam negara kalau nggak salah.Mungkin mau lagi ke Jepang. Terus kemarin ada yang sudah deal, orangnya datang tapi pas lagi nolak juga karena kesibukan Pak Haji.Seharusnya berangkat ke Malaysia sama ke Jepang. Pak Hajinya sibuk,”

Kesukaan Sumanto selama di rumah rehabilitasi, seperti memberi makan peliharaan.

Selain itu belajar membuat batu ali atau akik.

“Hobinya ngasih makan ikan, burung, bikin batu ali, belajar ngelas listrik. Kalau ada pekerjaan, Sumanto sering ikut,” pungkasnya.

(NKRIPOST/Tribunnews)