Marak Pendakwah Sebarkan Ujaran Kebencian, Begini Reaksi Ustaz Das’ad Latif

Marak Pendakwah Sebarkan Ujaran Kebencian, Begini Reaksi Ustaz Das’ad Latif

4 Januari 2022 0 By Tim Redaksi

MARAKNYA tokoh agama yang menyisipkan ujaran kebencian dalam dakwahnya berpotensi memecah belah kerukunan bermasyarakat.

Kejadian ini menuai tanggapan dari banyak pihak, tak terkecuali sesama pendakwah.

Pendakwah asal Makassar, Das’ad Latif menduga hal tersebut disebabkan adanya rasa ketidakpuasan dalam diri tokoh agama terhadap kebijakan pemerintah.

Padahal, seharusnya hal tersebut tidak disikapi dengan menyebarkan kebencian. Sebab, ada hukum yang harus ditaati di negeri ini.

“Asas kedua Pancasila itu yang harus dijadikan pedoman dalam berdakwah. Ada adab-adab yang perlu diterapkan,” ungkap Das’ad dalam acara Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Selasa, 4 Januari 2022.

Jika adab tersebut dilanggar, sambung Das’ad, ada konsekuensi yang perlu dipertanggungjawabkan, yakni hukum pidana.

Sejalan dengan adab bernegara, dalam tata krama Islam pun dilarang berbicara kasar, menyerang, apalagi menyebar kebencian.

“Boleh kita protes, boleh kita tidak setuju dengan kebijakan, tetapi tentu dibarengi dengan adab yang diajarkan dalam agama,” terangnya.

Das’ad berpesan kepada sesama pendakwah untuk tidak menyisipkan ujaran kebencian dalam ceramahnya.

Sebab, salah satu tugas tokoh agama adalah meredam keributan di tengah masyarakat melalui ceramah damai.

Tidak hanya oknum tokoh agama, tapi masyarakat juga memiliki andil dalam menyebarluaskan ujaran kebencian dalam ceramah.

Hal ini dilakukan melalui penyebaran pesan berantai di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Das’ad menilai tindakan itu merupakan bentuk pelampiasan masyarakat atas ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah atau ketidakadilan yang mereka rasakan dalam kebijakan pemerintah.

Agar tidak termakan ujaran kebencian, Das’ad menyarankan masyarakat menahan ucapannya.

Sebelum berbicara, pikirkan terlebih dahulu dampak yang akan terjadi akibat perkataan tersebut. Jika dirasa membawa banyak mudarat, sebaiknya jangan diucapkan.

(NKRIPOST/Medcom)