LPSK: Richard Eliezer Satu-satunya Terdakwa Sepanjang Sejarah yang Jadi Idola, Ini Alasannya

LPSK: Richard Eliezer Satu-satunya Terdakwa Sepanjang Sejarah yang Jadi Idola, Ini Alasannya

8 Februari 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Kasus kematian brigadir J masih bergulir di pengadilan.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengaku sepanjang kariernya baru kali ini melihat terdakwa pembunuhan yang menjadi idola.

“Saya melihat suatu hal yang unik ya yang mungkin dalam sepanjang pengalaman saya. Saya belum pernah lihat ada tersangka atau terdakwa pembunuhan jadi idola. Bahwa cerita itu ada di negeri orang, kita pernah baca. Tetapi di Indonesia itu sepengetahuan saya itu yang pertama kali,” kata Edwin Partogi, seperti dilansir dari Ayobandung.

Pasalnya, Richard Eliezer mempunyai banyak pendukung berkat kejujuran dan keberaniannya dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana yang didalangi oleh mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

“Mereka bukan hanya hadir untuk menunjukkan kepedulian, simpati kepada Icad karena jujurnya, tapi yang menurut saya lebih luar biasa lagi mereka menunjukkan sayang. Kenapa? Kita kalau sayang kan ngasih hadiah ya. Hadiah untuk Icad itu banyak sekali,” ucap Edwin Partogi.

Edwin Partogi menjelaskan, hadiah yang diberikan pendukung Richard Eliezer harus melalui LPSK terlebih dulu, mengingat statusnya sebagai justice collaborator.

Hadiah yang diberikan para pendukung berupa jam tangan, sepatu, batik, selimut, kemeja dan lainnya yang menunjukkan rasa sayang publik kepada Richard Eliezer.

Selanjutnya, tuntutan 12 tahun penjara yang diterima Richard Eliezer membuat LPSK dan penasihat hukumnya terkejut.

Edwin Partogi mengatakan bahwa mantan ajudan Ferdy Sambo ini merupakan sosok yang matang karena mampu mengendalikan emosi.

“Walaupun terpukul ketika mendengar tuntutan itu, menurut saya ekspresinya nggak berlebihan. Dia juga menangis, tapi menurut saya dia bisa menahan dirinya. Tidak tersedu-sedu dan tidak terisak-isak. Jadi memang menurut saya secara mental dia matang,” kata Edwin Partogi yang dikutip dalam tayanganYouTube Irma Hutabarat, Minggu (5/2/2023).

Kemudian ketika mendengar penuturan dari ibunda Richard Eliezer di mana ia meyakini bahwa polisi berpangkat Bharada ini merupakan anak yang baik.

Menariknya informasi yang didapatkan dari Rynecke Alma Pudihang, Edwin Partogi mengatakan kalau Richard Eliezer dulunya anak yang cengeng dibandingkan kakaknya.

“Icad itu cengeng waktu kecilnya,” ungkap Edwin Partogi menirukan kata ibunda Richard Eliezer.

Selain itu, Richard Eliezer adalah sosok yang penurut dan religius.

Karenanya dia patuh ketika diperintah Ferdy Sambo sebagai atasannya untuk menembak Brigadir Yosua.

“Tapi saya pikir mungkin ada benarnya ya, walaupun ada efek negatifnya, tapi sebenarnya dia kan menganggap Sambo itu sudah kayak orang tua, bapak dari sisi usia, jabatan dan juga rentang pangkat yang sangat jauh,” kata Edwin Partogi kemudian.

Di sisi lain, ketika Richard Eliezer diminta Ferdy Sambo menghabisi Yosua ia malah berdoa agar niat atasannya tersebut bisa berubah.Namun harapan tersebut berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan Richard Eliezer di doanya.

Tak hanya itu, menurut Edwin sikap Richard Eliezer pada saat itu ternyata memiliki efek positif di antaranya mendapat doa dan dukungan dari orang-orang yang tak dikenal.

“Orang tidak ada hubungan darah, tidak ada hubungan keluarga, tidak ada hubungan kekerabatan. Bukan hanya dari Jakarta, bahkan dari luar negeri,” jelasnya kemudian.

Diketahui pendukung Richard Eliezer yang sebagai ojol tersebut dengan pakaian lusuh bisa meluangkan waktu untuk mendukung mantan ajudan Sambo ini tanpa memikirkan apakah nanti bisa makan atau tidaknya yang penting ia bisa menyaksikan sidang tersebut sebagai bentuk kasih sayangnya pada kekasih Ling Ling itu.