Lama Tak Bersuara, Eks Wapres ke-10 dan 12 Ini Tiba-tiba Sampaikan Fakta Mengejutkan Tentang Kepemimpinan Megawati, SBY, dan Jokowi

Lama Tak Bersuara, Eks Wapres ke-10 dan 12 Ini Tiba-tiba Sampaikan Fakta Mengejutkan Tentang Kepemimpinan Megawati, SBY, dan Jokowi

16 November 2023 0 By Tim Redaksi

NKRIPOST.COM – Jusuf Kalla (JK) berbicara tentang kepemimpinan di Indonesia.

JK memberikan pandangannya tentang apa yang terjadi di era kepemimpinan Presiden Soeharto hingga Presiden Jokowi.

“Kepemimpinan kita, seperti dikatakan tadi, bukannya diatur karena 2 hal yang terjadi, politik dan ekonomi, secara bersamaan. Soeharto jatuh karena 2 hal terjadi secara bersamaan,” kata JK dalam acara Habibie Democracy Forum di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

“Habibie, Pak Habibie hanya satu setengah tahun karena demokrasi itu sendiri. Gus Dur jatuh karena tidak menghargai demokrasi, bikin dekrit, mau bubarkan DPR dan Golkar, jatuh juga,” tutur dia.

Menurut JK, era kepemimpinan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, adalah yang paling demokratis.

JK menyebutkan Megawati tidak menggunakan kekuasaannya untuk berkuasa kembali.

“Ibu Mega, sebenernya dari semuanya yang paling demokratis karena pada saat dia berkuasa, dia tidak memakai kekuasaan untuk berkuasa tahun 2004 sehingga saya dan Pak SBY mengalahkan Ibu Mega,” tutur JK.

Pada Pemilu 2004, JK diketahui maju sebagai kandidat wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY-JK kemudian memenangkan pemilu pada tahun itu dan mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi dan 3 paslon lainnya.

“Sekiranya dia memakai kekuasaan (Mega), pasti kita kalah, tapi dia tidak. Saya menteri waktu itu sebelumnya, dan dia hargai saya untuk melawan dia karena dia memegang teguh prinsip-prinsip itu,” tutur dia.

Kemudian, JK menyinggung kepemimpinan Presiden RI ke-6, SBY.

Dia mengatakan, pada era SBY, demokrasi menjaga demokrasi. Namun JK juga memberikan catatan pada Pemilu 2009.

“Pak SBY, kalian tau nggak, oke demokrasi menjaga demokrasi, walaupun juga Pemilu 2009, banyak orang mempunyai rumor-rumor yang kurang baik,” sebut dia.

JK selanjutnya menyinggung kepemimpinan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Pada era kepemimpinan Jokowi pada periode pertama tahun 2014-2019, menurut pandangan JK bagus.

“Sekarang, Pak Jokowi bagus, pertamanya, bukan karena saya ada di situ. Bukan karena saya di situ. Saya tahu betul di dalam, tapi setelah 10 tahun, seperti dikatakan, dan itu benar konstitusi, 10 tahun saja memimpin, jangan lebih. Begitu lebih, akan bermasalah. Sesuai dengan historisme,” katanya.

Oleh karena itu, JK mengajak untuk menjaga demokrasi agar berhasil. Dia menyebutkan demokrasi adalah alat untuk menuju kemakmuran.

“Jadi, mari kita semua menjaga hubungan demokrasi itu sendiri agar berhasil. Sekali lagi saya tekankan, demokrasi adalah alat semata, sistem semata, tujuan adalah kemakmuran,” jelas dia.

(Sa/ya)