Kuburan Brigadir J Dijaga Siang Malam, Ternyata Oh Ternyata, Ini Alasannya
27 Juli 2022KUBURAN Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat sejak dimakamkan beberapa waktu lalu hingga kini tetap dijaga oleh pihak keluarga.
Bahkan mereka memberi penerangan di lokasi tersebut.
Pengacara keluarga Brigadir J Johnson Panjaitan mengungkapkan mereka yang meminta keluarga memasangi lampu di kuburan Brigadir J untuk keamanan.
“Saya yang minta kuburan itu dijaga. Dipasangi lampu,” tutur Johnson seperti dikutip dari tulisan kolumnis Dahlan Iskan berjudul 10:58.
Mengapa makam itu perlu dijaga?
Penjagaan ini dikatakan Johnson lantaran keluarga khawatir jenazah Brigadir J hilang.
“Menjaga kemungkinan ada yang merusak mayat Yosua,” ujar Johnson.
“Semoga mayatnya masih baik. Saya berdoa terus,” ujar Johnson.
Doa itu dimaksudkan agar autopsi bisa dilakukan di kuburan.
“Demi transparansi. Agar banyak orang bisa ikut melihat,” katanya.
“Sayang sekali kalau harus dilakukan di rumah sakit,” tambah, Wakil ketua umum Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Pusat ini.
Johnson juga dalam agenda bakal hadir di Jambi saat pemakaman besok.
Sejak kemarin, makam Yosua juga telah dijaga oleh tim dari Polri.
Akun facebook Roslin Emika salah satu keluarga menulis : Kami mohon untuk masyarakat yang datang ke makam almarhum Brigpol Nofriyansah Yosua tidak lagi mengambil foto atau video makam almarhum.
Karena mulai tadi sore sudah dibuat garis polisi jadi tanpa persetujuan keluarga tidak boleh lagi mendekati makam demi keamanan sampai selesai autopsi ulang dan dimakamkan kembali.
Dan untuk anggota PBB yang berjaga tolong tetap memakai baju dinasnya.
Terima kasih atas pengertiannya.
Begitu bunyi pengumuman yang ditulis Roslin.
Kondisi jenazah Yosua sebenarnya secara kasat mata sempat dilihat langsung oleh keluarga Yosua.
Salah satu dari mereka, seorang Guru SD yang baru saja diangkat menjadi PNS, mendokumentasikan kondisi terakhir jasad Yosua.
Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Nofriansyah Hutabarat alias Brigadir J mengatakan dia adalah seorang perempuan pemberani, bentuk bukti yang dikumpulkan berupa rekaman tubuh almarhum saat dibuka dari peti jenazah pada Minggu (10/7) dua hari setelah kematian almarhum Brigadir J.
Ketika itu, pihak keluarga di Sungai Bahar Muaro Jambi coba memohon kepada aparat kepolisian yang berjaga di rumah duka untuk menambah formalin di tubuh Brigadir J.
Ketika diizinkan lalu petugas keluar, saat itulah perempuan pemberani ini merekam seluruh tubuh jenazah yang terlihat.
Bersama anggota keluarga lain, mereka mengecek almarhum dengan cara membuka baju hingga celana.
Karena takut ketahuan, rekaman dilakukan cukup tergesa-gesa sehingga ada bagian-bagian yang tidak sempat didokumentasikan, salah satunya alat vital brigadir J.
Lalu perempuan pemberani itu langsung mengirim foto dan video yang berhasil ia rekam ke pihak Kamaruddin. Setelah memastikan semua terkirim, kemudian ia menghapus semua file yang tersimpan di ponsel agar tak ketahuan oleh petugas.
Baca Juga: Sudah Dapat Data Autopsi Awal Jenazah Brigadir J, Komnas HAM: Kesimpulan…
Rekaman video tersebut kata Kamaruddin akan menjadi bukti untuk menguatkan kasus dugaan percobaan pembunuhan berencana.
“Jadi, bukti-bukti yang saya ajukan itu, baik video maupun foto termasuk surat itu sangat autentik sehingga tidak bisa dibantah,” katanya di Mabes Polri Kamis (21/7/2022).
Kamaruddin tidak menjelaskan secara detail nama guru SD dan sekolah tempat ia bertugas, namun perempuan pemberani ini kata Kamaruddin akan menjadi saksi pihaknya guna memperkuat dugaan penyiksaan yang dialami alm Brigadir J sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
(NKRIPOST/Populis)