Kenapa Tak Ada Ambulans Setelah Brigadir J Ditembak di Rumah Kadiv Propam? Ini Jawaban Resmi Brigjen Ramadhan

Kenapa Tak Ada Ambulans Setelah Brigadir J Ditembak di Rumah Kadiv Propam? Ini Jawaban Resmi Brigjen Ramadhan

15 Juli 2022 0 By Tim Redaksi

BRIGADIR J tewas dengan banyak luka tembakan di tubuh.

Wafatnya Brigjen J membuat publik heboh.

Pasalnya tewasnya Brigadir J menimbulkan banyak persepsi dan tanda tanya karena ditemukannya banyak kejanggalan.

Salah satunya yang jadi tanda tanya soal keberadaan ambulans.

Brigjen J adalah Ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang tewas tertembak di rumah dinas sang bos.

Ya tewasnya Brigadir J dalam insiden polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut banyak kejanggalan.

Sala satu hal yang dianggap janggal yaitu soal ketiadaan ambulans usai penembakan Brigadir J.

Pihak Polri turut menanggapi soal hal itu.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memberi tanggapan soal ketiadaan ambulans usai penembakan Brigadir J.

Namun pihaknya tak memberikan penjelasan yang rinci akan hal tersebut.

Ramadhan hanya mengatakan, ambulans diperuntukkan untuk membawa orang sakit.

Selebihnya dikatakan Ramadhan akan ada penjelasan lebih lanjut.

Sebelumnya, Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT kawasan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo menyebut dirinya tak mengetahui ada ambulans usai insiden baku tembak.

“Ya ambulance kan mobil orang sakit, ini kan jenazah. Nanti kita sampaikan ya. Sama seperti yang dijelaskan Pak Kapolres saja ya,” kata Ramadhan di kantor BNN, Kamis (14/7/2022) dilansir Tribun Jakarta.

Lebih lanjut, Ramadhan juga tidak memberikan banyak keterangan terkait dugaan tiga handphone anggota keluarga Brigadir J yang diduga diretas.

“Yang tiga itu kan nanti kita tanyakan,” kata Ramadhan.

Keterangan Ketua RT soal Insiden Baku Tembak

Pria yang merupakan purnawirawan jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan sejumlah kejanggalan dari insiden baku tembak ini.

Ketua RT 05 RW 01 di kawasan Duren Tiga Jakarta itu mengatakan ada penggantian decorder CCTV Komplek Polri tersebut.

Seno menyebut penggantian tersebut dilakukan sehari setelah kejadian penembakan atau pada hari Sabtu (9/7/2022).

“Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya yang di pos, ya dari mereka (yang ganti), saya tahunya hari Senin,” katanya Rabu (13/7/2022) sebagaimana dilansir Tribun Jakarta.

Akibat dari penggantian tersebut, Seno mengaku tidak bisa melihat rekaman CCTV di sekitar kawasannya pada saat kejadian adu tembak.

Hal itu juga membuatnya tidak bisa mengetahui apakah usai insiden terjadi, korban diangkut menggunakan ambulans atau justru mobil pribadi.

“Saya tanya sama Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru, alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan,” ucapnya.

Lanjut Seno menyinggung soal CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Ia mengaku tidak mengetahui, apakah decorder CCTV dirumah Kadiv Propam tersebut rusak atau tidak.

“Kalau (CCTV) yang di luar masih aktif. Yang di dalam saya enggak tahu, yang punya rumah. Kecuali CCTV yang punya rumah mati, kita yang perbaiki,” ujarnya.

Adapun sebelumnya kepolisian memberi keterangan bahwa CCTV rumah dinas Irjen Sambo sudah dua minggu tidak menyala karena decordernya rusak.

Ketua RT Merasa Geram Tak Dapat Laporan

Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Seno juga merasa geram karena dia seperti tidak dianggap sebagai ketua RT di wilayahnya.

Ia tersinggung atas sikap polisi yang tidak memandang dirinya sebagai ketua lingkungan.

Pihak kepolisian juga kerap memerintah sekuriti tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan pengurus RT termasuk Ketua RT.

“Sampai sekarang saya ketemu aja nggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT.”

“Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT,” kata Seno.

Bahkan Seno juga baru mengetahui insiden baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7/2022) itu pada Senin (11/7/2022) melalui YouTube.

“Sebetulnya terus terang saya justru melihat di YouTube itu. Itu saya baru tahu loh, itu ada kaitannya dengan itu.”

“Meskipun sebetulnya saya sudah agak ragu-ragu ada apa sih ini sebetulnya. Itulah yang saya sesalkan kenapa nggak dilapori soal kejadian itu,” ucap Seno.

(NKRIPOST/Tribunnews)