Kembali Heboh, Bupati Banjarnegara Sebut Gus Dur ‘Picek’, Netizen Marah Besar, Tak Main-main

Kembali Heboh, Bupati Banjarnegara Sebut Gus Dur ‘Picek’, Netizen Marah Besar, Tak Main-main

30 Agustus 2021 0 By Tim Redaksi

BUPATI Banjarnegara Budhi Suwarno kembali menjadi perbincangan publik setelah beredarnya video di media sosial terkait dirinya yang menghina presiden RI terdahulu, Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Dalam unggahan video seseorang yang dilihat oleh pemilik akun Twitter @H_Safardan_ pada Jumat, 27 Agustus 2021, Budhi Sarwono terlihat tengah menyebut Gus Dur sebagai yang bermata picek.

Hal itu disampaikan oleh Budhi Sarwono ketika dirinya mengadakan rapat.

Adapun video tersebut berisikan Bupati Banjarnegara yang mengunjungi masalah Gus Dur yang pernah menutup Departemen Penerangan dan Kementerian Sosial.

“Oh gini pak sekda, itu dinas yang lain ditutup kabeh bae. Bubarna kabeh nggo PU kabeh. Tak tandatangani saiki. Gusdur seng picek bae nutup dinas penerangan karo sosial. Apa maning wincin seng matane melek. (Oh gini pak sekda, itu dinas ditutup) Budhi Sarwono dalam video.

Lantas pemilik akun Twitter @H_Safardan_ pun mengecam atas sikap Budhi Sarwono yang telah melabeli Gus Dur dengan sebutan yang tidak etis.

“Kurang Ajar!!! Bupati Banjarnegara Hina Gus Dur,” tulis @H_Safardan_, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari cuitan.

mengingatkan warga, khususnya warga Banjarnegara bahwa Budhi Sarwono tidak layak dijadikan panutan sebagai figur wakil rakyat.

“Buat sobat2 Nahdliyin warga Banjarnegara khususnya dan warga Banjarnegara pd umumnya, Budhi Sarwono tidak pantas jadi panutan,” ujarnya.

Menurut pemilik akun @H_Safardan_, Gus Dur adalah bapak guru bangsa Indonesia.

“Gus Dur adalah bapak guru bangsa Indonesia,” tambahnya.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, video yang beredar itu merupakan video lama yang sempat viral pada tahun 2019, yang kini memproduksi kembali heboh.

Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono juga disoroti netizen lantaran memplesetkan nama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi menteri penjahit.

Atas cuitan tersebut, netizen pun ikut membanjiri dengan ragam komentar.

” Bupati preman iya iyalah habis menghina bang luhut giliran Gusdur ,” tulis @aguscosmo.

” Saya warga NU sangat Mengecam Sekali Hinan yg di Lontarkan Bupati Banjarnegara Gus Dur seseorang yang sangat di Hormati dan di Banggakan Oleh warga Nu. Ingin rasanya saya Ngopi Bareng dgn walikota Banjar Negara yg mulutnya seprti Sampah ,” tulis @O8lutfi.

” Orang ini yg kemarin ngomong pandajitan jadi penjahit itu ya? Tapi yg ngenes kok banyak yg tepuk tangan ya denger gus dur di gituin ?” tulis @anggitpang.

PROFIL BUPATI BANJARNEGARA

1. Pernah Menulis Buku

Disamping kesibukannya sebagai bupati dan pengusaha di bidang konstruksi, Budhi Sarwono juga pernah menulis buku.

Buku berjudul ‘Saya Mau Jadi Muslim, Enak Jadi Kulinya Allah, Upahnya Gede’, menceritakan titik gelap dalam kehidupannya.

2. Seorang Mantan Pemakai dan Bandar Narkoba

Dalam bukunya tersebut, Budhi mengungkap bahwa ia pernah terjerumus ke dunia narkoba.

Dulu, dia adalah seorang pemakai sekaligus bandar narkoba kelas kakap di Purwokerto.

Kehidupan kelamnya tersebut perlahan-lahan berubah setelah ia lolos dari hukum dan mengalami pengalaman mengerikan.

3. Pernah Alami Mati Suri Selama 6 Jam

Pengalaman yang menjadi titik balik kehidupannya adalah mati suri.

Ya, pria yang kini menjadi Bupati Banjarnegara itu mengaku pernah alami mati suri.

Mati suri itu ia alami setelah mengalami overdosis (OD) karena gaya hidupnya di lingkungan narkoba.

“Kalau ditahan polisi suatu saat bisa kembali pulang, tapi ketika yang menahan malaikat, saya bisa apa.

“Saya bersyukur mendapat kesempatan kedua,” tulis Budhi di dalam bukunya.

4. Adopsi Puluhan Anak Kurang Mampu

Alami pengalaman tak mengenakkan, pria kelahiran 27 November 1962 tersebut kemudian memutuskan untuk menjadi mualaf pada tahun 1998.

Sukses menjadi pengusaha di bidang konstruksi dan Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia Jateng, Budhi mencoba mengasuh anak-anak kurang mampu di Banjarnegara.

Upayanya itu justru semakin lancar setelah dua anak kandungnya, Laksmi Indaryani dan Amalia Desiana telah sukses membangun keluarga dan meniti karir mereka sendiri.

5. Sempat Viral karena Menolong Orang Gangguan Jiwa

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono saat menolong penderita gangguan jiwa yang ia temui di tengah jalan.

Mengutip Tribun Jateng, sebuah video yang menunjukkan pertemuan Budhi Sarwono dengan pria tanpa busana yang menderita gangguan jiwa beredar di dunia maya pada Juli 2019 lalu.

Tak cuma itu, Budhi Sarwono juga memerintah jajarannya untuk mengantar pria tersebut ke RSJ Magelang untuk mendapat perawatan.

Keputusannya ternyata tepat, 20 hari kemudian, kondisi kejiwaan pria yang ditolongnya tersebut membaik.

6. Minta Gajinya Dinaikkan 20 Kali Lipat

Mengutip Kompas.com, Budhi Sarwono menganggap gajinya sebagai bupati terlalu kecil.

Ia mengatakan, nominal gaji yang kecil tersebut justru malah berisiko membuat para bupati untuk berbuat nakal.

“Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia,” ucap Budhi.

Ia pun berharap, agar gaji seorang bupati bisa dinaikkan hingga Rp 100 juta atau Rp 150 juta.

“Kalau (slip gajinya) sudah viral ya nggak papa. Mudah-mudahan pemerintah malu dan melipatkan (gaji) 10 atau 20 kali,” ujar Budhi.

Kebijakan Covid-19

Seperti diketahui, Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono mengambil kebijakan untuk tetap memberikan izin kepada masyarakat yang hendak menggelar keramaian seperti hajatan, pengajian hingga pesta kesenian dan olahraga.

Menurut Budhi, kebijakan yang dia ambil ini sudah sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

“Saya berpegang pada Inpres Nomor 6 Tahun 2020 dan aturan tentang PPKM Mikro (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, red),” kata Budhi, saat dikonfirmasi Sabtu (19/6/2021) dikutip dari Kompas.com.

Budhi mengungkapkan, sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 tingkat Kabupaten, selama desa tersebut tidak masuk dalam zona merah, maka tidak ada alasan untuk melarang warga menggelar keramaian.

“Gugus tugas pasti mengizinkan, pemerintah hadir bukan untuk membubarkan tapi untuk mengedukasi tentang protokol kesehatan. Tolong agak minggir ya, pakai masker ya, begitu,” ujar dia.

Budhi sendiri mengaku tidak tutup mata dengan fakta jika di Jawa Tengah sedang merebak virus corona varian baru.

Meski demikian, dia belum mengambil langkah agresif seperti work from home (WFH), jam malam atau penyekatan perbatasan.

“Ya kita harus waspada, sementara masih kami lihat perkembangannya, selama belum ada temuan (varian delta, red) ya masih berpegang pada aturan terkahir,” terang dia.

BIODATA

Nama : BUDHI SARWONO

Tempat/Tgl. Lahir : Banjarnegara, 27 November 1962

Nama Orang Tua : Soegeng Boedhiarto dan Bunda Karolinna alm

Nama Istri : Marwi

Anak :

  1. Lasmi Indaryani, SE
  2. Dr. Amalia Desiana

Riwayat Pendidikan :

SD : SD NEGERI II KRANDEGAN
SMP : SMP COKROAMINOTO
SMA : SMA COKROAMINOTO
Riwayat Pekerjaan :

Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara
Riwayat Organisasi :

Ketua Umum AABI
Dewan Penasehat GAPENSI BANJARNEGARA
Ketua DPP PITI INDONESIA

(NKRIPOST/Seputartangsel/Kompas/Tribunnews)