Kadis Pendidikan Kota Mataram, Fatwir Sebut Rumah Besar Guru-Guru Ada Di Kantor Dinas
14 Januari 2021Kepala Sekolah Dasar Negeri 7 Kota Mataram NTB Baiq Hj.Zohri Ayuni, S.Pd
NKRI POST, NTB.Com – Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Drs.Haji Lalu Fatwir Uzali,S.Pd. M.Pd dan Anggota DPRD Kota Mataram Nusa Tenggara Barat {NTB} hadir di SDN 7 Kota Mataram.
Demikian dikatakan Kepala Sekolah Dasar Negeri 7 Kota Mataram NTB Baiq Hj.Zohri Ayuni, S.Pd saat ditemui Wartawan Media ini diruang kerjanya seusai menerima kedatangan Kadis Pendidikan dan Juga Anggota DPRD Kota Mataram pada Kamis (14/1/2021) di Mataram.
Kasek yang telah memiliki 3 cucu itu menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan Kadis Pendidikan dan juga anggota DPRD Kota Mataram itu untuk melihat secara langsung kegiatan simulasi uji coba belajar tatap muka secara langsung yang dimulai pada hari ini di kota Mataram.
Alhamdulillah kegiatan simulasi uji coba belajar tatap muka secara langsung untuk SDN dan SMP di Kota Mataram ini sudah sesuai protokol kesehatan Covid-19.”sebutnya
Langkah-langkah yang digunakan kata ibu 4 orang anak ini adalah sudah sesuai dengan protokol sebelumnya.
Kami sudah gelar rapat koordinasi dengan SKPD, MKKS dan sejumlah kepala sekolah beserta Ketua-Ketua Gugus Tugas untuk memantapkan Persiapan uji coba persiapan simulasi dan pada hari ini kita laksanakan seperti apa yang diharapkan sebelumnya.”Tutur kasek yang berwajah cantik itu.
Rapat tersebut sudah dilakukan beberapa kali untuk memantap kan persiapan uji coba simulasi tersebut. Bahkan Kadis Pendidi kan Kota Mataram pagi -pagi sekali sudah hadir ditengah tengah kita di SDN 7 Mataram. Ungkap ibu yang memiliki hoby bekerja dan menyanyi itu.
Kemudian disusul oleh kedatangan anggota DPRD Kota Mataram 3 orang yang dipimpin H.Muhtar.
“Alhamdulillah Kadis Pendidikan dan DPRD Kota Mataram menyambut dengan baik dari apa yang beliau lihat di SDN 7 kota Mataram. Kami diberi acungan jempol yang luar biasa.”sebut alumni Unram itu.
SDN 7 Kota Mataram memiliki Siswa sebanyak 700 orang dan wali murid juga 700 orang yang antar jemput.
“Kami menerapkan 2 sistim yaitu sistim blok dan sistim sesi. Kemudian duduknya juga anak anak ganjil genap. duduknya siksak dengan jaga jarak. pakai masker. Dibangku anak anak sudah ada nomor absen.tidak ada alasan untuk tukar tempat.demikian juga tempat cuci tangan dengan sabun di air mengalir sudah kami siapkan.
Kemudian komitmen kami dengan orang tua wali murid sudah melalui sosialisasisi forum kelas.Adapun waktu yang kita gunakan sekarang ini untuk Kls I dan Kls 2 hanya satu jam.
Kemudian untuk kelas 3 Kls 4 Kls 5 dan Kls 6 yaitu 2 jam. Jadi waktu yang saya sebutkan tadi itu lanjut Kasek tidak akan mencukupi untuk anak-anak menerima dan mengerjakan tugasnya.
jadi dua-duanya tetap jalan yaitu tatap muka Jalan dan daring juga tetap jalan.
kami sudah minta kepada wali murid untuk mengirim riwayat penyakit anak untuk mengantisipasi jika ada hal hal yang tidak dinginkan.
kami juga sudah bangun kerjasama dengan pihak kelurahan kemudian Puskesmas setempat dan lain sebagainya dan sudah kami buat MOU kata Kasek yang santun itu.
Kemudian kami juga di sekolah sudah menyiapkan yang paling keren yaitu pojok isolasi untuk dipakai ketika pada saat proses belajar jika ada siswa ini tiba- tiba mengalami panas tinggi atau ada gejala-gejala sakit.
Uji coba tersebut dimulai pada hari ini Kamis tanggal 14 Januari 2021 sampai dengan 27 Januari 2021.
Untuk tanggal 28 dan 29 Januari 2021 akan ada evaluasi.”ungkap kasek yang ramah itu.
Insya Allah mudah-mudahan Bapak Walikota memukul gong untuk kita tetap belajar kedepannya.
Jadi sekarang ini kami sedang berusaha sebaik mungkin untuk belajar tatap muka ini agar tidak terjadi kesalahan sedikitpun. apalagi penularan dan lain-lain.sebutnya.
Harapan kami khususnya mungkin yang mewakili teman -teman kepala sekolah mewakili teman-teman guru khususnya di kota Mataram bahwa sarana prasarana yang ada di Kami sekarang ini walaupun kita katakan sudah memadai tetapi ketika pada saat hari ini pelaksanaan ternyata masih banyak yang belum terpenuhi semuanya antara lain penyemprotan.
Penyemprotan ini kami masih mengalami keluhan sekarang ini. Kami penyemprotannya berkala. Ketika anak sudah pulang Sekolah. Karena semprotan itu tidak boleh kena dengan anak -anak. Jadi harus kering sehingga anak pulang nanti jam 12.30 witla kami mengadakan penyemprotan.
Penyemprotan ini akan terus kami laksanakan setiap hari. sedangkan dana BOS sangat terbatas. Sehingga kami merasa sangat kekurangan dana. Itu adalah contoh kecil.” Sebut kasek yang santun itu.
mungkin sekedar himbauan harapan kepada pemerintah kemudian banyak juga sekolah yang kamar mandinya tidak sesuai dengan jumlah siswa yaitu tidak sesuai dengan standar sekolah sehat.
Standar sekolah sehat yaitu jumlah murid 35 orang yaitu 1 kamar mandi. Sementara kami di SDN 7 dengan jumlah siswa 700 orang seharusnya kami punya kamar mandi 21 ruang.
“Kamar mandi untuk siswa saat ini kami hanya punya 10 kamar mandi. jadi masih 11 kurangnya. Nah itu hanya contoh kecil di sekolah kami. Bagaimana dengan sekolah lain?. itu mungkin kepada pemerintahan kami mohon bantuan untuk di upayakan supaya seluruh sekolah di kota Mataram diberikan kamar mandi sesuai standar sekolah sehat.”Tutupnya.
Taqwa NTB.