Jokowi Tanya Siapa Capres yang Cocok di 2024? Ini Jawaban Relawan, Nggak Nyangka, Sosok Ini, Bukan Ganjar
29 Agustus 2022PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar para relawannya di Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menanyakan calon presiden atau capres yang akan dipilih pada Pilpres 2024 mendatang kepada salah seorang relawan.
Salah satu peserta dari Kota Bandung bernama Jeni melontarkan jawaban yang memicu tawa.
“Bu jeni, capresnya mau milih siapa?” tanya Presiden.
“Pak Jokowi, pak Jokowi lagi” jawa Jeni.
Mendengar jawaban tersebut para peserta Musra heboh dan sontak bertepuk tangan.
Sementara Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa berdasarkan konstitusi dirinya tidak boleh mencalonkan lagi dalam pemilu Presiden mendatang.
“Wong udah diberitahu konstitusinya nggak boleh,” kata Presiden.
Sementara itu Jeni menjawab bahwa dirinya dan rakyat menginginkan Jokowi kembali menjadi Presiden.
Usai tanya jawab, Jokowi lantas memberikan jaket berwarna hijau bertuliskan G20 kepada Jeni.
Menurut Presiden, Jaket tersebut sangat istimewa karena jarang orang memakainya.
“Dah. Ini jaket saya ini baru. Baru saya pakai tadi berangkat dari Bogor menuju ke sini, saya berikan ke Bu Jeni udah. Ini jaket G20 tidak sembarang orang boleh pakai,” pungkas Jokowi.
Musra atau musyawarah rakyat adalah forum yang digelar para relawan Jokowi untuk menjaring nama Capres-Cawapres 2024 mendatang.
Hasil penjaringan tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
Guyon Projo
Terpisah, Bendahara Umum Pro Jokowi (Projo) sekaligus Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra), Panel Barus berkelakar, jika hasil Musra relawan bisa saja menginginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi jadi calon presiden (capres) 2024.
Diketahui, sejumlah relawan Jokowi akan menggelar Musra pada 28 Agustus 2022 di Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Awalnya, Barus menyebut bahwa Musra ini rencananya bakal digelar di seluruh provinsi di Indonesia.
Setelahnya, kata dia, hasil Musra pun bakal diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk didiskusikan dan selanjutnya dideklarasikan.
“Begini, ini kan Musra 34 lokasi. Hasil provinsi ABCD sampai 34, (diserahkan Jokowi)
“Pak ini hasilnya.” Ini hasilnya semuanya kita kasih lihat, diskusi-diskusi lah kita, habis lebaran (2023) baru deklarasi,” kata Barus saat ditemui di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (20/8/2022).
Barus pun sempat berguyon seandainya hasil Musra justru menginginkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali menjadi presiden.
“Jangan-jangan nanti hasilnya semua Jokowi lagi. Itu pusingnya kita kan, bisa jadi. Namanya demokrasi, tiba-tiba hasilnya pengen Jokowi lagi,” ujarnya.
Barus menuturkan Musra itu melibatkan seluruh masyarakat sebagai upaya mewujudkan demokrasi.
“Musra ini adalah satu bentuk perwujudan dari sila keempat pancasila, yaitu demokrasi karena demokrasi itu bullshit tanpa keterlibatan masyarakat,” ujarnya.
Di mana, kata dia, Musra juga merupakan momentum bagi masyarakat untuk terlibat membahas banyak hal, termasuk soal masa depan bangsa.
“Ini adalah usaha, ini adalah satu niat baik menyiapkan satu peluang di mana publik bisa ikut terlibat mempercakapkan banyak hal tentang nasib bangsa ke depan,” ungkap Barus.
Lebih lanjut, Barus menjelaskan kegiatan tersebut juga tak hanya membahas soal capres dan cawapres 2024, melainkan terkait program-program ke depan.
“Tidak hanya capres tapi juga urusan agenda kebangsaan, urusan program ke depan,” ucap Barus.
(NKRIPOST/Tribunnews)