ISIS Eksekusi 20 Orang dengan Cara Disembelih Pisau, Video Rekamannya Disebarkan, Ngeri, Sumpah

ISIS Eksekusi 20 Orang dengan Cara Disembelih Pisau, Video Rekamannya Disebarkan, Ngeri, Sumpah

12 Mei 2022 0 By Tim Redaksi

EKSTREMIS ISIS dengan kejam mengeksekusi 20 orang Kristen di Nigeria dalam aksi haus darah untuk membalas tewasnya para pemimpin kelompok ISIS di Timur Tengah.

Kelompok teroris ISIS menerbitkan video rekaman pembunuhan kejam itu di media sosialnya.

Dalam video, para eksekutor bertopeng memegang pisau dan senjata dan para korban yang akan diesekusi berlutut di depan mereka.

Para militan ISIS melakukan eksekusi tanpa ampun di negara bagian Borno, Nigeria.

Dimana Divisi Afrika Barat ISIS saingan Boko Haram dan Negara Islam di Afrika Barat (ISWAP) telah menculik, menjarah dan membunuh dalam skala besar.

Rekaman pembantaian terbaru itu juga menunjukkan salah satu algojo mengatakan dalam bahasa Hausa bahwa pembunuhan tersebut merupakan tanggapan atas kematian pimpinan ISIS di Timur Tengah awal tahun 2022 ini.

Rekaman video diterbitkan di outlet terkait teroris dan menunjukkan tiga kelompok tawanan mengenakan pakaian sipil.

Itu terjadi setelah pemberontak Islam menewaskan sedikitnya tujuh orang dalam serangan di timur laut Borno pekan lalu.

Pemberontak menyerang desa Kautukari di daerah Chibok.

Pada saat yang sama Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berada di negara bagian itu untuk bertemu dengan para penyintas kekerasan berkedok jihad.

Daerah Chibok berjarak 70 mil dari Maiduguri, ibu kota negara bagian, tempat Guterres bertemu dengan mantan militan yang diintegrasikan kembali ke masyarakat dan ribuan orang terlantar akibat pemberontakan.

“Mereka datang dalam jumlah besar dengan senjata superior (dan) mengambil alih komunitas,” kata Hassan Chibok, seorang pemimpin komunitas.

“Pasukan dari pangkalan militer terdekat dikerahkan untuk mengusir serangan itu tetapi kerusakan telah terjadi,” kata Chibok.

Warga lain Yana Galang mengatakan setidaknya tujuh orang tewas dalam kekerasan terbaru sebelum militer Nigeria turun tangan.

Nigeria merupakan negara terpadat di Afrika dengan 206 juta orang.

Negara itu terus bergulat dengan pemberontakan selama 10 tahun di timur laut oleh pemberontak ekstremis Islam Boko Haram dan cabangnya, Negara Islam Provinsi Afrika Barat.

Para ekstremis berjuang untuk menegakkan hukum syariah dan menghentikan pendidikan Barat.

Lebih dari 35.000 orang tewas dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal akibat kekerasan ekstremis, menurut Program Pembangunan PBB.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan pekan lalu bahwa perang melawan ekstremis mendekati akhir.

Ia mengatakan serangan udara militer terus berlanjut dan pembelotan massal ribuan pemberontak sudah terjadi.

Beberapa di antaranya menurut analis meletakkan senjata mereka karena pertikaian internal di dalam kelompok jihad.

Namun kekerasan terus berlanjut di komunitas perbatasan dan daerah yang lebih dekat dengan wilayah Danau Chad, kubu ISWAP.

“Segalanya semakin buruk di desa Kautukari di Chibok dan daerah-daerah yang berdekatan dengan hutan,” kata pemimpin masyarakat Chibok.

Ia mengatakan kehadiran para ekstremis di dekat hutan merupakan faktor penyebabnya.

Koalisi global melawan ISIS berkumpul hari Rabu (5/11/2022) ini di Maroko untuk mengoordinasikan upaya mencegah para jihadis melakukan kebangkitan di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan menjadi tuan rumah bersama dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita.

Tetapi diplomat top Washington dinyatakan positif Covid-19 dan digantikan oleh diplomat senior Victoria Nuland.

Pejabat senior dari lusinan negara lain juga menghadiri pertemuan tersebut, dengan pengamanan ketat di sebuah hotel mewah yang tersembunyi di Marrakesh.

Diskusi itu mencakup upaya stabilisasi di daerah-daerah yang sebelumnya terkena dampak Daesh, komunikasi strategis melawan ‘propaganda radikalisasi’ kelompok itu dan pertempuran melawan pejuang asing.

Demikian diungkapkan Kementerian Luar Negeri Maroko.

Pertemuan itu terjadi tiga tahun setelah koalisi membantu pejuang Suriah untuk menghancurkan ‘kekhalifahan’ yang telah diproklamirkan ISIS di Irak dan Suriah.

Ketika para jihadis meningkatkan upaya mereka untuk meningkatkan kehadiran mereka di wilayah Sahel dan Afrika Barat.

Koalisi Global Melawan Daesh (singkatan bahasa Arab untuk ISIS) dibentuk pada tahun 2014 setelah para militan merebut sebagian besar Irak dan Suriah dan sekarang termasuk 84 negara bagian dan organisasi internasional.

Para pejabat telah lama memperingatkan bahwa ISIS terus menimbulkan ancaman di seluruh dunia meskipun kehilangan pangkalan teritorial.

ISIS telah bersumpah untuk membalas dendam atas pemimpinnya Abu Bakr al-Baghdadi, yang tewas dalam serangan AS di Suriah utara pada akhir 2019.

ISIS juga mendesak para pendukungnya untuk mengambil keuntungan dari perang di Ukraina untuk melakukan serangan di Eropa.

(NKRIPOST/Wartakota)