Ini Total Kekayaan Sri Mulyani, Jangan Kaget!

Ini Total Kekayaan Sri Mulyani, Jangan Kaget!

19 Agustus 2021 0 By Tim Redaksi

SETIAP pejabat negara wajib melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dicatat ke dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, juga termasuk yang harus melaporkan harta kekayaan kepada KPK.

Pasalnya, Menkeu Sri Mulyani baru saja menyebut bahwa ekonomi Indonesia tidak akan bisa bangkit lagi kalau terus mengandalkan APBN.

Selain itu, ramai pula Sri Mulyani yang dikabarkan ingin menambah utang Indonesia ke Bank Dunia hingga Rp79 triliun.

Kehidupannya sebagai Bendahara Negara tentu membuat Sri Mulyani harus mengelola keuangan negara secara cermat.

Bagaimana dengan harta kekayaan Sri Mulyani yang ia kelola sendiri?

Baca Juga: Begini Tata Cara Pelaksanaan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19 Menurut Kementan

Melansir situs resmi KPK, Rabu 29 Juli 2020, LHKPN mencatat Sri Mulyani memiliki kekayaan sebesar Rp47 miliar atau lebih tepatnya Rp47.533.517.726.

Dari total harta kekayaan tersebut, Sri Mulyani memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp37.933.880.000.

Adapun tanah dan bangunan tersebut tersebar di Tangerang Selatan, Tangerang, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Maryland (Amerika Serikat), dan Bogor.

Kemudian, LHKPN mencatat wanita yang akrab dipanggil Ani ini memiliki alat transportasi berupa motor Honda Rebel CMX500 tahun 2019 senilai Rp145.000.000.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani turut menyimpan harta kekayaan di dalam harta bergerak lainnya sebesar Rp415.000.000.

Sri Mulyani menyimpan harta kekayaannya di dalam surat berharga senilai Rp12.683.747.800.

Terakhir, Menteri Keuangan ini menyimpan kas dan setara kas sebesar Rp5.573.093.926.

Namun, Sri Mulyani memiliki utang sebesar Rp9.217.204.000 yang harus segera dilunasi.

Jika harta kekayaannya dikurang dengan jumlah utang, maka Sri Mulyani Indrawati memiliki total harta kekayaan sebesar Rp47.533.517.726.

PROFIL SRI MULYANI

Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D merupakan wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelasana Bank Dunia, Ia menjabat mulai menjabat pada 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro, Ia mulai menjabat lagi sejak 27 Juli 2016.

Sri Mulyani lahir di Bandar Lampung, Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962.

Nama : Sri Mulyani Indrawati S.E., M.Sc., Ph.D
Lahir : Lampung, 26 Agustus 1962
Agama : Islam
Suami : Tonny Sumartono
Anak : Dewinta Illinia
Adwin Haryo Indrawan
Luqman Indra Pambudi
Orang Tua :
Prof Dr Satmoko (Ayah)
Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko (Ibu)
Riwayat Pendidikan :
SMP Negeri 2 Bandar Lampung
SMA Negeri 3 Semarang
Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia.
Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A.
Ph.D. of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A.

Pengalaman Kerja :

  • Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI),
  • Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 – 2000,
  • Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia,
  • Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang.
  • Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia,
  • Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan
  • Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
  • Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI
  • Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI
  • Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI
  • Research Associate, LPEM FEUI
  • Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia
  • Anggota Kelompok Kerja- GATS Departemen Keuangan, RI
  • Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN
  • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN
  • Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS
  • Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA
  • Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia
  • Direktur Eksekutif di IMF
  • Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia
  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
  • Direktur Pelaksana Bank Dunia
  • Menteri Keuangan Indonesia
  • Kehidupan Awal
  • Sri Mulyani merupakan anak ke tujuh dari pasangan Prof. Satmoko dan Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko yang merupakan guru besar di Universitas Negeri Semarang. Ia lahir di di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung), Provinsi Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962.

Lahir dari keluarga berpendidikan, orang tuanya selalu menekankan bahwa pendidikan merupakan hal penting baginya.

Sangat sedikit informasi tentang pendidikan sekolah dasarnya, ia diketahui pernah bersekolah di SMP Negeri 2 Bandar Lampung sejak tahun 1975 hingga 1978, setelah itu ia ikut orang tuanya pindah ke Semarang dan melanjutkan pendidikannya SMA Negeri 3 Semarang dari tahun 1978 hingga 1981 dengan predikat juara sekolah.

Sejak SMA, Sri Mulyani dikenal sebagai siswi yang cerdas. Berbagai organisasi, ekstrakulikuler dan olahraga dan ia juga sempat menjadi ketua OSIS di SMA. Diketahui juga sejak SD hingga SMA ia menggunakan sepeda ke sekolah.

Masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Setelah lulus SMA, Sri Mulyani melanjutkan pendidikannya di di jurusan Ekonomi Program Studi Pembangunan (ESP) Universitas Indonesia, sebenarnya orang tuanya berharap ia memilih kedokteran atau teknik.

Pada tahun 1986, ia lulus S1 dengan predikat lulusan terbaik.

Setelah sarjana, ia kemudian bekerja sebagai peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) dan sebagai asisten peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dimana sebelum sarjana ia mendaftar dan diterima bekerja.

Master dan Doktor di University of Illinois Urbana-Champaign, USA
Setelah beberapa tahun, Fakultas Ekonomi UI menawari Sri Mulyani beasiswa S2 ke luar negeri.

Lalu ia mendaftar di University of Birmingham di Inggris dan diterima tapi kesempatan itu ia tolak

Kemudian ia menerima tawaran dari University of Illinois Urbana-Champaign di Amerika Serikat sekaligus menawarkan juga program S3 atau Ph.D untuk Sri Mulyani dan iajuga bisa memboyong keluarganya untuk tinggal di Amerika.

Pada tahun 1990, ia menyelesaikan program masternay dengan mengambil konsentrasi di bidang Public Finance dan Urban Economy.

Sementara Suaminya Tonny Sumartono mengambil program Master di bidang Manajemen Keuangan (Finance).

Di Amerika, Sri Mulyani an suaminya hidup pas-pasan karena hanya Sri Mulyani yang dibiayai oleh beasiswa sementara suaminya terpaksa menjual mobilnya untuk biaya kuliah.

Kemudian, Sri Mulyani melanjutkan pendidikan program Ph.D atau Doktor di University of Illinois Urbana-Champaign.

Selama mengambil program doktor, Sri Mulyani bekerja sebagai asisten dosen statistik di kampusnya.

Ia melahirkan anak pertamanya yaitu Dewinta Illinia di Amerika Serikat.

Program doktor Sri Mulyani diselesaikan pada tahun 1992 dengan disertasi tentang Pajak Penghasilan (Income Tax), ia menyelesaikan master dan doktornya hanya dalam waktu empat tahun saja.

Dari Wakil Direktur LPEM UI dan Menjadi Menteri Keuangan
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai wakil direktur pendidikan dan latihan di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) di Universitas Indonesia hingga 1995 lalu ia menjadi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM hingga 1998.

Ia juga sempat menjadi Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI hingga tahun 1999.

Pada awal tahun 2000an, Sri Mulyani tinggal di Atalanta, Amerika Serikat dan menjadi konsultan US-AID dan menjadi dosen pembimbing sekaligus pendamping mahasiswa yang tinggal dan belajar di Amerika Serikat.

Pada tahun 2012, Sri Mulyani pindah ke Washington DC dan bekerja sebagai Direktur Eksekutif di IMF.

Setelah itu, pada tahun 2004, Sri Mulyani kembali ke Indonesia setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dalam kabinet Indonesia Bersatu hingga tahun 2005.

Selanjutnya, ia pindah menjadi Menteri Keuangan. Bahkan ia sempat merangkap sebagai Menteri Kordinator Bidang Perekonomian di era pemerintahan SBY.

Pada masa tersebut, Sri Mulyani dikaitkan atau ikut terlibat dengan skandal kasus Bank Century yang sempat menghebohkan Indonesia pada tahun 2008. Lalu pada tahun 2009 Sri Mulyani menulis surat pengunduran diri kepada presiden SBY.

Pada tahun 2010, Sri Mulyani kemudian ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia menggantikan Juan Jose Daboub. Ia menjabat di Bank Dunia hingga tahun 2016 dan pindah ke Amerika, kemudian lagi kembali ke Indonesia setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan pada bulan juli 2016.

Nama Sri Mulyani bukan hanya dikenal di Indonesia, tapi juga dunia Internasional.

Pada tahun 2006, ia terpilih sebagai Menteri Keuangan Terbaik seAsia dan pada tahun 2008 majalah Forbes memilihnya sebagai wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke 23 dan pada tahun 2007 sebagai wanita paling berpengaruh di Indonesia ke 2 oleh majalah Globe Asia .

Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, sejumlah penghargaan bergengsi berhasil diraihnya.

Mulai dari penghargaan menteri keuangan terbaik versi majalah Finance Asia. Hingga penghargaan sebagai menteri terbaik dunia tiga kali berturut-turut.

Saat ini, Sri Mulyani kembali dipercaya menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Sri Mulyani juga merupakan satu-satunya perempuan yang menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia.