Ini Sosok Suami Sri Mulyani, Namanya Tonny Sumartono, Bukan Orang Sembarangan, Profesinya Mentereng, Ini Buktinya
7 Maret 2023NKRIPOST.COM – Baru-baru ini harta dan kekayaan seluruh pegawai Ditjen Pajak sedang menjadi sorotan, tak terkecuali Sri Mulyani dan keluarganya.
Moge Sri Mulyani pun turut jadi sorotan publik baru-baru ini.
Dilansir dari Tribunnews, Moge yang ia punya ini adalah milik sang suami, bernama Tonny Sumartono.
Sejak awal beli, ia melarang sang suami untuk tidak menggunakan moge tersebut.
Sosok Tonny Sumartono, suami Sri Mulyani ini memang jarang disorot oleh publik.
Profil Tonny Sumartono
Tonny Sumartono sudah menikah dengan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati sejak tahun 1970.
Tonny Sumartono dan Sri Mulyani memiliki tiga orang anak, yaitu Dewinta Illinia, Adwin Haryo Indrawan dan Luqman Indra Pambudi.
Tonny Sumartono dan Sri Mulyani ini ternyata bertemu setelah menyelesaikan pendidikan master di University of Illinois, Amerika Serikat.
Dulu suami Sri Mulyani ini bekerja sebagai pegawai bank.
Sosoknya sering sekali disapa dengan panggilan ‘Pak Sri Mulyani’.
Suami Sri Mulyani ini diketahui selalu mendukung karier sang istri dalam berbagai kondisi.
Dalam berbagai kesempatan, sosok Tonny Sumartono selalu tampak setia mendampingi Sri Mulyani.
Alasan Suami Sri Mulyani Tak Pernah Pakai Moge yang Ia Miliki
Suami Sri Mulyani diketahui memiliki moge jenis Honda Rebel CMX500 tahun 2019.
Motor gede (moge) yang dimilikinya ini, dahulu ia beli dengan harga 145-150 juta.
Sejak awal beli, ia tak pernah menggunakan moge tersebut.
Hal ini sudah menjadi komitmennya dengan sang istri, Sri Mulyani.
Sri Mulyani memang membolehkan sang suami untuk membeli moge, tapi tak boleh dipakai.
Menurut Sri Mulyani ini sudah menjadi konsekuensi Tonny Sumartono menjadi seorang suami dari Sri Mulyani.
Hal ini dilakukan karena Sri Mulyani juga meyakini bahwa moge identik dengan kemewahan.
Tak hanya sang suami, ia juga meminta kepada ASN Pajak untuk tidak menampilkan gaya hidup mewahnya.
Karena hal ini akan berakibat pada Institusi DJP dan kredibilitas institusi keungan.