Ini Rekam Jejak Volodymyr, Berawal dari Komedi hingga Jadi Presiden Ukraina

Ini Rekam Jejak Volodymyr, Berawal dari Komedi hingga Jadi Presiden Ukraina

25 Februari 2022 0 By Tim Redaksi

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelenskiy dipuji negara-negara Barat karena ketenangannya dalam merespon serangan Rusia.

Dalam pidatonya, seperti sedang berseloroh dia mengatakan negaranya tidak ingin perang, “baik perang dingin, perang panas maupun hibrida,” ujarnya, Kamis (24/2/2022).

Ketika Rusia menembakkan rudal ke kota-kota Ukraina, termasuk Kiev pada Kamis, Zelenskiy menyerukan semua warga negara untuk membela Ukraina.

Dia mengatakan senjata akan diberikan kepada mereka yang menginginkannya.

“Rusia dengan berkhianat menyerang negara kita pagi ini, seperti yang dilakukan Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua,” kata Zelenskiy dalam pidato yang disiarkan secara nasional, dikutip dari Antara, Jumat (25/2/2022).

“Rusia telah memulai jalan kejahatan, namun Ukraina membela dirinya sendiri dan tidak akan menyerahkan kebebasannya, tak peduli apa yang Moskow pikirkan.”

Sosok Zelenskiy sebenarnya lebih dikenal sebagai mantan aktor komedi berusia 44 tahun.

Bahkan, dia sebelumnya, dia tidak pernah terjun ke dunia politik.

Namun, Zelenskiy berhasil memanfaatkan gelombang ketidakpuasan publik terhadap elite politik Ukraina yang korup untuk mengalahkan pebisnis kaya Petro Poroshenko pada 2019.

Menjelang pemilihan dengan kocak dia menyebut cara membedekan dirinya dan pesaing lain, sambil menunjuk wajahnya dan mengatakan” “Ini wajah baru.

Saya belum pernah terjun ke politik.”

“Saya tak pernah menipu rakyat. Mereka mengidentifikasi diri mereka dengan saya karena saya terbuka, saya tersakiti, saya marah, saya kecewa… Jika saya tak punya pengalaman, saya memang tak berpengalaman. Jika saya tidak tahu sesuatu, dengan jujur saya mengakuinya.”

Gayanya yang suka bercanda karena dia bukanlah tipe pemimpin di masa perang.

Dia menjadi terkenal lewat serial televisi populer “Servant of the People” (Pelayan Rakyat).

Dalam serial itu, dia yang berperan sebagai seorang guru sekolah yang terpilih jadi presiden.

Saat memenangi jabatan presiden secara telak pada April 2019, dia berjanji akan memerangi korupsi yang telah merusak transisi Ukraina dari negara komunis menjadi negara demokrasi.

Namun Rusia selalu menjadi penentang terbesarnya dalam membangun negara modern dan stabil di Eropa.

Kini, nasib mantan sang komedian itu sedang dipertaruhkan lewat serangan Rusia. Dia juga sedang mempertaruhkan rakyatnya.

(NKRIPOST/Kompas)