Ini Profil Presiden Haiti yang Tewas Dibunuh

Ini Profil Presiden Haiti yang Tewas Dibunuh

8 Juli 2021 0 By Tim Redaksi

PRESIDEN Haiti, Jovenel Moise tewas terbunuh dalam serangan bersenjata di Port-au-Prince oleh orang tak dikenal yang berbicara bahasa Spanyol, Rabu (7/7/2021).

Sementara istrinya, mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Moise merupakan politisi Haiti yang menjabat sebagai presiden sejak Februari 2017.

Dia menikahi Martine Marie Etienne Joseph, yang merupakan teman sekelas, pada tahun 1996.


Kehidupan Pribadi

Moise lahir di Trou-du-Nord, Haiti pada 26 Juni 1968. Dia merupakan anak pasangan Etienne Moïse yang berprofesi sebagai pedagang dan Lucia Bruno yang menjadi seorang penjahit.

Pada Juli 1974, keluarganya pindah ke Port-au-Prince. Dia mengenyam pendidikan di Nasional Don Durélin, Lycée Toussaint Louverture dan Pusat Kebudayaan Collège Canado-Haiti.

Ilmu politik dia peroleh saat mengambil jurusan Ilmu Politik di Université Quisqueya.

Usai menikah, dia dan keluarga kecilnya pindah Port-de-Paix. Tujuannya mengembangkan daerah pedesaan.


Pekerjaan

Awalnya, Moise bekerja dengan membuka usaha di Port-de-Paix bernama JOMAR Auto Parts. Bahkan usahanya ini masih beroperasi sampai sekarang.

Selain itu, dia juga mendirikan perkebunan pisang puluhan hektar di Nord-Ouest. Dia juga membuka pabrik yang menyediakan air bersih.

Tahun 2004, dia bergabung menjadi anggota Kamar Dagang dan Industri Barat Laut (CCINO). Tak lama kemudian, dia terpilih sebagai presiden CCINO.

Kariernya sebagai pengusah semakin berkembang saat dia menduduki jabatan sekretaris jenderal Kamar Dagang dan Industri Haiti (CCIH). Tugasnya membantu meningkatkan perwakilan Kamar Dagang regional dalam organisasi nasional.

Dia juga membantu mendirikan Haiti Energy Company SA tahun 2008 yang bertujuan membawa tenaga surya dan angin di Northwest.

Tahun 2012, dia terlibat dalam pendirian Agritrans SA di Trou-du-Nord. Agitrans SA membantu menciptakan zona perdagangan bebas agrikultural pertama di Haiti. Proyeknya yakni perkebunan pisang seluas 1.000 hektar. Moise pun mendapat julukan ‘Manusia Pisang’.

Dengan adanya zona perdagangan bebas ini menciptakan banyak proyek pertanian. Hingga akhirnya proyek-proyek tersebut berhasil menciptakan hampir 3.000 pekerjaan langsung dan 10.000 pekerjaan tidak langsung.


Karier Politik

Pada tahun 2015, Presiden Michel Martelly menunjuk Moise sebagai calon presiden dari partai politik yang didirikan Martelly, Haiti Tèt Kale Party (PHTK).

Dalam kampanyenya, Moise mempromosikan pertanian bio-ekologis sebagai mesin ekonomi untuk Haiti.

Dia juga menyatakan dukungan untuk kebijakan yang ditempuh oleh Martelly.

Di antaranya pendidikan universal dan perawatan kesehatan, reformasi energi, supremasi hukum, penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan pengembangan Haiti sebagai tujuan ekowisata dan agriwisata.

Pada putaran pertama pemilu 15 Oktober 2015, Moise meraup suara sebanyak 32,8 persen. Dia pun dinyatakan lolos ke putaran kedua.

Sedangakan, exit poll yang dilakukan oleh Haiti Sentinel menunjukkan Moise hanya menerima enam persen suara. Akhirnya, banyak pengamat menyebut hasil pemilu tersebut curang.

Akibatnya, ribuan orang turun ke jalan dalam protes kekerasan, memaksa penundaan pemilihan putaran kedua.

Pemilu putaran kedua yang awalnya akan digelar pada Juni 2016 pun akhirnya dibatalkan.

Pemilu akhirnya diulang pada November 2016. Dalam pemilu tersebut, Moise justru menduduki urutan pertama dengan jumlah suara sebanyak 55,67 persen.

Dengan perolehan jumlah suara tersebut, sekaligus meniadakan pemilu putaran kedua.

Jovenel Moise pun dilantik pada 7 Februari 2017 untuk masa jabatan lima tahun.