Ini Penyakit Kronis yang Diderita Sutan Bhatoegana Sebelum Meninggal, Sampai 3 Kali Pindah RS

Ini Penyakit Kronis yang Diderita Sutan Bhatoegana Sebelum Meninggal, Sampai 3 Kali Pindah RS

13 Juli 2022 0 By Tim Redaksi

SEBELUM meninggal dunia, Sutan Bhatoegana didera penyakit yang cukup serius.

Apa penyakit itu? Yuk, simak informasi lengkapnya di sini!

Sutan Bhatoegana merupakan politikus yang terkenal pada awal 2000an sampai tahun 2016.

Maka tak heran, ketika tersiar kabar ia meninggal, banyak pihak yang kaget, termasuk masyarakat Indonesia.

Bhatoegana sendiri meninggal pada 19 November 2016, kala itu ia tengah menjalani masa hukuman sebagai terpidana kasus korupsi.

Melansir berbagai sumber, Bhatoegana meninggal karena kanker hati di Rumah Sakit BMC, Bogor.

Demi menyembuhkan penyakitnya, ia sampai tiga kali pindah rumah sakit.

Sutan Bhatoegana Tiga Kali Pindah Rumah Sakit

Beberapa bulan sebelum Bhatoegana meninggal kondisinya terus memburuk karena harus mendekam di balik penjara.

Lantara terus memburuk, pihak Lapas Sukamiskin sudah membawanya ke rumah sakit.

Malah ia sampai tiga kali ganti rumah sakit, awalnya ke RS Hermina Bandung, lalu ke RS Medistra Jakarta, kemudian setelah dirawat tiga pekan, Bhatoegana dipindahkan ke Rumah Sakit BMC Bogor.

Meskti berpindah rumah sakit, takdir berkata lain, sebab sang politikus yang terkenal dengan jargon ‘ngeri-ngeri sedap’ meninggal dunia di RS BMC Bogor.

Sempat Kurus

Beberapa waktu sebelum meninggal, foto Sutan Bhatoegana yang kurus tersiar ke media.

Publik pun merasa berempati karena kondisinya cukup memprihatinkan.

Menurut teman almarhum Ade Irawan, Bhatoegana sempat menyangkal bila kondisi tubuhnya kurus karena penyakit.

Menurut cerita Ade Irawan, Bhatoegana menyebut tubuh kurusnya lantaran adanya perubahan kebiasan makan.

“Kebiasaan, suka makan yang hangat-hangat, tapi tiba-tiba makanan yang di dalam (Lapas Sukamiskin) makanan dingin. lebih baik puasa, baik selama di (Rumah Tahanan) KPK maupun (Lapas) Sukamiskin,” tutur Ade menirukan suara Bhatoegana melansir, pada 19 November 2016 lalu.

Meski kondisi tubuhnya terus kurus, tapi menurut Ade, Bhatoegana rutin menjalani ibadah puasa Senin-Kami.

Malah warga binaan di Lapas Sukamiskin tak tahu bila Bhatoegana kerap menjalani ibadah tersebut.

“Dia enggak pernah mengeluh soal penyakit. Tapi sering bilang, ‘saya kurus ini bukan karena penyakit’. Kesehariannya ibadah terus,” terang Ade.

(NKRIPOST/99.co/Viva/makassar.tribunnews.com)