Ini Pengakuan Janda Cantik yang Disetubuhi 2 Satpam dengan Tangan Diborgol, Polisi Kaget

Ini Pengakuan Janda Cantik yang Disetubuhi 2 Satpam dengan Tangan Diborgol, Polisi Kaget

10 Januari 2022 0 By Tim Redaksi

NASIB nahas menimpa seorang wanita di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel).

Wanita yang tak disebutkan namanya itu menjadi korban rudapaksa dua oknum satpam berinisial FE (39) dan A0 (24).

Koban berusia sekitar 30-an dan kini berstatus sebagai janda.

Sementara, dua pelaku merupakan satpam salah satu perusahaan perkebunan sawit di wilayah Kecamatan Karang Dapo, Muratara.

Kasus rudapaksa ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Tony Saputra.

AKP Tony mengatakan, pihaknya sudah menangkap dua pelaku di mess pekerja perusahaan.

“Tindak pidana 285, pemerkosaan. Korbannya wanita berumur 30-40 tahun,” ungkap Tony ditanya Tribunsumsel.com, Sabtu (8/1/2022).

Kepada polisi, pelaku menyebut melakukan aksi bejat mereka di dalam kawasan perkebunan sawit.

Mulanya FE dan AO sedang melakukan patroli untuk mengecek perkebunan sawit perusahaan.

Mereka melihat korban yang merupakan warga biasa berada di kebun itu dan diduga sedang mencuri buah sawit.

Korban langsung ditangkap oleh dua sekuriti tersebut dan tergiur dengan tubuhnya sehingga kemudian dirudapaksa.

Saat kejadian, tersangka mengunci kedua tangan korban dengan menggunakan borgol.

Mereka menyetubuhi korban secara bergantian sebanyak empat kali.

Akibatnya korban mengalami sakit di bagian kemaluan dan mengalami trauma mendalam.

“Kalau pengakuan tersangka, wanita (korban) itu mencuri sawit,”

“Maka ditangkapnya, pas diamankan mereka tergiur, langsung diperkosa,” kata Tony.

Kasus Serupa

Puluhan mahasiswi yang sedang pertukaran pelajar di Makassar dikabarkan mengalami pelecehan seksual.

Berdasarkan informasi dari Rilis Pers Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) Banten, korban pelecehan seksual itu salah satunya ada yang berasal dari kampus mereka.

Awalnya para mahasiswi itu mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Negeri Makassar (UNM).

Namun mereka mendapat perlakuan buruk ketika sedang mandi.

Di mana oknum satpam UNM merekam para mahasiswi ketika mereka madni di wisma dan Hotel La Macca di Jalan Andi Pettarani, Katangka, Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Menurut saksi yang berinisial M, Mahasiswi Untirta itu mandi sekitar pukul 08.30 WIB.

Korban juga sudah sempat memastikan kalau kamar mandi itu kosong dan tak ada orang satu pun.

Lalu M langsung bergegas mandi.

Disusul dengan teman M yakni R yang ikut mandi di waktu yang sama.

Tapi tiba-tiba R mendadak melihat ada tangan dan kamera di jendela kamar mandi tersebut.

“Di bagian jendela atas itu ada tangan dan kamera go pro yang merekam dia lagi mandi,” kata M dikuti dari Tim Bidik Utama Untirta.

Syok melihat itu, R langsung memakai pakaiannya dan keluar dari kamar mandi.

Bahkan R berlari kencang sambil teriak minta tolong.

Kemudian temannya yang sedang menjemur pakaian B, melihat R berlari minta tolong.

R juga sempat jatuh dan tangannya dalam keadaan gemetar.

Lalu B memeriksa kamar mandi tersebut.

B pun mendapati adanya ruang tersembunyi yang terhubung dengan kamar mandi.

Di ruang itu juga ada bekas meja kecil dan kursi yang dipakai untuk satpam tersebut melakukan aksi bejatnya.

Para mahasiswi pun mengaku kalau awalnya toilet itu ditutup dan tak bisa digunakan.

Tapi dibuka kembali dan mereka diizinkan memakainya.

“Awalnya toilet itu kotor dan ga ada embernya juga, jadi manajer hotelnya kata salah satu teman itu yang nawarin untuk mandi di situ, tapi ga boleh ngajak-ngajak temen. Lalu, kamar mandinya dirapihin,” jelas M.

Pelaku Ditangkap

Setelah kejadian itu pihak Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) bersama dengan staf hotel dan kepala satpam serta penanggungjawab kegiatan UNM melaporkan ke polisi.

Pelaku juga langsung diseret ikut ke kantor polisi.

Lalu mereka semua melakukan mediasi.

Ditemukan juga bukti berupa dua ponsel dan satu kamera.

Total diduga ada 27 video yang diambil pelaku.

Diduga masih ada kamera lainnya yang belum ditemukan.

Mahasiswi Kecewa

Sayangnya dalam kasus ini para mahasiswi kecewa.

“Mereka lepas tangan mereka bilang tolong hal ini jangan sampai ke up di media terutama ini merupakan sebuah aib, terus mereka bilang kalau mau melaporkan ke polisi boleh aja melaporkan (namun) mereka tidak menyarankan tidak menyuruh tapi tidak melarang juga,

kalau mau melaporkan boleh melaporkan, tapi mereka tidak mau mendampingi karena itu urusan pidana jadi person ke person jadi mereka lepas tanggung jawab dan teman-teman mahasiswa yang datang ke LBH benar-benar tanpa pendampingan dari pihak UNM,” beber M.

Mahasiswi berinisial S pun ikut buka suara terkait kejadian ini.

Ia berharap kalau pihak UNM dapat menyelesaikan kasus ini dengan benar.

“Semoga pihak Untirta dapat mendampingi kasus ini sampai selesai karena sampai saat ini pihak univ belum mendampingi pihak kami sudah melakukan mediasi tetapi belum mendampingi di LBH,” pinta S.

Oknum Satpam Dipecat

Oknum satpam yang merekam para mahasiswi itu dikabarkan sudah dipecat.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kabag Humas dan Protokol UNM, Burhanuddin saat dikonfirmasi tribun, Kamis (9/12/2021) malam.

“Sudah betul pengakuannya oknum itu (satpam) dan sudah ditangani aparat kepolisian. Iya sudah (dilaporkan),” kata Burhanuddin.

Pelaku merupakan petugas keamanan yang berstatus honorer.

“Jadi oknum itu (satpam) pegawai harian honorer, dia shiftnya jam delapan malam sampai pagi. Dan sudah dikeluarkan (pecat),” katanya.

Kini pihak kampus UNM menyerahkan semuanya kepada kepolisian terkait kasus ini.

(NKRIPOST/Tribunnews)