Ini Kronologi Puluhan Debt Collector Geruduk Sinden Anik Sunyahni, Waduh

Ini Kronologi Puluhan Debt Collector Geruduk Sinden Anik Sunyahni, Waduh

30 April 2022 0 By Tim Redaksi

SINDEN cantik Anik Sunyahni (46) menjadi baru saja digeruduk gerombolan preman penagih utang.

Rumahnya di Dusun Keniten Kalurahan Tamanmartani Kapanewon Kalasan, Sleman diserbu puluhan preman penagih pinjaman online atau debt collector.

Di rumahnya di Joglo Kalasan, Si Ratu Kutut Manggung menceritakan kronologi penganiayaan yang menimpa dirinya dan anak sulungnya Ade Putra Cahya Utama (29).

Saat itu, ada 3 orang yang datang menggunakan 2 sepeda motor mendatangi rumahnya.

“Dia datang mencari anak kos sini yang kebetulan tidak membayar pinjaman online,” ujar dia, Jumat (29/4/2022).

Anik Sunyahni menemui penagih tersebut dan berpesan agar lelaki tersebut jangan terlalu sering mendatangi rumahnya.

Sebab, ia tidak ingin justru dirinya yang terkesan terjerat pinjaman online. Apalagi anak kos yang terjerat pinjol sudah lama tidak ada di rumahnya.

Akibat teguran itu, penagih pinjol marah-marah. Saat itu anak sulungnya tengah tidur di dalam kamar mendengar ribut-ribut langsung keluar dan terlihat beradu argumen dengan penagih pinjol tersebut.

“Kemudian orang itu sudah pergi. Setelah sebelumnya meminta maaf,” kata dia.

Namun Anik Sunyahni kaget, karena selang 30 menit kemudian datang gerombolan orang ke rumahnya.

Puluhan orang tersebut datang menggunakan 3 mobil dan puluhan sepeda motor.

Mereka kemudian membuat keributan dengan merusak beberapa bagian rumah.

Rombongan orang tersebut berteriak agar Anik menyerahkan diri jika tidak maka rumah tersebut akan dirusak.

Anik yang berada di bagian belakang rumah akhirnya keluar dan menemui gerombolan orang tak dikenal tersebut.

Saat itu Ade Putra juga turut menemui ketua gerombolan penagih utang tersebut.

Namun anaknya langsung menjadi korban penganiayaan dengan tangan kosong dan menggunakan asbak yang terbuat dari hebel (bata ringan).

“Anak saya lari ke kamar dan dikejar dan bahkan pintu kamar dibacok-bacok,” tutur dia.

Sementara Ade Putra Cahya Utama menuturkan gerombolan tersebut sudah mempersiapkan senjata tajam dalam mobil Avanza hitam.

Saat itu dia menemui ketua gerombolan tersebut karena ingin berembug baik-baik.

“Tetapi justru dia nanya sama anak buahnya apakah saya yang memukul anak buahnya,” kata dia.

Kemudian terjadi perdebatan hingga akhirnya penganiayaan terhadap dirinya.

Akibat penganiayaan tersebut Ade menderita luka memar di perut bagian kanan usai dilempar asbak bata ringan dan tangan kanan terluka seperti sayatan senjata tajam.

Bahkan ada salah satu anak kos yang mendapat ancaman senjata tajam.

Karena merasa terintimidasi, akhirnya ia menghubungi pihak kepolisian.

Selang beberapa saat polisi datang dan tak lama kemudian gerombolan penagih utang tersebut pergi.

“Selama malam kasus ini sudah kami laporkan ke Polres. Saya sudah visum juga dan hari ini rencananya akan pemeriksaan saksi-saksi,” tutup dia.

(NKRIPOST/MNC Portal)