Ini Komentar Mengejutkan Kamaruddin dan Deolipa Usai 2 Mantan Pegawai Jadi Pengacara Istri Fredy Sambo
29 September 2022MANTAN Jubir KPK Febri Diansyah menjadi pengacara dari Istri Sambo, Putri Candrawathi.
Febri Diansyah mengaku diminta menjadi kuasa hukum Istri Sambo.
Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer, Deolipa Yumara Mengatakan Febri dan Rasamala mau membela Sambo dan Putri karena memang sudah tidak ada pekerjaan di KPK.
“Oh, enggak ada kerjaan jadi KPK sekarang jadi advokat,” kata Deolipa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (28/9).
Ia mengatakan hal tersebut bukan masalah karena Sambo dan Putri punya hak untuk menunjuk pengacara.
Deolipa pun menyatakan akan melihat bukti pernyataan Febri dan Rasamala yang mengatakan akan objektif dalam menangani kasus itu.
“Siapa tau dia objektif, kan itu kata dia. Jadi anggap aja nanti kata-katanya bisa dipegang. Biasanya orang kayak gitu kata-katanya bisa dipegang. Pegang aja kata-katanya,” ucapnya.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tak mempermasalahkan Febri Diansyah menjadi pengacara Putri Candrawathi.
Ia berharap dengan Febri menjadi pengacara istri Sambo, Putri Candrawathi dapat jujur dan menjelaskan semua kasus ini.
Buktikan Serius Bela Ferdy Sambo, Febri Diansyah Sampai Diskusi dengan 5 Ahli Pidana
Febri Diansyah mengungkap pendampingan hukum yang diberikan kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi serius dilakukannya.
Tidak hanya akan mendampingi secara objektif, Febri mengaku sudah melakukan rekonstruksi di Magelang dan mempelajari berkas hingga berdiskusi dengan 5 ahli hukum pidana hingga ahli psikologi.
“Kami juga melakukan diskusi dengan para-ahli hukum, ada 5 ahli hukum yang sudah kami datangi, di antaranya 3 profesor di bidang hukum dan 2 doktor ilmu hukum,” ungkap Febri, Rabu (28/9/2022).
“Mereka ini, 5 ahli hukum ini, sebagian besar adalah ahli hukum pidana.”
Selain itu, Febri menambahkan tim hukum Ferdy Sambo juga melakukan diskusi dengan psikolog.
Febri beralasan, kasus yang dialami kliennya bukan sekadar isu hukum pidana tapi juga memiliki relevansi dengan kejiwaan.
“Maka kami lakukan diskusi dengan 5 psikolog, baik guru besar psikologi, ataupun ahli psikologi klinis dan psikologi forensik,” ujar Febri.
(NKRIPOSTl/Kompas tv)