Ini Detik-detik Penangkapan Yosep Parera Diungkap Satpam, Awalnya Menegangkan

Ini Detik-detik Penangkapan Yosep Parera Diungkap Satpam, Awalnya Menegangkan

24 September 2022 0 By Tim Redaksi

PENGACARA Yosep Parera ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai melakukan dugaan suap terhadap Hakim Agung Sudrajad Dimyati dan Panitera yang berada di lingkungan Mahkamah Agung (MA) .

Yosep Parera dibawa oleh KPK saat berada di kantornya di Jalan Semarang Indah, Tawangmas, Semarang Barat.

Dwi Marzuki, petugas keamanan di Kompleks Kantor Hukum Yosep Parera, Jumat (23/9/2022) siang menceritakan detik-detik penangkapan Yosep Parera.

Ada tiga orang datang ke pos kamling, mereka berpakaian biasa, namun di pinggangnya seperti senjata api,” kata Dwi Marzuki.

Dilanjutkannya, tiga orang datang ke pos kamling sebelum OTT KPK berlangsung di Kantor Hukum Yosep Parera.

“Mereka tak banyak bicara, saat saya tanya mereka hanya jawab sedang menunggu,” jelasnya.

Melihat gerak-gerik tiga orang itu, Dwi hanya bertanya di dalam hati lantaran tak berani bertanya secara langsung.

“Takut juga, wong di pinggangnya seperti bawa senjata api, meski tertutup baju tapi kan masih terlihat,” katanya.

Awal tiga orang itu datang, Dwi tak tahu jika ada OTT dari KPK. Ia baru tahu usai tiga orang itu pergi.

“Mereka hanya telepon, siap komandan siap komandan seperti itu terus. Setelah mereka pergi, saya komunikasikan dengan satpam lainnya ternyata Yosep Parera dibawa orang entah dari KPK atau dari kepolisian,” jelasnya.

Dari komunikasi dengan satpam lainnya, Dwi berujar pintu masuk dan keluar ke Kantor Hukum Yosep Parera seoalah ditutup aksesnya.

“Di pos depan ada empat mobil yang menunggu, dan di sini ada satu mobil. Jalan ke Kantor Hukum Yosep Parera hanya dari depan dan sini saja,” katanya.

Dwi mengatakan ada istri satpam komplek yang bekerja di Kantor Hukum Yosep Parera.

Beberapa satpam pun penasaran apa yang sebenarnya terjadi di Kantor Hukum Yosep Parera.

“Info dari istri teman saya yang juga satpam di sini, orang yang membawa Yosep Parera hanya bilang Yosep terkena serangan jantung, dan tak tahu kalau kena OTT,” jelasnya.

Hal mengejutkan pun Dwi temui saat malam hari, di mana ia membaca berita telah dilakukan OTT KPK di Semarang.

“Ternyata pak Yosep yang kena, saya juga terkejut. Berarti beberapa orang yang datang ke pos kamling berjaga saat dilakukan OTT,” kata Dwi.

Dwi tak menyangka Yosep terjaring OTT KPK, lantaran sosok Yosep dikenal warga sebagai orang yang merakyat.

“Sering menggelar kegiatan sosial, sampai membantu warga. Ia juga ramah, Kantor Hukum Yosep juga terbuka untuk semua orang. Ia acapkali ngobrol dengan satpam di sini, pokoknya baik orangnya,” terangnya.

Yosep Parera Akui Kesalahan

Di hadapan awak media, Yosep Parera yang mengenakan rompi tahanan, mengakui kesalahannya.

Di lain sisi, saat ditanya apakah dirinya mengenal Hakim Agung Sudrajad Dimyati, Yosep Parera mengatakan tidak mengenalnya.

“Yang pertama saya mohon maaf untuk semua pengacara yang ada di Indonesia, inilah sistem yang buruk di negara kita di mana setiap aspek tingkat bawah sampai atas itu harus mengeluarkan uang,” ujarnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (23/9/2022).

Dirinya mengatakan lantaran sistem tersebut, maka dirinya menjadi korban.

“Sehingga salah satu korbannya adalah kita (lawyer), maka saya sebagai lawyer mengakui secara jujur bahwa kami menyerahkan uang kepada MA (Mahkamah Agung),” lanjutnya.

Yosep Parera dan lawyer lainnya mengatakan akan membuka semuanya, terkait kasus dugaan suap di MA tersebut.

“Intinya kami akan buka semuanya, kami siap menerima hukumannya, kami merasa moralitas kami sangat rendah, kami bersedia untuk dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya lagi.

Dirinya pun juga berharap untuk semua pengacara tidak mengulangi hal-hal seperti itu.

Sementara itu saat ditanya, soal dugaan suap tersebut didasari ada permintaan, namun dirinya tak menjelaskan secara eksplisit terkait hal tersebut.

Dan soal apakah Yosep Parera mengenal Hakim Agung MA Sudrajad Dimyati, dirinya mengaku tak mengenal sang Hakim Agung tersebut.

Diketahui Yosep Parera, salah seorang pengacara yang ikut jadi tersangka, juga dikenal sebagai seorang YouTuber.

Akun YouTube Yosep Parera bernama Rumah Pancasila dan klinik Hukum, dengan 246 ribu subscriber.

Lewat akun YouTubenya, dirinya membagikan konten mengkritisi suatu kejadian atau masalah dengan bingkai hukum.

Termasuk di salah satu kontennya berjudul ‘Camat Samarinda Hancurkan Barang’ serta ‘Pungli Oknum Satpol PP minta duit pengamen’.

Dikutip dari yosepparera.id, Yosep Pareraadalah seorang pengacara dengan spesialis Perkara Pidana, Perkara Perdata dan Konsultasi Hukum.

Dirinya menekuni profesi sebagai seorang pengacara (lawyer) sejak tahun 2000.

Selain pengacara juga YouTuber, Yosep Parera juga seorang Dosen Hukum Bisnis di STIE Widya Manggala Semarang.

Yosep Parera juga merupakan Pendiri Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) DPC Peradi Semarang.

Serta Pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum.

Riwayat Pendidikan

  • S.H, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
  • M.H, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
  • Dr, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Riwayat Organisasi

  • Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC PERADI) Kota Semarang Raya, Periode: 2016-2020
  • Wakil Ketua Himpunan Advokat Muda Indonesia (DPD HAMI) Jawa Tengah, Periode: 2015-2020
  • Ketua Perhimpunan Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTIPro) Jawa Tengah, Periode: 2016-2021
  • Dewan Pengawas Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kota Semarang, Periode: 2016-2021
  • Pendiri Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) DPC Peradi Semarang

(NKRIPOST/Tribunnews.com