Ini Chat Terakhir Brigadir J di Grup Keluarga: Asyik, Akhirnya Terkuak Curhat Terbaru Istri Irjen Sambo
17 Juli 2022CHAT terakhir Brigadir J di grup keluarga akhirnya terungkap.
Aktivitas terakhir tepat 5 menit setelah tragedi dikabarkan pertama kali terjadi.
Kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah Kadiv Propam pada Jumat (8/7/2022) lalu pun masih begitu misterius.
Istri Irjen Ferdy Sambo menjadi saksi kunci kematian sang Brigadir bermarga Hutabarat itu.
Sampai saat ini, istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi masih dalam masa pemulihan.
Fakta baru terkait kematian Brigadir J atas insiden penembakan di rumah Kadiv Propam kembali terungkap.
Yakni terkait aktivitas terakhir yang diperlihatkan oleh Brigadir J di chat WA (WhatsApp).
Brigadir Yosua Hutabarat masih aktif berkomunikasi di Grup WhatsApp hingga akhir hayatnya.
Data yang Tribun dapatkan di lapangan, akun WhatsApp Yosua Hutabarat terakhir aktif pada pukul 17.05, Jumat (8/7/2022).
Berikut transkrip percakapan Yosua di grup WhatsApp keluarga, yang diperoleh pada Jumat (15/7/2022).
Tanggal 8 Juli 2022
Anggota keluarga inisial Y mengirimkan foto keluarga di Grup WA sedang berada di pemandian air panas Sipoholon, Tarutung.
Pemandian tersebut pernah menjadi tempat mereka main sewaktu kecil.
Brigadir Yosua: Asyik sekali!!!”
Pukul 12.58: Y kirim foto ibu di grup WhastApp.
Pukul 13.02: Yosua membaca pesan foto tersebut, namun tidak ada balasan.
Pukul 17.05: Riwayat WhatsApp aktif terakhir.
Pukul 19.34: Y kirim foto lagi di grup WhatsApp. Brigpol Yosua tidak membaca.
Pukul 21.34: RH telah berada di RS Bhayangkara Jakarta mengabarkan Brigpol Yosua meninggal dunia.
RH adalah adi Yosua, hadir pada saat proses autopsi berjalan.
Proses autopsi yang dilakukan tidak ada pendampingan dari pihak keluarga, hanya diminta tanda tangan persetujuan.
Sementara pada 2 Juli 2022, Brigadir Yosua memberi kabar berangkat ke Magelang di Grup WA keluarga.
Dalam agenda tersebut, Brigadir Yosua tampaknya aktif memberikan kabar terkait acaranya di Magelang.
Chat terakhir Brigadir J sebelum tewas mengisyaratkan tidak adanya masalah besar yang menimpa dirinya.
Bahkan, di dalam grup keluarga, Brigadir J tampak mengisyaratkan kesenangan.
Hal ini menjadi sangat kontras dengan apa yang sebenarnya terjadi detik-detik sebelum penembakan terjadi.
Akhirnya, istri Irjen Ferdy Sambo, yang adalah saksi kunci dalam tragedi mengerikan tersebut mengungkapkan curhatan Putri Chandrawati.
Disebutkan masih dalam masa pemulihan, perlahan Putri Chandrawati mengutarakan yang terjadi saat penembakan.
Hal tersebut diungkap oleh Komnas Perempuan yang datang memenuhi undangan Polda Metro Jaya pada Rabu (13/7/2022).
Dalam pertemuan itu, Komnas Perempuan mendengarkan keterangan dari penyidik dan psikolog yang memeriksa istri Irjen Ferdy Sambo.
Rupanya istri Irjen Ferdy Sambo sempat melayangkan cerita perihal kekerasan seksual yang dialaminya.
Dalam pertemuan tersebut, istri Irjen Ferdy Sambo tidak hadir lantaran masih terguncang.
Namun ia telah memberikan keterangan kepada pihak penyidik dan psikologi lalu kemudian dilaporkan ke Komnas Perempuan.
Mendengar cerita dari penyidik yang berasal dari istri Irjen Ferdy Sambo, Komnas Perempuan mengurai beberapa informasi.
Pertama, pelapor atau korban yakni istri Irjen Ferdy Sambo masih dalam kondisi yang sangat terguncang dan membutuhkan pendampingan lanjutan untuk membantu proses pemulihannya.
Kedua, kondisi pelapor atau korban diperburuk dengan publikasi baik melalui media maupun media sosial yang menyangsikan pengalaman dan bersifat menyudutkan.
Ketiga, pelapor atau korban mengkhawatirkan dampak peristiwa dan publikasinya bagi keluarga, khususnya pada anak-anaknya, mengingat 3 di antaranya masih berusia di bawah 18 tahun.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh itu, Komnas Perempuan mengidentifikasi adanya indikasi kasus kekerasan seksual yang dialami istri Irjen Ferdy Sambo.
Pendalaman kasus masih dibutuhkan untuk bisa mengenali lebih utuh tindak kekerasan seksual yang terjadi dan mengenali kebutuhan pemulihan korban.
Komnas Perempuan juga mencatat pentingnya pemulihan dalam posisinya sebagai saksi pada peristiwa penembakan.
Ini menjadi bagian yang integral dalam penyelenggaraan pemenuhan hak bagi perempuan berhadapan dengan hukum.
“Komnas Perempuan mengamati bahwa perkembangan publikasi kasus kekerasan seksual cenderung menjadikan pengalaman korban sebagai komoditi semata dan sensasional polemik seputar peristiwa,” ungkap Ketua Komnas Perempuan Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam keterangannya, Jumat (15/7/2022).
(NKRIPOST/Tribun Jatim)