Ini Pendidikan & Jejak Karir Kamaruddin, Pengacara Keluarga Brigadir J yang Bikin Jenderal Polri Geleng-geleng Kepala

Ini Pendidikan & Jejak Karir Kamaruddin, Pengacara Keluarga Brigadir J yang Bikin Jenderal Polri Geleng-geleng Kepala

19 Juli 2022 0 By Tim Redaksi

KEHADIRAN kamarudin Simanjuntak bak membawa angin segar untuk keluarga Brigadir J.

Betapa tidak, Kamarudin Simanjuntak lah yang secara sigap membantuk keluarga Brigadir J untuk membawa kasus kematian sang prajurit ke pihak berwajib.

Kamarudin Simanjuntak juga yang membantuk keluarga mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.

Diwartakan sebelumnya, Kamarudin Simanjuntak ditunjuk langsung oleh keluarga sebagai pengacara untuk membela Brigadir J.

Seperti diketahui, Brigadir J meninggal dunia setelah ditembak rekannya di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Dalam konferensi pers yang disampaikan Karo Penmas beberapa waktu lalu, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap penembakan Brigadir J dimulai ketika teriakan istri Irjen Ferdi Sambo meminta tolong.

Teriakan itu diurai lantaran Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdi Sambo.

Hal tersebut lantas membuat Bharada E yang merupakan penjaga keamanan di rumah itu pun menembak Brigadir J.

Terkait kasus kematian Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7/2022), keluarga akhirnya bertindak tegas.

Melalui pengacara, keluarga melaporkan dugaan adanya pembunuhan berencana di balik kematian Brigadir J.

“Sebagai tim penasehat hukum atau kuasa keluarga almarhum Yosua Hutabarat untuk membuat laporan polisi tentang dugaan tindak pidana, dugaan pembunuhan terencana sebagaimana yang dimaksud pasal 340 KUH Pidana,” kata Kamarudin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J dilansir dalam Breaking News Kompas TV, Senin pagi.

Tak hanya dugaan pembunuhan berencana, keluarga juga melaporkan dugaan pencurian hingga peretasan di balik kasus Brigadir J.

Laporan tersebut dibuat lantaran keluarga merasa gusar tiga handphone Brigadir J kini raib dan tak diketahui keberadaannya.

Padahal menurut keluarga, ponsel Brigadir J itu berisikan bukti-bukti valid kasus penembakan tersebut.

“Kemudian, dugaan pencurian atau penggelapan handphone. Kemudian dugaan tindak pidana meretas atau melakukan penyadapan telekomunikasi. Terlapornya lidik,” pungkas Kamarudin Simanjuntak.

Sosoknya mendadak muncul dan berani membela keluarga Brigadir J, siapa sebenarnya Kamarudin Simanjuntak.

Pria berkumis itu adalah sosok yang berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara.

Lulusan jurusan hukum Universitas Kristen Indonesia itu pernah menangani beberapa kasus ternama di tanah air.

Kamarudin Simanjuntak pernah menjadi kuasa hukum kasus penodaan agama dari tersangka penodaan agama, Muhammad Kece.

Dalam kasus tersebut, Kece divonis 10 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis.

Selain itu, Kamaruddin Simanjuntak juga pernah menjadi kuasa hukum Rachmawati Soekarnoputri saat berseteru dengan Fadlan Muhammad dalam kerjasama bisnis investasi pembangunan hotel di Batu, Malang Jawa Timur pada 2016.

Kamaruddin Simanjuntak juga diketahui pernah menjadi kuasa hukum dalam melawan tokoh ternama, di antaranya ia pernah menjadi kuasa hukum pendiri Oi, Indra Bonaparte saat berhadapan dengan Iwan Fals dalam kasus pemalsuan dokumen.

Di tahun 2022 ini, sosok Kamarudin Simanjuntak kembali disorot lantaran menjadi kuasa hukum keluarga Brigadir J.

Terkait keputusannya membela Brigadir J melawan laporan dari keluarga jenderal itu rupanya bukan tanpa alasan dilakukan oleh Kamarudin Simanjuntak.

Ternyata Kamarudin adalah sosok yang sangat dekat dengan mendiang Brigadir J semasa hidup.

Bibi Brigadir J, Roslin Simanjuntak menyampaikan Kamaruddin adalah sosok yang dekat dengan Brigadir J.

Setelah mengetahui polisi yang tewas merupakan Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak langsung turun tangan untuk menangani kasus yang penuh kejanggalan ini.

“Pengacara dari Jakarta, itu keluarga. Ia paman almarhum Yosua ( Brigadir J). Sebelumnya ia tidak tahu bahwa yang meninggal ini adalah keponakannya. Setelah tahu, ia mengambil tindakan,” ujar Roslin Simanjuntak dilansir dari Kompas.com.

Roslin Simanjuntak pun mengatakan, ayah Brigadir J yang bernama Samuel Hutabarat telah menemui Kamaruddin di Jakarta.

“Keluarga besar kita banyak di Jakarta, baik Simanjuntak maupun Hutabarat,” akui Roslin Simanjuntak.

Ini dia sosok dan profil Kamarudin Simanjuntak, tim koordinasi kuasa hukum keluarga Brigadir J yang tewas akibat kasus dugaan pembunuhan (Kolase Tribunnews.com)
Kronologi Kejadian

Diwartakan sebelumnya, Brigadir J tewas dalam insiden baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta.

Peristiwa itu terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.

Perihal kasus yang menewaskan Brigadir J, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan turut angkat bicara.

Dilansir dari TribunJambi.com, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap kronologi Brigadir J meninggal dunia usai ditembak.

Awalnya, Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo yang memang sedang tidak ada di rumah.

Di dalam kamar tersebut hanya ada istri Irjen Ferdy Sambo.

Saat tengah berada di kamar tersebut, Brigadir J diduga hendak melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.

Istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo langsung berteriak minta tolong begitu mendapat perlakuan tak mengenakan dari Brigadir J.

Teriakan dari istri Kadiv Propam itu lantas didengar Bharada E yang merupakan aide de camp (ADC) atau asisten pribadi Irjen Ferdy Sambo.

Kala itu Bharada E sedang berada di lantai atas rumah Irjen Ferdy Sambo.

Langsung dihampiri Bharada E, Brigadir J disebut panik

Terlebih saat itu Bharada E menanyakan kenapa Brigadir J ada di kamar istri Kadiv Propam.

“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ucap Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Selanjutnya, terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Dari kejadian ini, Brigadir J meninggal dunia.

(NKRIPOST/Tribun Bogor)