Ikuti Jejak Jenderal Luhut Panjaitan, Sosok Taruna Ini Raih Adhi Makayasa
10 Juli 2021KABUPATEN Toba pasti bangga dengan Septian Haryono Pasaribu yang dinobatkan sebagai lulusan terbaik Taruna atau peraih Adhi Makayasa Tahun 2021.
Penghargaan ini mengingatkan kita pada sosok Jenderal TNI Purn Luhut Binsar Panjaitan yang juga peraih lulusan terbaik Akademi Militer Nasional angkatan 1970 sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Baik Luhut maupun Septian sama-sama lahir di Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Luhut lahir 28 September 1947 dan Septian lahir 25 September 1999.
Suami dari Devi Simatupang itu masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1967 dan karir militernya banyak dihabiskan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat.
Gelar Adhi Makayasa adalah gelar sebagai taruna berprestasi. Adhi Makayasa juga merupakan penghargaan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Kepolisian.
Penghargaan Adhi Makayasa diberikan kepada mereka yang secara seimbang dapat memperlihatkan prestasi terbaik dari tiga aspek. Ketiga aspek tersebut mencakup akademis, jasmani, dan kepribadian.
Penghargaan Adhi Makayasa diberikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat upacara Penutupan Pendidikan dan Wisuda Sarjana bagi Taruna/Taruni Tingkat IV Akmil Tahun Ajaran 2021.
Sermatutar Septian Haryono Pasaribu dari Program Studi Manajemen Pertahanan Korps Infanteri (Inf) dengan Nomor Akademi 2017.021. Nilai prestasi akumulatif akademiknya adalah 850.557.
Sermatutar Septian Haryono Pasaribu merupakan lulusan dari SMAN 2 Balige dan berasal dari Kabupaten Toba.
Lalu, Rusdiana Panjaitan, mengisahkan sosok Septian Pasaribu.
“Sosok Septian sejak kecil, ia rajin sekolah minggu, ia sering baca buku atau gemar baca buku. Ia adalah orang yang sangat tegas, tidak banyak omong, bicara seadanya saja,” ucapnya.
“Mana yang penting-penting, itu yang dibicarakan sama kita,” kata Rusdiana Panjaitan.
Ia menyampaikan bahwa Septian Pasaribu adalah orang yang suka olahraga sebagai persiapan memasuki Akademi Militer di Magelang.
“Dia juga suka bermain bola di Lapangan SMAN 2, kemudian ia berenang saat di SMP Budhi Dharma. Ia memang hobby olahraga,” katanya.
Niat Septian Pasaribu sudah muncul sejak ia memasuki bangku SMAN 2 Balige.
“Ia mengutarakan niatnya sekolah di Akmil sejak ia masuk kelas X. Jadi kami sebagai orangtua mendukung, mempersiapkan dirinya, ia memperkuat di bidang olahraga, dan ia juga mempersiapkan kesehatannya dengan periksakan diri di Rumkit Medan,” kata Rusdiana Panjaitan.
Selama di sekolah, ia juga masuk 5 besar. Yang pada akhirnya, ia tidak bisa menahan air mata sebab merasa terharu dan bangga.
“Sejak SMA, ia selalu mendapat 5 besar. Saya terharu saat anak saya dipanggil peraih nilai terbaik. Dan sampai menitikkan air mata, kami sebagai orang tua gembira dan bangga,”kata Rusdiana Panjaitan.
“Karena diantara 227 orang Akademi Angkatan Darat, ia terpilih yang terbaik di antara mereka. Itu adalah anugerah yang sangat besar dari Tuhan. Dan bukan karena kekuatan kami, dan bukan karena keadaan kami,” ucapnya.
“Dia itu anak ketiga dari 4 bersaudara. Kakak adiknya sangat terharu,” katanya.
Orang tua taruna terbaik Akademi Militer Septian Pasaribu terharu melihat anaknya dipanggil sebagai peraih Adhi Makayasa tahun 2021.
Sebagai orang tua, Parlindungan Pasaribu dan Rusdiana Panjaitan menitikkan air mata saat menyaksikan anaknya terpilih sebagai penerima Adhi Makayasa
“Saat melihat anak kami dipanggil sebagai taruna terbaik, peraih Adhi Makayasa untuk Akmil tahun 2021, saya terharu sebagai ayah,” ujar Parlindungan, Rabu 7 Juli 2021.
(NKRIPOST/Reqnews)