Heboh! Presiden Jokowi Kumpulkan 6 Ketum Partai Politik di Istana, Ini Reaksi Menohok Demokrat
3 Mei 2023NKRIPOST.COM – Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengkritik keras Presiden Jokowi karena mengumpulkan enam ketua umum parpol koalisi pemerintah di Istana Kepresidenan.
Andi mengatakan pihaknya tak bermasalah Jokowi melakukan konsolidasi untuk Pilpres 2024 bersama pimpinan parpol pendukung pemerintah.
Dia khawatir melalui pertemuan itu Jokowi seakan memberi pesan kepada penegak hukum untuk mendukung calon yang didukungnya di 2024.
“Bahaya itu. Artinya bahwa Presiden Jokowi memberi pesan kepada seluruh penegak hukum harap mendukung calonnya karena dilakukan di istana. Karena itu bahaya itu,” kata Andi saat dihubungi, Rabu (3/5/2023), Seperti dilansir dari Tribunnews.
Karenanya, Andi menilai langkah Jokowi tak etis mempertontonkan hal tersebut di depan masyarakat.
Andi menegaskan istana merupakan tempat presiden untuk memimpin bawahannya, bukan pimpinan parpol.
“Ya tempat-tempat itu melambangkan kerja sebetulnya. Istana itu kan tempat presiden memimpin para bawahannya. Ketua umum pimpinan parpol itu kan bukan bawahannya,” ujarnya.
Dia menjelaskan secara aturan memang tak ada yang melarang presiden untuk membuat pertemuan di istana.
“Memang enggak ada peraturan yang mengatakan tidak boleh tapi secara etika kurang pas,” ucap Andi.
Namun, Andi menyarankan Jokowi agar tak menggunakan fasilitas negara bila mengumpulkan ketua umum parpol.
“Kalau mau kongkow-kongkow ya silakan di rumah di tempat mana gitu tempat yang tidak mengandung unsur negara, silakan aja. Mau di kafe kek, mau di rumah ketua partai lain kek,” ungkapnya.
Menurutnya, dijadikannya istana sebagai tempat pertemuan pimpinan parpol justru membuat masyarakat sakit hati.
“Enggak cocok kalau di istana, dia kan presiden seluruh rakyat itu. Menyakiti hati rakyat itu,” tutur Andi.
Presiden Jokowi diketahui mengundang enam ketua umum parpol pendukung pemerintah untuk bersilaturahim di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (2/5/2023) malam.
Keenam parpol tersebut adalah PAN, PPP, Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan (PDIP) dan PKB. Sementara, Partai NasDem disebut tak diundang.
(Yar/Sis)