Heboh! Calon Bintara Polri Ngaku Digagalkan, Polisi Buktikan 3 Kali Tes

Heboh! Calon Bintara Polri Ngaku Digagalkan, Polisi Buktikan 3 Kali Tes

31 Mei 2022 0 By Tim Redaksi

SEORANG pemuda bernama Farih Fadillah Nur Rizky (21), peserta seleksi Bintara Polri, tetiba viral di jagat maya. media sosial.

Namanya viral usai curhat mengaku digagalkan sebagai Bintara Polri.

Padahal, namanya masuk dalam peringkat ke-35 dari 1.200 peserta.

Dalam curhatannya, Fahri bahkan memohon agar ada atensi dari Presiden dan Kapolri.

Dia mengaku, tiba-tiba namanya digantikan oleh siswa yang gagal saat hendak mendekati waktu keberangkatan pendidikan calon bintara Polri.

“Saya Farih Fadillah Nur Rizky, siswa Bintara Polri yang digagalkan. Yang terhormat kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Kapolri, saya siswa Bintara Polri yang digagalkan ketika mau berangkat pendidikan,” kata Fahri dalam video yang viral, Senin (30/5/2022).

  1. Polisi blak-blakan soal kondisi calon bintara yang ngaku digagalkan

Curhatan Fahri lantas menjadi viral.

Apalagi, video curhatan Fahri turut diunggah ulang oleh anggota DPR Hillary Brigitta, sampai mention Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan kemudian angkat suara.

Menurut dia, apa yang disampaikan calon bintara yang mengaku digagalkan itu tidak seperti yang disebutkan.

Zulpan lantas merinci bahwa Fahri dengan nomor peserta 031125-P0431 ternyata memang telah mendaftar sebagai calon siswa Bintara Polri sebanyak tiga kali.

“Yang bersangkutan sudah mendaftar sebagai calon siswa Bintara di Polda Metro Jaya sebanyak tiga kali sejak tahun 2019,” kata Zulpan kepada wartawan, Senin (30/5/2022).

Akan tetapi, dari 3 kali proses itu, Fahri disebut tak lolos di tahun 2019 dan 2020 karena alami buta warna parsial, didasarkan tes kesehatan.

Sementara di tahun 2021, Fahri berhasil lolos hingga menduduki peringkat ke-35.

  1. Polisi buktikan kondisi Fahri yang buta warna parsial

Sebelum pendidikan, Fahri beserta para peserta lain kemudian menjalani supervisi.

Dari situlah diketahui bahwa dia tetap tak bisa mengikuti pendidikan selanjutnya.

Karena tak sesuai dengan syarat mutlak yang ditentukan.

Bahkan, lanjut Zulpan, tim panitia dari Polda Metro Jaya kembali melakukan pendalaman terkait temuan buta warna parsial itu di RS Polri Kramat Jati pada 25 Januari 2022, disaksikan oleh kedua orangtuanya.

“Hasilnya, buta warna parsial ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan. Karena ini syarat mutlak untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan,” katanya.

  1. Sudah ikuti bimbingan 6 bulan

Diketahui, Fahri mengaku lulus seleksi Bintara Polri dengan ranking ke-35 dari 1.200 pendaftar.

Fahri mendaftar Bintara Polri di Polda Metro Jaya.

Fahri sudah mengikuti bimbingan masa 6 bulan. Akan tetapi betapa kagetnya ia ketika namanya tidak terdaftar saat akan berangkat pendidikan.

“Saya sudah Binmas selama 6 bulan dan ketika saya mau berangkat pendidikan nama saya digantikan orang yang sudah gagal,” katanya.

“Saya memohon kebijaksanaannya kepada Bapak Presiden dan Bapak Kapolri Bapak Kapolda dan anggota Dewan untuk mengembalikan hak saya untuk berangkat pendidikan Bintara Polri,” lanjut dia.

Fahri juga mengungkap bagaimana besarnya perjuangann selama berbulan-bulan agar mendapat haknya kembali.

Ia juga bilang sudah berulang kali daftar polisi dan selalu gagal hingga di akhir masa usianya.

“Saya memohon minta kebijakannya saya sudah berjuang berbulan-bulan tapi tidak ada yang mau menolong saya. Sudah 4 tahun saya daftar polisi ini adalah umur terakhir saya, maka tolong bantu saya hak saya perjuangan saya. Saya memohon mohon saya hanya rakyat biasa saya orang tua yang tidak punya. Tolong bantu saya,” katanya.

(NKRIPOST/IDNTimes)