Heboh! Adu Jotos Pria Kebal Vs Bima, Endingnya Mengerikan, Tuh Lihat

Heboh! Adu Jotos Pria Kebal Vs Bima, Endingnya Mengerikan, Tuh Lihat

19 Januari 2022 0 By Tim Redaksi

SEORANG abang jago yang berprofesi sebagai Kepala Rombongan (KR) PT. Budi Tani Kembang Jaya inisial BH(40) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Syafira dalam kondisi kritis, setelah tumbang di tangan pemuda inisial Bima (21), Selasa (04/01/2022).

Dari informasi yang dihimpun oleh awak media, peristiwa naas itu terjadi ketika perkelahian antara BH dan Bima terjadi di Mes PT Budi Tani yang terletak di Jalan Badak Ujung, Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.

Awalnya bermula dari masalah volume loundspeaker musik yang besar dan kerap membuat tetangga terganggu.

Tepatnya, pada hari Senin (03/01/2022) sekitar pukul 16.00 wib, BH sebagai tuan rumah beserta temannya melakukan aktifitas karaokean dirumahnya.

Sekitar pukul 18.00 wib BH pergi keluar meninggalkan temannya inisial HL yang sedang karaokean hingga pukul 19.00 wib.

Saat itu, seorang ibu memiliki bayi umur 4 bulan yang sedang sakit mengeluhkan suara loundspeaker yang begitu besar dari rumah BH.

Lantas seorang tetangga bernama Pima mendatangi rumah BH dan memohon kepada HL agar volume loundspeakernya dikecilkan dikit.

Permintaan itupun langsung di iyakan oleh HL, namun malah sebaliknya menaikkan volume loundspeakernya.

“Oke, 1 lagu lagi…” Jawab HL singkat, sambil menambah volume loundspeaker yang lebih besar lagi.

Melihat sikap HL yang menaikkan volume loundspeakernya, Pima kembali menegur HL dan menegaskan bahwa sikap HL tersebut pertanda tidak terima permohonannya karena malah memperbesar volume loundspeaker.

“Itu tandanya kawan, kamu tidak terima permintaan saya. Ada anak saudara kita yang sedang sakit, kecuali kalau kantin (komplek perumahan-red) ini lokasi karaokean,” ujar Pima kesal sambil meninggalkan rumah tetangganya itu.

Mendengar ucapan Pima tersebut, isteri BH inisial IN (36) keluar dari rumahnya dan memaki maki pima dalam bahasa Nias.

Namun makian itu tidak dihiraukan oleh Pima dan membiarkan aktifitas karaokean itu terus berlangsung hingga berhenti pukul 21.00 wib.

Sekira pukul 24.00 wib, tak berselang lama setelah lampu listrik perusahaan padam, terdengar suara genset pribadi milik BH dihidupkan.

Kemudian aktifitas karaokean dilanjutkan kembali. Sontak hal ini diduga membuat warga sekitar terbangun dan kesal.

Salah satunya yang terbangun adalah Bima yang kebetulan anak dari Pima.

Bima keluar dari rumahnya dan berdiri tepatnya tidak jauh dari depan pintu rumah sambil melihat kearah rumah BH yang sedang memutar musik, lalu BH melihat kearah Bima sambil membentak.

“Apa kau lihat lihat!,…” Bentak BH sambil menuju ke arah Bima.

Mendengar bentakan itu, Bima merespon menantang dan bertanya kembali.

“Emangnya bapa talu tidak boleh dilihat?,” Jawab Bima.

Mendengar jawaban itu, lantas BH emosi langsung mendekat dan hendak menghajar Bima.

Namun diluar dugaan, Bima dengan gesit mengelak dan terjadilah pertarungan tangan kosong diantara keduanya.

Alhasil, area wajah BH mengalami pendarahan, sementara Bima tidak mengalami cedera yang berarti.

Akibat keributan tersebut tetangga yang terbangun datang untuk melerai, namun momen itu digunakan oleh BH untuk kembali ke rumahnya dan mengambil sepotong broti dari dalam rumahnya berukuran sekitar 1,5 meter.

Lalu kembali mengejar dan membalas Bima dengan cara menyudulkan kayu tersebut ke arah dada Bima, namun sundulan kayu tersebut ditangkis dan mengenai lengan Pima yang sedang berada tepat di belakangnya. Lalu Pima berusaha dan berhasil mengambil broti tersebut dari tangan BH dan dibuang ke tanah.

Setelah broti lepas dari tangannya, BH semakin beringas dan kembali kerumahnya mengambil sebilah parang, melihat hal tersebut Pima masuk ke dalam rumahnya dan mengambil agrek sawit di dalam rumah.

Namun Pima belum sempat berhadapan dengan BH, Broti yang terletak ditanah langsung diambil oleh Bima lalu di pukulkan ke kepala dan punggung BH sehingga seketika BH sempoyongan.

Setelah dirinya sempoyongan, BH memohon perlindungan kepada Pima yang hendak sampai di hadapannya sambil membuang parang yang di genggamnya.

“He Lafau (Pima-red)..,” Pima menirukan kata BH yang memelas.

Mendengar kata “memelas” dari BH, Pima merasa kasihan lalu mendorong BH sambil mengajak anak anaknya untuk mengamankan diri ke pos security.

Tak berselang lama setelah kejadian, pada Selasa dini hari, (14/01/2022) sekitar pukul 03.00 wib, polisi dari Polsek Tenayan Raya datang mengamankan Bima. Dan membawanya ke Polsek untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, sesuai undang-undang yang berlaku.

Seorang Anak Dibawah Umur Diduga Jadi Korban Kekerasan Seorang Ibu Dibantu Anaknya

Pada persitiwa ini, seorang anak piatu dibawah umur yang masih duduk dibangku kelas IX SMP inisial NP(16) diduga menjadi korban kekerasan istri BH dan anaknya. Hal ini terjadi ketika NP mencoba melerai dan berusaha melepaskan “cengraman” BH kepada Bima.

Malah datang istri BH inisial IN (36) mendorong, menjambak dan menyeret NP ke arah rumahnya.

Dengan bantuan anak perempuannya LN (14), IN menjambak, menyeret bahkan berusaha melepaskan celana NP yang sedang menangis serta menendangnya.

Untung NP berhasil melepaskan diri dengan cara mengigit tangan salah satu penganiaya nya. Dan dengan bantuan tetangganya, NP berhasil lepas dari amukan IN walau sambil terisak tangis.

Tidak hanya sampai disitu, NP ini juga mendapat perlakuan kasar dari pamannya inisial RM dan pacarnya NN yang kebetulan putri sulung BH. Hingga saat ini kondisi NP masih ditangani oleh seorang konselor psikologis anak.

Diduga Sering Menganiaya Warga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh awak media dari warga sekitar, terkuak bahwa BH ini terkenal garang, sudah sering menganiaya orang di sekitarnya, namun selalu lolos dari jeratan hukum karena berakhir damai.

Hingga berita ini dinaikkan, awak media masih terus melakukan upaya konfirmasi kepada pihak-pihak terkait termasuk pihak perusahaan.

(NKRIPOST/Riaubangkit)