Harta Jokowi Naik Capai Rp71,4 M, Gibran Ungkap Sumber Kekayaan Bapaknya, Oh Ternyata…

PRESIDEN Jokowi belum lama memperbaharui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

LHKPN Presiden Jokowi dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id yang dilaporkan pada Februari 2022 menyebutkan bahwa harta Jokowi mencapai Rp71.471.446.189 (Rp71,4 miliar).

Harta kekayaan Jokowi naik sekitar Rp7,8 miliar dari pelaporan sebelumnya yang tercatat saat itu senilai Rp63.616.935.818.

Ada kenaikan harga di kategori tanah dan bangunan.

Harta kekayaan Jokowi meliputi 20 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Boyolali, dan Jakarta Selatan.

Seluruh aset tanah dan bangunan milik Jokowi itu, jika diuangkan mencapai Rp59.445.696.000 (Rp59,4 miliar). Dalam laporannya, tanah dan bangunan tersebut merupakan hasil sendiri.

Tak hanya itu, Jokowi juga memiliki kekayaan aset alat transportasi dan mesin. Jokowi tercatat memiliki 7 unit mobil dan 1 unit motor.

Tujuh unit mobil Jokowi yakni, Suzuki Pick Up tahun 1997, Rp10 juta; Isuzu Truck tahun 2002, Rp50 juta; Mercedes Benz Sedan tahun 2004, Rp140 juta; Mercedes Benz Sedan tahun 1996, Rp60 juta. Isuzu Truck tahun 2002, Rp35 juta; Nissan Grand Livina Minibus tahun 2010, Rp70 juta; Nissan Juke Minibus tahun 2012, Rp100 juta dan motor Yamaha Vega tahun 2001, Rp2 juta.

Jokowi juga mempunyai harta bergerak lainnya Rp356.950.000. Dia juga tercatat memiliki kas dan setara kas Rp11.511.130.292.

Jokowi tercatat memiliki utang Rp309.330.103. Sehingga, total kekayaan Jokowi secara keseluruhan mencapai Rp71.471.446.189 (Rp71,4 miliar).

Menanggapi peningkatan jumlah kekayaan Jokowi, Walikota Solo yang juga putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan bahwa kenaikan harta tiap tahun adalah hal yang wajar terjadi.

“Dilihat saja LHKPN to, kalau naik ya tiap tahun pasti naik,” ucap Gibran dikutip dari kanal YouTube Solo Times, Rabu 20 April 2022.

Gibran menegaskan bahwa kenaikan harta Jokowi adalah hal yang wajar karena sebelum menjadi pejabat negara, bapaknya adalah seorang pengusaha dan usahanya masih berjalan hingga saat ini.

“Lihat saja history-nya (Jokowi), sebelum jadi pejabat itu ngapain,” tuturnya.

(NKRIPOST/Pikiran Rakyat)