Gak Nyangka Rudolf Tega Habisi Nyawa Sahabanya Sendiri, Ternyata Inilah Motif Sesungguhnya

Gak Nyangka Rudolf Tega Habisi Nyawa Sahabanya Sendiri, Ternyata Inilah Motif Sesungguhnya

24 Oktober 2022 0 By Tim Redaksi

MOTIF sebenarnya Rudolf Tobing (36) membunuh temannya, AY (36) dan lalu membuangnya ke kolong Tol Becakayu, terungkap.

Hal tersebut disampaikan Kasubit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indra Wienny Panji Yoga saat menjadi narasumber di Kompas TV, pada Jumat (21/10/2022).

Mulanya Panji menjelaskan soal hubungan AY dan Rudolf Tobing.

AY dan Rudolf Tobing ternyata bersahabat, keduanya pernah tergabung dalam satu komunitas siaran yang sama.

“Pelaku dan korban cukup dekat bisa dibilang sahabat, karena keduanya pernah bergabung di komunitas,” ucap Panji.

“Pelaku dan korban melakukan siaran bareng,” imbuhnya.

Panji kemudian menegaskan tak ada hubungan asmara antara Rudolf Tobing dan AY.

Rudolf Tobing sendiri dikenal sebagai seorang pendeta muda di sebuah gereja di Bogor.

“Pelaku berinisial R usianya 36 tahu, dulu pelaku ini pernah menjadi pendeta muda di gereja di wilayah Bogor,” kata Panji.

“Untuk hubungan asmara tidak ada, mereka teman siaran bareng,” imbuhnya.

Sebelumnya Rudolf Tobing disebut membunuh AY setelah keduanya terlibat perkelahian, pelaku marah karena korban menelepon seorang pria berinisial H.

Yang terbaru, Panji menyebut tak ada perkelahian antara AY dan Rudolf Tobing.

Rudolf Tobing ternyata memang sudah merencanakan pembunuhan AY.

“Tidak bersitengan, setelah kami melakukan pendalaman pelaku memang sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban,” kata Panji.

Panji lalu membeberkan motif sesungguhnya Rudolf Tobing tega membunuh AY yang notabenenya adalah sahabatnya sendiri.

Niat jahat Rudolf Tobing ternyata timbul seusai melihat AY berfoto dengan H di media sosial.

Rudolf Tobing geram terhadap AY, pasalnya H adalah sosok yang ia anggap sebagai musuh.

Rudolf Tobing merasa AY mengkhianatinnya.

“Motifnya sakit hati, pelaku merasa dikhianati oleh korban, karena korban pernah berjalan bersama orang yang dianggap musuh oleh pelaku,” ucap Panji.

“Inisial H, R dan H ini bermusuhan,”

“Ini terjadi karena pelaku melihat foto korban bersama orang yang tidak disukai R di suatu acara teman pelaku juga, jadi pelaku merasa sakit hati,”

“Dia merasa korban seharusnya berada di pihaknya, kenapa harus berjalan dengan pihak yang tidak disukai oleh pelaku,” imbuhnya.

Panji kemudian kembali menegaskan pembunuhan AY memang sudah direncanakan dengan matang oleh Rudolf Tobing.

Hal tersebut terbukti dari Rudolf Tobing yang sengaja menyewa satu unit kamar di apartemen di kawasan Jakarta Timur.

Terkait senyuman Rudolf Tobing yang viral saat mendorong troli berisi jenazah AY, Panji membeberkan jawaban mengejutkan.

Rupanya senyuman Rudolf Tobing yang terekam CCTV tersebut, karena ia merasa puas telah membunuh AY.

“Dari keterangan pelaku, merasa senang karena target bisa dicapai,” kata Panji.

Tak cuma itu, Rudolf Tobing ternyata tak hanya mengincar nyawa AY saja.

Ia juga sudah menyusun rencana untuk membunuh dua temannya yang lain.

“Sebetulnya pelaku ada dua korban lagi yang diincar, terkait foto yang dilihat di medsos,” kata Panji.

“Iya teman-teman dia,” imbuhnya.

Senyuman Rudolf Tobing

Di media sosial beredar rekaman CCTV sosok pelaku pembunuhan AY di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Timur.

Sekedar informasi, jasad AY ditemukan warga di bawah kolong Tol Becakayu, Jatibening, Pondok Gede, terbungkus plastik berwarna hitam, pada Senin (17/10/2022) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Sementara itu berdasarkan rekaman CCTV yang viral pembunuh AY, R terlihat hendak mengeluarkan jasad korbannya dari kawasan apartemen.

R tampak mendorong troli yang berisi kantong plastik hitam besar dan sejumulah guling.

Guling-guling tersebut diduga dipakai R untuk menutupi jasad AY.

Pria berkepala plontos, itu lalu mendorong troli masuk ke lift.

Di dalam lift, R terlihat sangat santai.

Ia bertemu dengan seorang pria dan bahkan sempat melemparkan senyuman.

Lift kemudian terbuka di lantai berikutnya, pengunjung pria lain masuk ke lift.

Pelaku lalu sempat menyapa pria tersebut.

Kedua orang tersebut tampaknya tidak curiga bahwa tersangka membawa jasad yang dibungkus plastik hitam di dalam troli.

(NKRIPOSTl/tribunnews.com