Front Kerakyatan Mengutuk Keras Tindakan Miliiter Zionis Israel

Front Kerakyatan Mengutuk Keras Tindakan Miliiter Zionis Israel

15 Mei 2021 0 By NKRI POST

Nkripost, Jakarta – Palestina kini kembali mengalami serangan dari pasukan israel, Palestina yang tengah jadi sorotan lantaran Israel melakukan pengusiran paksa terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.


Tepatnya Jumat, 7 mei 2021 sejumlah umat muslim palestina sedang yang sedang melaksanakan sholat terawih di Mesjid Al-Aqsa, Damaskus kota tua, Yarusalem timur, mendapat serangan dari pasukan israel.


Bukan cuma disitu saja aksi keji sejumlah pasukan israel yang menembaki warga sipil depan mesjid Al-Aqsa dengan peluru karet
Keadaan semakin mencekam saat ratusan warga Palestina di Gerbang Damaskus berteriak, karena serangan rudal dari Jalur Gaza pun ditembakkan ke Yerusalem Barat yang dikuasai israel.


Hingga kini serangan Israel terhadap palestina blm berhenti tercatat ada 137 warga palestina, 36 diantaranya anak-anak tewas, dan sebanyak 920 lainnya cidera, korban di perkirakan akan terus bertambah karena belum berentinya serangkain serangan yang dilakukan tentara zionis israel

Mengingat itu semua
Hubungan indonesia dan palestina memanglah sangat erat, terbukti sampai sekarang pun Indonesia tidak pernah mengakui kemerdekaan Israel yang pernah di proklamirkan oleh Ben -Gurion pada 14 mei 1948, Pengakuan kemerdekaan bangsa Indonesia tak lepas andil dr negara palestina.


Kaum muda harus tetap ingat perjuangan yang dilakukan warga Palestina untuk membantu kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya adalah perjuangan mufti Palestina Muhammad Amin Al Husaini. Palestina tidak hanya mengakui kemerdekaan Indonesia pertama kali, pada tahun 1944 Muhammad Amin Al-Husaini pun sudah memberikan dukungan untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selain Syeikh Muhammad Amin Al Husaini, langkah serupa juga dilakukan Muhammad Taher Ali, saudagar kaya palestina dan juga seorang jurnalis. Taher Ali mengambil seluruh kekayaannya yang di simpan di bank dan disedekahkan untuk perjuangan rakyat Indonesia saat itu.


Begitu pula pada masa Pemerintahan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Bung Karno berkali-kali dalam pidatonya menyatakan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan & kedaulatan Palestina. Bahkan pada tahun 1953 saat mulai menggagas Konferensi Asia Afrika, Bung Karno menolak keras Israel untuk diikutserakan dalam Konferensi Asia Afrika.


“Kolonialisme belum mati, hanya berubah bentuknya. Neokolonialisme itu ada diberbagai penjuru bumi, seperti Vietnam, Palestina, Aljazair dan seterusnya”, Pidato Bung Karno dalam Pembukaan KAA.


Pada tahun 1962 Bung Karno pun pernah mengatakan “Selama kemerdekaan Bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah Bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.”

Atas latar belakang sejarah yang sangat erat itulah Sekretaris Jenderal Front Kerakyatan, Gita Nasution mengutuk & mengecam keras agresi yang dilakukan oleh tentara israel.
Karena didalam Pembukaan UUD 1945 sudah tertulis secara jelas bahwa Penjajahan didunia harus dihapuskan.


Tindakan keji tersebut harus dihentikan. Karena israel bukan hanya merampas wilayah Palestina, tetapi juga sudah merampas nyawa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sudah sangat banyak korban jiwa yang berjatuhan karena kekejaman tentara zionis, dari anak-anak sampai orangtua,” lanjut Gita.

Penulis: Anna Mulyani