Dubes Ukraina Kirim Surat Penting Ini ke Jokowi, Isinya Sangat, sangat dan Sangat Serius!

Dubes Ukraina Kirim Surat Penting Ini ke Jokowi, Isinya Sangat, sangat dan Sangat Serius!

8 Maret 2022 0 By Tim Redaksi

DUTA Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kondisi dan situasi peperangan yang terjadi dengan Rusia.

Menurutnya, Ukraina saat ini sedang berada di ujung tanduk.

“Agresi militer Rusia terhadap Ukraina yang diperintahkan oleh diktator tak berakal sehat, Putin, masih berlanjut hingga saat ini, dan telah menewaskan sejumlah besar warga sipil Ukraina,” kata Vasyl melalui keterangannya, Minggu (6/3/2022).

Selain itu, Vasyl meminta Indonesia turut mengecam agresi militer yang dilancarkan Rusia ke Ukraina.

Bahkan dia mengungkap semua keluarganya memilih bertahan di ibu kota Ukraina, Kiev dengan menghadapi berbagai risiko.

Berikut isi surat lengkap terbuka Vasyl untuk Jokowi:

Surat Terbuka Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia Dr Vasyl Hamianin Kepada Pemerintah Republik Indonesia

Yang Mulia,

Saya buka suara saat ini, ketika Tanah Air saya Ukraina sedang berjuang melawan serangan tak beralasan dan tak dapat dibenarkan dari Rusia, serta karena nasib dan eksistensi negara Ukraina sedang berada di ujung tanduk.

Agresi militer Rusia terhadap Ukraina yang diperintahkan oleh diktator tak berakal sehat, Putin, masih berlanjut hingga saat ini, dan telah menewaskan sejumlah besar warga sipil Ukraina.

Pengeboman besar-besaran dan penembakan rudal yang dilakukan oleh Rusia terhadap pemukiman warga sipil di kota-kota Ukraina sudah bukan rahasia lagi.

Federasi Rusia dan diktatornya, Putin, telah melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sungguh keterlaluan.

Ukraina sedang berada di ambang krisis kemanusiaan, dan saya tahu ini bukan dari media, tetapi langsung dari ibu saya yang berusia 74 tahun, dari ketiga anak saya, istri saya, juga banyak teman saya di sana.

Ribuan video dan foto tindakan kejam Rusia akan menjadi bukti utama bagi Pengadilan Den Haag, yang kelak pasti akan dihadapi oleh Putin si pembunuh, serta para kaki tangannya.

Bukankah itu alasan yang tepat bagi Indonesia untuk angkat bicara? Untuk berani berdiri menentang kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan, dan mengutuk keras Rusia dan Putin? Untuk mengecam serta menyebut nama agresor?

Saya sangat berharap sudah cukup jelas bahwa setiap proyek kerja sama Indonesia dengan Federasi Rusia saat ini sedang diragukan kelanjutannya? Dan mungkin tidak dapat terselesaikan dalam beberapa dekade ke depan? Karena agresi Rusia terhadap Ukraina?

Saya sangat berharap Indonesia mengingat apa itu separatisme. Karena inilah alasan utama Putin menyerang.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang bangga dan berani, yang menghendaki perdamaian dan stabilitas.

Kini, Indonesia sedang berkembang menjadi salah satu kekuatan global dan bukan hanya sekedar pemimpin regional.

Apakah Indonesia akan tetap diam?

Perang yang keterlaluan ini, serta agresi Rusia terhadap Ukraina akan berakhir suatu hari nanti.

Ukraina pasti menang. Masyarakat dunia pasti akan menang atas agresor Rusia.

Tidak diragukan lagi. Tiada tentara manapun yang mampu melawan ataupun mengalahkan Bangsa.

Setelah perang ini berakhir, akan datang rasa malu. Rasa malu bagi negara-negara yang mendukung serangan Rusia atau tetap bungkam. Apakah Indonesia siap merasa malu?

Apakah Indonesia siap kedudukannya sebagai pemimpin global dan regional tercoreng hanya demi sentimen terhadap Uni Soviet dan persahabatan di masa lalu? Apakah Indonesia siap? Apakah Indonesia rela mempertaruhkan citranya sebagai benteng perdamaian dan keamanan, hanya demi apa?

Istri, tiga anak, ipar, dan nenek saya semua berada di Kyiv, mereka ini adalah target para penjajah Rusia.

Mereka menolak untuk mengungsi. Mereka memutuskan untuk lebih baik mati bersama dengan sesama warga Ukraina daripada menyerah kepada para pembunuh fasis Rusia.

Saya berharap Pemerintah Indonesia berani mengecam agresi Rusia dan mendukung Ukraina serta seluruh dunia dalam melawan invasi, layaknya Yang Mulia mengharapkan negara-negara asing pada tahun 1945-1949 menyuarakan dengan lantang dukungannya terhadap Indonesia.

Memang benar, kemerdekaan adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Kami sangat yakin bahwa Pemerintah Indonesia menentang keras segala bentuk penjajahan, maka kami mohon untuk menolaknya dengan tegas.

Katakanlah bahwa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah, seperti yang tertulis dalam firman Allah dalam Al Quran.

Tiada bangsa yang bisa tetap acuh tak acuh saat bangsa lain sedang terancam dihancurkan sepenuhnya. Tiada justifikasi bagi agresi.

Saat ini Ukraina sangat membutuhkan bantuan militer dan kemanusiaan: peralatan, obat-obatan, selimut, helm, rompi lapis baja, apa pun yang dapat digunakan untuk mengakhiri perang kejam yang dimulai oleh Rusia.

Saya meminta dukungan dan bantuan Anda. Tuhan memberkati rakyat Ukraina. Tuhan memberkati rakyat Indonesia.

(NKRIPOST/Inews)