Denny Siregar Prediksi Gerindra Senasib Dengan Demokrat, Rogger Evantino: Mungkin Sudah Tak Bisa Tahan Syahwat Politiknya

16 Mei 2021 0 By NKRI POST
Rogger Evantino

NKRIPOST, JAKARTA – Akun twitter milik Denny Siregar memposting sebuah statement yang isinya adalah memprediksi prahara yang terjadi di Partai Demokrat saat ini akan juga terjadi dalam tubuh Partai Gerindra. Dalam cuitan di akun Twitternya, Denny Siregar menilai bahwa apa yang terjadi pada Demokrat saat ini, bisa saja terjadi juga pada partai lainnya, seperti Partai Gerindra.

“Model seperti @PDemokrat ini bisa jadi kelak menular ke @Gerindra,” tulis @Dennysiregar7 seperti dikutip CORPSNEWS.COM, Sabtu (6/3/2021).

Diketahui, bahwa pada Jumad 5/3/2021 Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digagas sejumlah kader pecatan Partai Demokrat akhirnya tetap berlangsung di Deli Serdang. Bahkan, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko langsung diumumkan dari meja pimpinan sidang sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Menanggapai cuitan Denny Siregar tersebut salah satu Kader dan Fungsionaris DPP Partai Gerindra menyatakan bahwa Denny sedang berhalusinasi atau mungkin juga bermimpi. Apa yang diprediksi oleh Denny menggambarkan bahwa ada kesalahan dalam menyamakan prahara dirumah tangga orang lain dengan rumah tangga Partai Gerindra.

“Pertama, sangat disayangkan orang yang modelnya seperti ini setiap hari berkoar di media sosial dan bukan dalam kapasitasnya. Dia ini bukan anggota Gerindra tetapi berani mengomentari bahkan memprediksi apa yang akan terjadi dengan Partai Gerindra. Kader bukan, anggota bukan, pengamat juga bukan. Saya kasih sebuah Ilustrasi bahwa Gerindra ini adalah sebuah rumah besar dan yang menjadi kepala keluarganya adalah Bapak Prabowo Subianto. Nah orang seperti Denny yang miskin gagasan dan tak tau malu ini bukan bagian dari rumah besar ini, tapi mengomentari urusan bahkan memprediksi apa yang akan terjadi dengan Partai Gerindra. Kan aneh manusia seperti ini. Dalam iklim demokrasi, istilah ‘Orang Luar Partai’ yang ikut keppo dengan urusan partai lain, itu mencederai Demokrasi itu sendiri. Baru mikir aja udah salah, apalagi mengobok-obok seperti yang dilakukan oleh Moeldoko itu.

Kedua, kalaupun cuitannya itu bagian dari kebebasan berekspresi, coba lihat dulu konteksnya dong. Apa kapasitasnya untuk mengomentari, sedangkan dia sendiri bukan bagian dari Gerindra. Bahwa soal rumah besar seperti yang saya katakan tadi, mana mungkin anak-anak akan menghkianati Bapaknya..?? Sesuatu yang tidak lazim terjadi. Dosa bahkan kualat kalau sampai kami ini berkhianat dengan Ketua Umum kami. Di Partai Gerindra kesetiaan, komitmen itu kami junjung tinggi, walau kami sering dikhianati tapi pesan Ketua Umum adalah terus berjuang demi Kejayaan Indonesia Raya.

Ketiga, apa yang diprediksi oleh saudara Denny Siregar ini bak mimpi di siang bolong. Bahwa kami sangat padu dan akan terus rukun dalam komando seorang Prabowo Subianto, itu faktanya saat ini. Orang dengan type busser kaya Denny ini memang akan terus bunyi walau asal bunyi alias (Asbun). Biasanya orang dengan type ini Syahwat Politiknya sudah tak bisa dibendung, jadi birahi politiknya kemana-mana. Diperparah lagi kalau tidak paham tentang aturan dan tata cara berpartai. Patut diduga dia (Denny Siregar) ini punya kesamaan Syahwat Politiknya dengan oknum yang suka mengkudeta seperti yang dialami oleh rekan-rekan di Partai Demokrat dibawah kepemimpinan mas AHY saat ini”, jelas pria yang akrab disapa Bung Rogger ini.

Ketika diminta untuk mengomentari terkait prahara partai Demokrat saat ini, Bung Rogger hanya mlnormatif menyampaikan bahwa semoga prahara tersebut segera berakhir dan dapat diselasaikan dengan baik.

“Saya ini Kader dan Fungsionaris Partai Gerindra, kalau anda meminta saya mengomentari Partai Demokrat, sangat tidak etis. Saya pribadi kenal banyak teman-teman di DPP Demokrat. Ada Bang Hinca Panjaitan, Ibu Imelda Sari, Ibu Elvira Kaunang, Bang Syarif Hasan, Ka Jansen Sitindaon, Ka Ardi Mbalembout dan lain-lain. Harapan saya teman-teman di Demokrat bisa segera melalui dinamika dan prahara ini. Bahwa ada pihak-pihak yang telah menabrak etika politik dan juga kesantunan dalam belantika politik dan alam demokrasi kita, biarlah publik yang menilai mana yang beretika mana yang tidak. Karena sejarah akan mencatat ini dan waktu akan menjawab mana yang bibit unggul dan mana yang kutu busuk”, tutup pria yang juga adalah Alumni Pusdiklat Hambalang dan Staf Ketua Umum Gerindra yang pertama ini.

( Artikel ini pernah dimuat Pada tanggal 6 Maret 2021 di situs https://prabumedia.com/ )

KONTRIBUTOR : IWA KUSTIWA
PEWARTA : CORPSNEWS BIRO DKI JAKARTA
PUBLISH BY : ADMIN PT.MEDIA KORPS NUSANTARA