Daftar Penyakit yang Tak Bisa Dirujuk ke RS BPJS Kesehatan, Berlaku Mulai 2 Januari 2025, Simak Aturan Barunya!
9 Januari 2025NKRIPOST.COM – Peserta JKN yang didiagnosis dengan 144 penyakit tertentu tidak dapat langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (FKRTL).
Sebaliknya, peserta harus menerima penanganan awal di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Hal ini diatur untuk memastikan penanganan yang lebih efisien dan terstruktur. Informasi ini tersebar di media sosial, termasuk TikTok, melalui akun @dhan*** pada Rabu (1/1/2024).
Pengunggah menyatakan bahwa penyakit-penyakit tersebut harus tuntas ditangani di FKTP sebelum bisa dirujuk ke faskes lanjutan.
Penjelasan BPJS Kesehatan
Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah, menjelaskan bahwa dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia Tahun 2012 yang tercantum dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 11 Tahun 2012, terdapat 144 penyakit yang dapat ditangani secara mandiri dan tuntas oleh dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Penyakit-penyakit tersebut termasuk dalam kategori yang dapat dikelola sepenuhnya oleh dokter di FKTP.
Berdasarkan hal ini, penanganannya dapat dijamin dalam Program JKN. Program JKN memastikan bahwa 144 penyakit tersebut dapat ditangani secara mandiri dan tuntas di FKTP.
“144 penyakit tersebut juga tetap dapat dirujuk ke FKRTL sesuai indikasi medis dan kondisi peserta,” seperti dilansir dari media Okezone (2/1/2025).
Ketentuan mengenai tata laksana 144 penyakit tersebut termasuk kriteria rujuk dan rujuk balik mengacu pada Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/1186/2022 tentang panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasyankes Tingkat Pertama.
“Sehingga kesimpulannya, 144 penyakit tersebut tetap dapat dirujuk ke FKRTL sesuai indikasi medis dan kondisi peserta sesuai hasil pemeriksaan dokter di FKTP,” pungkasnya.
Melansir dari okezone (2/1/2025), berikut daftar 144 penyakit yang tak bisa langsung dirujuk karena perlu ditangani di FKTP terlebih dahulu:
Tetanus
Kejang demam
HIV/AIDS tanpa komplikasi
Migrain
Sakit kepala tegang (tension headache)
Bell’s Palsy
Vertigo posisi paroksismal jinak (Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
Gangguan somatoform
Insomnia
Benda asing di konjungtiva
Konjungtivitis
Perdarahan subkonjungtiva
Mata kering
Blefaritis
Hordeolum
Trikiasis
Episkleritis
Hipermetropia ringan
Miopia ringan
Astigmatisme ringan
Presbiopia
Buta senja
Otitis eksterna
Otitis media akut
Serumen prop
Mabuk perjalanan
Furunkel pada hidung
Rhinitis akut
Rhinitis alergika
Rhinitis vasomotor
Benda asing di hidung
Epistaksis
Influenza
Pertusis
Faringitis
Tonsilitis
Laringitis
Asma bronkial
Bronkitis akut
Pneumonia, bronkopneumonia
Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
Hipertensi esensial
Kandidiasis mulut
Ulkus mulut (aftosa, herpes)
Parotitis
Infeksi pada umbilikus
Gastritis
Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
Refluks gastroesofagus
Demam tifoid
Intoleransi makanan
Alergi makanan
Keracunan makanan
Penyakit cacing tambang
Strongiloidiasis
Askariasis
Skistosomiasis
Taeniasis
Hepatitis A
Disentri basiler, disentri amuba
Hemoroid grade 1/2
Infeksi saluran kemih
Gonore
Pielonefritis tanpa komplikasi
Fimosis
Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan non-gonore)
Infeksi saluran kemih bagian bawah
Vulvitis
Vaginitis
Vaginosis bakterialis
Salpingitis
Kehamilan normal
Aborsi spontan komplit
Anemia defisiensi besi pada kehamilan
Ruptur perineum tingkat 1/2
Abses folikel rambut/kelenjar sebasea
Mastitis
Puting susu pecah-pecah (cracked nipple)
Puting susu terbalik (inverted nipple)
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 2
Hipoglikemia ringan
Malnutrisi energi protein
Defisiensi vitamin
Defisiensi mineral
Dislipidemia
Hiperurisemia
Obesitas
Anemia defisiensi besi
Limfadenitis
Demam dengue, DHF
Malaria
Leptospirosis (tanpa komplikasi)
Reaksi anafilaktik
Ulkus pada tungkai
Lipoma
Veruka vulgaris
Moluskum kontagiosum
Herpes zoster tanpa komplikasi
Morbili tanpa komplikasi
Varicella tanpa komplikasi
Herpes simpleks tanpa komplikasi
Impetigo 105. Impetigo ulceratif (ektima)
Folikulitis superfisialis
Furunkel, karbunkel
Eritrasma
Erisipelas
Skrofuloderma
Lepra
Sifilis stadium 1 dan 2
Tinea kapitis
Tinea barbe
Tinea facialis
Tinea corporis
Tinea manus
Tinea unguium
Tinea cruris
Tinea pedis
Pitiriasis versikolor
Kandidiasis mukokutan ringan
Cutaneus larva migran
Filariasis
Pedikulosis kapitis
Pedikulosis pubis
Skabies
Reaksi gigitan serangga
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
Dermatitis numularis
Napkin eczema
Dermatitis seboroik
Pitiriasis rosea
Acne vulgaris ringan
Hidradenitis supuratif
Dermatitis perioral
Miliaria
Urtikaria akut
Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption
Vulnus laceratum, punctum
Luka bakar derajat 1 dan 2
Kekerasan tumpul
Kekerasan tajam n