Buka MGMP Agama Katolik di Asmat, Yohanes Nahak: Pendidikan di Dunia Ini Memang Dari Waktu ke Waktu Berubah
7 Mei 2021
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Asmat
NKRIPOST, ASMAT- Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Asmat, Papua, gelar kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asmat, Jum’at (07/05/2021).
Kegiatan yang secara teknis di bawah koordinasi Seksi Pendidikan Katolik pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asmat tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 07 s.d 08 Mei 2021.
Ketua MGMP Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kabupaten Asmat, Engelberta Ranolat dalam sambutannya di awal pembukaan kegiatan tersebut mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk berbagi pengalaman sekaligus untuk melihat kembali perangkat pembelajaran yang selama ini digunakan untuk kemudian diselaraskan dengan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 hasil revisi terakhir.
BACA JUGA: Tingkatkan Keamanan, Satgas Pamrahwan Yonif RK 753/AVT Pos Agats, Rutin Lakukan “Binter”
Menurutnya, ini penting guna meningkatkan pemahaman para Guru Agama Katolik akan keseragaman perangkat yang digunakan untuk mengajar berdasarkan tuntutan Kurikulum secara Nasional.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asmat, Yohanes Nahak yang hadir memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan tersebut sekaligus sebagai pemateri tunggal pada kegiatan itu mengatakan bahwa, keseringan untuk bertemu itu penting terutama untuk meng-“update” perubahan-perubahan pada perangkat pembelajaran yang digunakan.
Lanjutnya, pendidikan itu dinamis dan berubah dari waktu ke waktu sesuai tuntutan zaman dan kurikulum secara nasional.
“Sebagai Guru Agama, memang keseringan bertemu itu sangat dibutuhkan. Pendidikan di negara ini dan banyak negara di dunia ini memang dari waktu ke waktu berubah,” imbuh Yohanes.
Lebih lanjut, Kakankemenag Asmat ini mengaku, semenjak bertemu dengan MGMP pada dua tahun lalu, hingga kini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan juga sudah alami perubahan. Dikatakannya, tahun lalu pihaknya telah melakukan penyusunan perangkat pembelajaran K-13 dengan komponen-komponen yang ada. Dari sekian banyak komponen itu, implikasinya pada para guru yakni harus berupaya keras untuk menyusunnya secara manual. Hal tersebut menurutnya sangat dilematis.
Namun demikian, dengan adanya edaran baru yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, sangatlah membantu para guru dan peserta didik untuk mengintesifkan serta memaksimalkan waktu secara baik melalui perangkat pembelajarannya yang sudah lebih ringkas hingga satu lembar.
Sehingga ia mengharapkan agar kesempatan dua hari ini adalah waktu yang baik untuk mendalami “RPP Satu Lembar” dengan rujukan pada Permendikbud nomor 22 tahun 2016.
Di samping itu tambahnya, sebagai Kepala Kantor ia tidak menginginkan adanya penurunan kualitas guru Agama Katolik di Kabupaten Asmat daripada guru-guru yang lain.
“Khusus untuk pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Kabupaten Asmat, sampai saat ini saya mau harus mengikuti trend aturan pendidikan yang terbaru,” tandas Yohanes.
Di akhir pembicaraannya, John Nahak (demikian sapaan akrabnya) meminta agar sesering mungkin para guru khususnya kelompok MGMP Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini membangun kerjasama terutama dalam keseragaman perangkat mengajar dan selalu sempatkan waktu untuk membangun koordinasi dengan bagian Pendidikan Katolik di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asmat.
Hadir juga pada kesempatan ini, Kepala Subbagian Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Asmat, Wilhelmus Kolyaan dan Kepala Seksi Pendidikan Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asmat, Chrysosimus Salvator Ulahayanan.***(Jefry)